Senin, 26 Juni 2017

Pedih dan luka

Kasih......
Mungkin bagimu luka ini adalah luka lama yang sorak sorak bermusim,sama halnya dengan gugusan bintang yang jatuh sebagai fenomena alam.lalu ribuan pecinta sama sama berdoa memohon,untuk di ijabahkan oleh tuhan.
Atau bagai sederas hujan yang jatuh dengan lebatnya,lalu sekejap ada terang dan bumipun yang tenar terturup

Dengarlah kasih......
Tentang nyanyian sesosok sunyi yang kau anggap kenangan atau masa lalu yang hilang,dalam riak suara laut,Rimbun rimbun kepedihan semakin membekak,
Dan luka luka semakin menganga,bahkan sesejuk anginpun tak mampu mengusap kepedihan yang ada dalam hati
taukah engkau kenapa........?
Karena aku terlalu patuh dan tunduk pada sebuah cinta yang kau ikrarkan kepadaku,

Kasih.....
Mungkin bagimu senyumanku adalah lambayan bunga bunga pagi yang lupa akan semua janji janjimu dulu,atau dari setiap kata kataku kau anggap sudah tidak pernah ada lagi kata kata ingatan tentang ikrarmu,yang pernah kau hibbahkan kepadaku
tidak kasih,Aku masih seperti dulu,sesosok rindu yang hanya mampu mendesah,dengan ribuan perih,sesosok sepi yang berpura pura bahagia dalam pedih,tentang sebuah rasa yang kau berikan kepadaku.

Sabtu, 03 Juni 2017

Kesendirianku ada kamu


Kenapa aku masih merindukanmu, padahal semua sudah aku tutup tapat di lubuk hatiku, karena kamu,bahkan sepertinya lebih banyak yang di janjikan mimpi mimpi, tentang kepalsuan yang sangat melukaiku,dan kini di setiap kesendirianku tak henti hentinya melamunkan senyummu, walau caraku untuk melupakan sudah pasti tak menghadirkan kamu kembali.
Entahlah kenapa engkau slalu Diam diam sepertinya tersimpan di dalam hati hingga menjadikan rindu pada sepasang katup bibirmu,dan menjadikan hujan berdatangan tak menghapus kenangan masa lalu,tentang kita dan cinta.
Bahkan sepertinya di setiap lamunan aku temukan sebaris sajak cinta kembali, yang mengiringi masa di setiap ujung pagi, tentang sepasang camar di matamu,saat saat kita masih menjadi satu

Takdir



Ternyata pada akhirnya kita tak akan mengenali aku dan kamu, meski kita sama sama  mencari di tiap tiap celah,  yang terhantar huruf dalam sajak sajak, barangkali mungkin karena kita semua sudah berubah beku.
Dan kini tinggalah ranum senyum yang membayangi kita saat terpetik rasa, meski pagi slalu kubacakan puisi jiwa,dan kini tinggallah kasih jelmaan tanpa nyata
Meski rindu kita serupa rasa yang tak terjamah mata
Meski tak letih kita menunggu aku dan kamu,yang berentan sama sama mengepak dalam puisi,semua tak mesti
Namun biarlah kita dulu menjadi sajak walau akhirnya hilang di antara kata yang memastikan patah,barangkali sedikit kerinduan kita dapat terobati

Semu

Ingin berteduh dari basah air hujan mataku,hingga mampu aku menatap dingin di balik jendela.yang ceritanya sejak cinta,namun apalah arti semuanya,sedangkan luka masih tak menemukan obatnya.barangkali memang hujan tak bermusim dan slalu mengiringi jiwa.

Ingin sekali Merangkak di lorong rindu,hingga  dapat menatap nanar seberkas cahaya diujung waktu
Namun apalah aku yang tak mampu dengan semua itu biarlah tuhan yang maha tau

Barangkali aku terlalu tergesa gesa berlari ke arah simpang jalan  untuk mengejar bayang bayang, untuk melepas rindu bisik air yang tak bosan bercerita tentang cinta,hingga aku harus terpental pada lembah nista


Jumat, 02 Juni 2017

Aku akan pergi

Kini aku paham pada sepasang matamu,yang tak mungkin ada aku
Diam diam engkau melepas hujan, meski tak deras pada bibir resahmu yang memirah,sesaat ada aku
Menjadikan aku terhempas basah di guyurnya dan memaksaku untuk tak kembali pulang

Meski perih dan luka,ku langkahkan kaki ini walau mulai lelah dengan pasrah pada kelam
Tapi, izinkanlah aku membisu walau sekejab,meski malam menuntun mataku ke arah bayang bayang yang muram.
Untuk mencari jalan pulang,biar aju mampu melintasi terjal yang berliku, dan meski jua berpeluh yang memandikan jiwaku, dan biarlah pula gelisah kuusap kecewa yang tersisa, meski harapanku mengenali pekat tak bercahaya,barangkali tuhan memang menciptakan aku sebagai pengembara tanpa tunggu.

Biarlah Ku tertiduri malam demi malam  yang pekat,meski takkan menjadikan aku lelap, karena aku tau dan mengerti tentang sebuah harapan ayang ada di dalam hatimu,bahwa cinta dan kesetian akan lahir dari sebuah kekayaan.
Dan jua dari sesosok rupa yang indah dan tampan,yang lebih dari hanya aku yang tak mungkin.
Biarlah aku dan ingin sebagai mengingat, suara degup yang perna ada di sekitarku,tentang kamu tentang kita,yang pernah sama sama memasrahkan diri pada sang kuasa.

Cerita malamku

Malam ini Kubisikan cerita pada langit tentang nyeri,sesaat Jatuhnya hujan yang aku teriaki pada malam.
Tentang aku yang Jatuh cinta pada cemasnya waktu yang engkau pijak,yang Luruh kesetiaanku pada pelangi matamu.

Pada Langit yang masih belum move on dari noda dunia,senantiasa ku haturkan kata hujan yang terus berjatuhan pada tiap tiap ranting dan semoga kau masih ada dalam rahmat di dalamanya,yang menumbuhkan bunga bunga kasih dan kesetiaan,meski pada ujung ujungnya aku harus merelakan terperangkap dalam siksa.

Taukah engkau,telah aku jadikan bayang bayangmu sebagai alasan dalam setiap langkah untuk tujuanku,dan bagi harapan yang menguasai sepi, barangkali mampu menyusut air di sudut-sudut mataku,sebagai kesungguhan meski bagai mimpi.

Pintaku


Izinkanlah Kupeluk erat bayanganmu,meski jarak dan waktu
Memintal kita pada ketidak pastian dalam hidup dan jejakmu akan hilang di suatu masa padaku
katakanlah di mana aku harus berlabuh pada muara hatimu, jangan pura pura jadi hujan, agar aku mampu kembali tidak menjadi seorang,meski hanya dengan bayangan.
Berhentilah engkau di tiap lekuk jalan,
Biar langkaku yang terus mengejar bayang bayangmu akan berahir terang.
Dengarlah ceritaku yang slalu tergesa gesa berlari ke arah simpang jalan demi satu bayangan
Ibarat mengejar hujan yang tak pernah aku dapatkan walau setetes,padahal kau tau, aku rindu bisik air yang tak bosan bercerita tentang kasih dan sayang.

Kemanakah akan aku cari

Ya rob.....
Bukan kah aku sudah jauh mendaki bukit terjal di bawah payung matahari yang membakar
Bukankah ketika malam aku jua begitu,melangkah di bawah payung gelap tanpa cahaya. tapi mengapa masih tak ada iba untuk mengantarkanku pulang, walau hanya sebentuk bayang bayang di setiap hampir lelahku...
Atau mungkin aku hanya segelombang laut yang telah bergerak menjauh namun tak menemukan sampai atau menanti setelah istana pasir di pantai kau buat runtuh

Ya rob.......
Kini putik angin seperti pecah tepat di tepi mataku,berharap merindui hujan menghempas kasar namun hilang meninggalkan pedih
Hingga aku tertinggal jauh dari makna makna hidup kepastian yang aku damba.

Ya rob....
Haruskah aku daki bibir bibir tebing lagi,untung mengulang ulang.sedangkan dari dalam tempat paling curam dan tajam.
Haruskah aku menanti jawaban jawaban waktu yang masih entah dan kapan.
Jika demikian,maka izinkanlah aku berdiri menatap ketegaran dan  mengelus garis garis cahayamu dalam ketenangan.

Mencarimu

Dua purnama sudah aku mencari jejak jeka pasti dan terus mencari di setiap kelopak yang menangis, aku bertanya tentang siapa dan dimana, sesaat sebelum air terjatuh,hingga aku bagai sang pengembara tak lelah.

aku kira masih beruntung bisa mencium sisa aroma keindahan waktu,namun tidak, padahal di luar angin begitu kencang membawaku mengepak,namun semua hanya bayang bayang yang bergegas meninggalkan sang pengembara

Aku bukan tak punya pilihan selain menjauh,tapi kepastian rasa telah mengikatku, akan kemanakah permohon setelah ini,sepertinya kini aku takut air mata mengalir lebih deras, hingga sampai  pada punggungku.

Kau yang menghilang

Hujan pagi ini dari mataku sendiri menderas lewat rasa sajuk tak terpanggil, mungkin karena menujumu kutemukan sunyi,karena detak jantungmu tak lagi menyeru atas nama namaku.

Dan sebentar Kulihat cahaya bulan melayang lembut seperti membawah bayang bayang,tak sengaja aku berlari sembunyi,ternyata langkah kakiku mengendap dingin di atas rerumputan,engkau hilang tiada mengerti.

Taukah engkau derunya ombak yang tak pernah sampai, barangkali itulah aku yang slalu menunggu di antara baris baris karang yang menjuntai pasrah , tak juga bergeming dan  terpantul oleh kedua bola mataku.

Selasa, 30 Mei 2017

Teringat masa

Seperti masa di tikam masa
Raungan kenang datang dengan sekilat senyum menyumbang di kepala
Sedikitpun tak berjarak...
Hanya seulas nama saja yang jauh dari fikiran...

Wajahmu seperti yang pernah ada dalam tatap mataku di suatu masa yang mungkin berlalu...
Senyummu bagai rona hidup tak pernah hilang termakan waktu,meski seperti tertalan bumi

Wajahmu jua tidak purnah terasing dalam kepala ingataku entah siapa engkau dan di mana engkau,bangkitlah jika kau mengubur diri dan katakan padaku.
Jangan biarkan aku menatap kematian masa yang berlumut hitam di bawah batu nisan....

Sungguh bukan rayuan yang ku anugrahkan kata kata ini untukmu.
Tetapi kenyataan yang pernah ada dalam memory ingatan masa lalu yang kini tumbuh kembali hadirmu

Sabtu, 27 Mei 2017

Aku,kamu dan dia


Di hatiku hanya ada satu yang tak dapat ku sebut
Sialah yang slalu mencintai dan yang slalu ada di antara sedih dan bahagiaku
Tak tertukar dengan siapapun dan tak dapat kutukar dengan apapun
Di dadakulah ribuan debar menggetarkan keinginan yang bernomor satu barangkali segera ada lanjutannya,yang di harapkan menjadi sebuah keinginan yang mapan untuk hidup hingga sampai ajal tiba...
Dan di deras darahkulah rasaku basah kuyup bermandikan doa yang berhujan hingga mengalir kelembah lembah tulang yang legam
Berharpl satu kehidupan bunga yang indah  untuk menumbuhkan bunga bunga keimanan kepada dia yang tak dapat kusebut....
.

Rabu, 17 Mei 2017

Semilir waktu

Suatu saat......
Jangan kau mengemis cinta padaku
Dan jangan kau menangis lagi tentang rinduku
Serta jangan kau paksa aku memberikan kasih sayangku
Barangkali saat itu allah telah menghapus semu tentangmu di hatiku...
Berihtiarlah dan pintalah padanya
Karena aku adalah miliknya yang akan kembali kepadanya.

Suatu saat jangan ada luka di hatimu
Dan jangan ada pedih pula di hatimu
Serta jangan ada kata kata kebohongan dari lisanmu
Jalanilah pilihanmu dengan senyum dan berusahalah bahagia tanpa aku
Dan perbaikilah jiwa dan keinginan tentang hidup
Barangkali saat itu aku sudah ada yang memilih selain kamu.
Entah itu allah yang telah mengambilku
Atau orang lain yang ingin berusaha sabar bersamaku.
Serta orang yang iklas menerima kehidupan untuk bersamaku.

Segelintir doa kepadamu yang tak jua jua lepas dari kedua bibirku yang kurasa meski kau tak dapat kumiliki.
Terimalah nasipmu,terimalah perjalananmu
Barangkali itu adalah pilihan yang terbaik untukmu.

Jangan pernah putus asa tentang kehidupan jangan pernah resah tentang pengabdian
Jangan perna ada lelah dalam perjalanan.
Barangkali semua itu adalah pemaksaan hidup yang engkau banding bandingkan dengan pilihan jiwamu...

Aku tidak akan menangis lagi tentangmu
Aku tidak akan merasa sesih lagi tentang dirimu
Dunia ini sungguh luas dan beraksara,meski harus kujalani gunung yang terjal dan dalam penuh duri.
Tapi aku yakin kepaatian allah lebih utama dari apa yang ada di jiwaku.

Buakan aku menyerah pada keadaan yang melipat lipat.
Tetapi aku mengambil kepaatian allah yang lebih utama dari kemauan hatiku sendiri

Sabtu, 13 Mei 2017

Renungan Diri

Ingat orang yang menuhankan dirinya itu tidak harus berkata aku adalah tuhanmu atau senanglah aku atau kau harus bersujud di telapak kakiku.
Tetapi sombong adalah termasuk golongan orang orang musrik yang telah menuhankan dirinya tanpa kita sadari....
Kita hanya manusia lemah yang tidak mampu dari segala gelanya.baik harta yang kita punya,baik jabatan yang kita miliki,bahkan ilmu pun yang kita miliki semuanya milik allah.

Jangan pernah memandang orang lain lemah di hadapan kita,jangan pernah melihat orang itu jauh lebih miskin dari kita,dan jangan pernah memandang diri orang lain itu terpuruk dari kita.
Lihatlah kita,dan bacalah diri kita,serta pelajarilah kehidupan kita.meski tetangga lebih dari apa yang kita lihat....
Insya allah akan lebih berguna diri kita di hadapan allah sang maha pencipta.

Selasa, 18 April 2017

Perjalananku

Aku tidak pernah bosan dengan segala ujian yang harus aku tempuh
Tapi aku lelah sudah dengan banyak jalan yang harus aku jejaki ,izinkanlah aku meminum air kerohmatanmu walau hanya seteguk,hingga mampu aku melepaskan kelelahan yang membelenggu jiwa ini.

Bukan aku mengeluh dengan segala apa yang aku jalani dengan banyak ujian,tentu aku yakin janji janji kepastian penuh kenyataan pada hakikatnya di akhirat nanti,tapi berikanlah sedetik waktu untukku supaya dapat merayakan ketenangan dengan bunga bunga tidur walau sekejab,meski tak harus sama dengan yang lain di ridhomu.

Dan dengan Tetes air mata ini aku tidak pernah pasrah dengan setiap apa yang aku pikul di setiap jarum detik melingkar pada desah kesah yang keluar dari kedua bibirku ,tetapi izinkanlah aku untuk meminum sari sari madu yang yang kudengar manis melebihi madu bunga yang indah di setiap kelopak pagi.
Supaya dapat kurasakan nikmatnya perjalanan yang aku cari dari setiap tunggu tunggu pemberhentian yang aku hinggapi........

Selasa, 11 April 2017

Pesan langit langit pada hujan

Pesan langit pada hujan
sampaikan salam kasihku pada bumi penuh kesetiaan dan cinta.biarkanlah dulu jarak membentang pada kita.
Aku tetap mencintainya dengan kesetiaan tanpa meminta apapun yang dia miliki.
Jika bumi masih kurang yakin tentang kesetiaanku lihatlah mentari ketika siang ,dialah sinarku yang allah berikan untukku.sinarnya akan aku kirimkan padanya.dan lihat nya ketika petang.allah memberiku rembulan dalam gelap.dan katakan pula.bahwa sinarnya akan aku suguhkan pula padanya.

Hujan... pesanku yang terahir pada bumi....
Sebagai tanda kesetiaan hingga akhir kita di pertemukan menetaplah engkau sebagai air yang sejuk dan mengalirkah kepada muara muara yang gersang,supaya dia tak meragukan aku yang masih membentang luas disini.
Dan biar bumi merasa bahagia dengan bunga bunga yang tumbuh di punggungnya.

Sandy Nista
Jember 11-4-2017

Jumat, 07 April 2017

Cintaku

Ya nabiyana......
Aku mencintaimu tidak dengan embun atau bak embun yang hanya turun dengan waktu paginya,meski menyejukkan tapi hilang di terka matahari,lalu gugurkan daun daun menjadi kering

Aku mencintaimu tidak dengan hujan atau bak hujan yang hanya datang dengan musimnya.setelahnya pergi tanpa pamit hilang bagai di telan masa dan kembali lagi setelah datang waktunya
Meski memeriahkan daun daun yang menjanjikan warna sejuknya

Aku mencintaimu tidak dengan malam atau seperti malam yang datangkan gemintang berkias cahaya disertai rembulan purna tapi hilang ketika suara subuh atau sesudahnya tanpa kemana arah tujuannya,lalu tergantikan matahari yang membakar punggung punggung bumi.

Ya Nabiyana......
Aku mencintaimu tampa kata tanpa rupa tanpa desah hingga takkan ada yang tau siapapun di dekatku,selain hanya aku dan darahku yang mengalir bak air di pegununan ke lembahlembah tanpa waktunya.tak harus kupinta kau jua bersamaku,tak harus ku ingin kau memukulku,tak harus kau terdengar di telingaku.aku mencintaimu ikhlas karena tuhanku.

Rabu, 05 April 2017

Akhirkah aku

Ku letakkan Jubah jubah hitam yang menggulung lekat di kepalaku
Mencerminkan diri pada batu batu cadas yang tak terlihat ,memang dada berkata tak ada kemungkinan melihat wajah.
Namun aku percaya pada langit bahwa hujan akan membuatku melihat walau tak begitu terang.

Kusimpan kopyah putih yang menutupi helayan rambutku yang melulai merontok satu persatu terbawa usia senja yang tadinya masih menghitam,untuk ku hitung berapa langkahkah kakiku yang bertahun tahun berpijak dalam tanya..di kubukit yang rasa....
Barangkali aku bisa tau seberapa jarak, aku sudah bernafas,entahlah barangkali waktu yang mentakdirkan,atau takdir yang mewaktukan.

Langit bisu ,hanya gelagat suara yang kutanyakan tak terjawab,bahkan bumi pun hanya menggtarkan diri terucap pelindu yang mengasingkan dan memuncakkan deras air sungai mencabut pepohonan,seakan akan mengakhiri derita derita alam yang sudah terasa tua.

Akhirkah semua ini dengan menggemparkan alam......?
atau hanyalah ujian bagi perasut yang menghasut pada hati yang kokoh.
Atau memang murka sang kuasa yang telah memberi kebencian alam pada ribuan nyawa yang masih menangis dengan air mata dusta.

Wahai sang maha kuasa...
Jubahku telah terlepas dari tanah tanah jiwa yang sejak dulu berjalan melangkah penuh dengan kebingungan dan rasa mabuk tanpa tersadar kepastian tentang hak hakmu

Aku bersimpuh aku memohon aku berharap biarkanlah celana celana pendek ini menjadi sisaan yang dapat menutupi badanku
Jangan kau ambil kembali jangan kau pinta untukku ku kembalikan pada asalnya
Biarkan aku menjadi diriku dulu sebelum kembali kepadamu dalam sekejap .untuk satu maaf atas segala perilaku yang tak mungkin menutupi segala dosa dosa yang membalut jiwaku.

Dunia dan harta

Harta....
Kau anak panah membusur mataku hingga menjadi buta ,bahkan kedua biji mataku kini tak langit melangit yang berwarna biru semisalnya aku tersenyum kepadamu dengan santun yang baru keluar dari keridhoan ilahi,tujuannya hanya bermain dan bersama sama menuju kehaqiqian 
Kini kau telah merubahku dengan rayuan rayuan kepingan yang berwarna senja menguning.
Aki benci kamu,aku malu pada sang pencipta yang telah meluaskan akar akar otakku menjadi kebutaan atas rayuan gombalmu

Ooooh dunia .....
Kau adalah mahluk yang hidup seperti aku namun bukan aku.janganlah kau bersembunyi di balik batu lalu kau bakar menjadi kepingan emas hingga kau selalu merayuku
hadirlah engkau sebagai teman dalam segala pijak untuk meraih ridho tuhanku yang juga adalah tuhanmu.
Keluarlah jangan kau hanya tersenyum di balik persembunyianmu lalu kau lemparkan aku pada akhirnya di lembah lembah panas yang telah di beri nama oleh tuhan kita.sama pencipta kita.
Yang telah kita yakini sejak sebelum kita lahir dan di kehidupan ini.

Tahta......
Kepalaku berputar putar di keheningan malam tentang pena yang telah ku disyiratkan menjadi harian harian waktu yang terbaca dalam tafsir
kau telah memberi getaran berada hampa pada jiwaku yang terbungkus tubuh dari tanah liat yang sama ku pijak.
AKu tidak membencimu tapi tinggalkan kepalaku tinggalkan memori otakku.
Biarkan syiratan ayiratan itu saja untuk aku baca yang tak perlu aku ingat.
Keran di di kepala dan otakku sejak kecil terisi kalimat kaLimat allahu akbar yang sebelum aku tau kau memberi gelar perak ataupun emas kepadaku yang masih mungil
Jauhlah engkau dari kepalaku pergilah jauh jauh dari otakku,biarkan aku tenang menikmati indahnya sang suara yang di nyatakan oleh kedua orang tuaku sebelum kau hadir memberi titel dan pangkat yang tinggi
Biarkan aku memanggil nama tuhanku yang maha satu.

Jumat, 31 Maret 2017

Hakikat Cinta

Cinta itu memang indah,ketika cinta itu mulai membahana di lubuk hati semuanya tak terasa pedih,bahkan perihpun tiada rasa selain hanya cinta.

ketika cinta jatuh di daun mata ,lalu menjelma kunang kunang dalam pekatnya malam semuanya serasa tak berharga .selai hanya cinta yang bercahaya

Ketika cinta jatuh kepada daun memory yang senantiasa membekukan diri d kepala.
semuanya terasa bagai syurga ,hingga menumbuhkan rasa rasa rindu yang berkepanjangan tanpa di sadari air mata sudah menjadi tinta.

namun betapa bodohnya diri ini dengan semua yang jelma ,sedangkan tuhan lebih mengawali cintanya kepada kita,yang seharusnya kita membalas dengan rasa pula penuh setia.
tapi kenapa terkadang hati ini membuta tidak melihat.

Kamis, 30 Maret 2017

Kau selalu ada


Salah satu sisi engkau menjelma indah dalam remang yang menjadikan ketabahan
di satu sisi jalanku masih engkau buntukan dengan segenap perasaan yang ada
aku harus lari kemana dan harus melangkah kemana.haruskah kuhentikan semua tentang kamu
sedangkan angin terus mencumbui hati dengan malamnya
haruskan aku bertanya pada bayang bayang di antara kenangan air hujan
atau kau memang sengaja tak pernah hadir selain dari mimpi
tapi kenapa jejak langkahmu pasti di antara sejak sejak malam ketika aku lelap
dan syahdumu menggema riang seakan akan membatin yang tak pernah berhenti menanggilku

Engkau


Kau adalah tanganku ketika aku sudah tidak mampu lagi untuk berjabat tangan
Kau adalah jari jariku,ketika aku sudah tidak kuat lagi untuk menunjukkan satu arah dalam kepastian
Kau adalah lidahku ketika aku sudah tidak mampu lagi untuk menyuwarakan satu kata
Kau adalah kakiku ketika aku sudah tidak mampu lagi untuk melangkah
Kau adalah tangisku ketika aku sudah tak dapat mengeluarkan air mata.....
Dan kau adalah penerima segala apa yang ada dalam diriku

Minggu, 26 Maret 2017

Katakanlah

 berharap dengan seribu alasan yang menyejukkan bak embun jatuh ketika pagi
Tapi berharap satu alasan cinta yang di tepati hingga mampu membuat seribu kenyataan dalam hati.....

Lelah sekali menunggu yang masih melayang layang bak kertas di terpa angin taufan di keheningan bisu
Berdalillah barang kali maski pedih harus ku sandang lebih memilih untuk satu putusan

Memang sudah terbiasa barangkali aku membatu yang kau usap usap lalu kau senyumi dengan ramah penuh cinta
Tapi lelah sudah dan aku ingin hidup serupa kunang kunang di waktu malam
Meski tak terang dalam pijar
Tapi pasti aku ada di antara harapan yang bercahaya...

Kamis, 23 Maret 2017

Mencari

Salah satu sisi engkau menjelma indah dalam remang yang menjadikan ketabahan
di satu sisi jalanku masih engkau buntukan dengan segenap perasaan yang ada

aku harus lari kemana dan harus melangkah kemana.haruskah kuhentikan semua tentang kamu
sedangkan angin terus mencumbui hati dengan malamnya
haruskan aku bertanya pada bayang bayang di antara kenangan air hujan
atau kau memang sengaja tak pernah hadir selain dari mimpi

tapi kenapa jejak langkahmu pasti di antara sejak sejak malam ketika aku lelap
dan syahdumu menggema riang seakan akan membatin yang tak pernah berhenti memanggilku

Kau harus kuat aku di sisimu

Jangan biarkan kesedihan itu merajam dalam matamu yang sendu
Tetaplah tersenyum bak bungan indah di atas ranting yang berwarna merah

Jangan biarkan hatimu menjerit jerit bak peri di tangah malam yang gelap
Percayalah ,sinar dedoa akan selalu memberimu terang....
Teruslah bertafaqqur kepada sang maha agung,dan yakin semua pasti akan indah pada waktunya

Jangan biarkan duri duri dunia menusuk hatimu dengan tarian tarian syetan yang menyesesatkan
Teruslah berjuang demi masa depan  bukan untuk dunia tetapi untuk akhirat .

Yakinlah pada dirimu yang si ciptakan tuhan
Bukan untuk hiasan dunia yang terpajang luas
Sementara kematian datang membawa hampa.
Tetapi kau di ciptakan sebagai wanita indah hingga akhir masa....

Senin, 13 Maret 2017

Harapan dan doa

Ya Allah Berilah kami kekuatan untuk merajut segala hal dari setiap perjalanan waktu yang aku lalui diantara batu-batu Kerikil yang tajam karena Tanpamu segala apa yang aku jalankan maka akan tetap menjadi hamparan hamparan yang melenggang diantara tidak ada kepastian

Ya Allah dari setiap perjalanan Yang Berdebu kupijak dan dari setiap Jejak Jejak Langkah yang berbatu berikanlah kekuatan yang dapat merangkul jiwaku demi menuju ridhomu yang begitu aku harapkan pada setiap lembaran-lembaran waktu yang tersirat

Ya Allah aku hembuskan doa-doa yang bermaujud diantara kenangan-kenangan air mata yang melimpah, dari sudut-sudut mata yang senantiasa kuakhiri dengan nama-nama yang tersusun indah, bahkan sampai kini nama itu hadir bagaikan kunci-kunci langit yang sangat aku harapkan untuk membuka hatinya

Minggu, 05 Maret 2017

Segalanya kembali kepada allah

Apalah arti sebuah sholat kalau sudah kita jauh dari shalawat.
Apalah arti baca syahadat kalau kita sudah tak lagi mengikuti syariat
Apalah arti keimanan,kalau kita sudah lupa tentang kematian....
Dan apalah arti hidup,kalau kita hanya jalan lalu lelah tertidur

Lalu buat apa dunia buat apa dunia.....
Kalau dalam kematian sama sekali tidak membawa sarinya
Lalu buat apa martabat dan tahta,kalau dalam kematian sama sekali tidak di tanya
Lalu mana yang kita cintai dan yang kita sayangi
Jika dalam kematian hanya dalam kesendirian tanpa siapa....

Ya robbul izzati .........
Inna sholati wanusyuqi wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin

Segalanya milik allah

Apa yang kita banggakan di dunia ini
Hartakah atau penghargaan kita yang teranggap nomor satu dalam hidup.bagai pemenang piala tanpa tandingannya

Ketampanan atau kecantikankah .....?
Sedangkan dalam kubur sudah di tunggu tunggu kulit dan daging kita oleh pasukan ulat ulat yang memastikan untuk memakannya

Ya rob.....
Jagalah ruhku yang ada di hati ini,biarkan dia tenang di dalamnya menyebut namamu

Dan kuatkan pula ruh yang ada di dada ini
Supaya alami terus menerus dalam semangat keinginan untuk tunduk di bawahmu

Serta kuatkanlah ruh yang ada di antara gumpalan darah dan tulang belulang di jiwa ini
Supaya tetap mampu bergerak dan melangkah menuju ridhomu

Ya allah kepasrahan segalanya kepadamu
dari segala apa yang ada di tubuh ini

Rabu, 01 Maret 2017

Aksara kecil

Di sebuah cerita yang di gumamkan sepi pada rumput.
Desir angin bersajak pasti pada pohon.
Tentang sebuah karang di antara lautan yang berombak.....
Sepertinya cerita itu tentang sebuah rasa yang sejuk ,memastikan mimpi yang hilang di telan malam.
Pohon termangu dan menunduk ,tak terasa daunnya jatuh berceceran di antara batu batu yang memanas,dan mataharipun tak menghiraukan,lalu membakar daun itu.

Ketika angin membawanya semut semut tertimpa olehnya,dan diantara daun itu seperti sebuah aksara yang tak jelas namun dapat di pastikan sebuah sulaman kata iya atau tidak...

Untuk anakku

Pesan dari aba:
Nak barang kali engkau saat ini,aku engkau anggap mati dalam hidup,karena aku selalu ada bersamamu dan selalu menemanimu.

Nak jika nanti aba sudah jauh tak pernah berjabat karena lelap dalam tidur panjangku,bahkan gurauan suarakupun tak dapat kau dengar dengan jelas,dan hanya angin saja yang mendesau.
Dan suara tepuk tanganku tak lagi jelas engkau dengarkan seperti saat ini.

Bangunkanlah aku barangkali tak begitu payah dengan tidurku
Dan jika masih belum aku terjaga usapkanlah kepalaku dengan air yang dingin bak embun ketika jatuh saat pagi dari langit.
Atau dengan sebuah kalimat kalimat yang biasa engkau sebutkan padaku.
Pasti aku akan terbangun dan menemanimu kembali.walau sesudah tidar tak seperti sedia kala.

Nak:jangan kau bangunkan dalam tiduran dengan kau membuka jendela,lalu matahari menyengat pada tubuhku,dan jangan kau siramkan air panas yang mendidih hingga mengelupas setiap kulit hingga mengelupas dan tulang tulangpun seperti tumbuhan yang baru tertanam.
Atau engkau bangunkan dengan bara api yang kau sumut dari sebatang korek kayu hingga membakar.

Meski aku terbangun, pasti kan memarahimu,hingga aku lupa dan takkan menganggapmu sebagai sesosok keluarga yang ada.
Aku membencimu.dan kau harus bayar semua apa yang telah engkau ambil dari setiap tetes keringat tubuhku

Minggu, 26 Februari 2017

Ku harus bagaimana

Haruskah ku ambillah lagi kata kata yang telah tersyirat jelas di setiap beranda beranda malam dan siang
Seperti air ludah yang jatuh pada bumi
Aaah......tak mungkin.
Karena aku di ciptakan sebagai laki laki yang berpegang teguh pada aturan dan pertanggung jawaban.
"Kata guru: sifat kesatria jangan pernah mengingkari apa yang mejadi tanggung jawabnya .

Harus memang apapun yang menjadi kewajiban dan pertanggung jawaban harus kh lalui
Biarpun sekecil apapun dan bagaimanapun
Karena itu sebuah penghormatan diri pada diri sendiri.
Berat memang untuk menjalani semuanya.
Tapi hidup memang wajib di jalannya walau harus bertemu getir dan pedih .

Dari seorang guru:jangan pernah mengeluh dengan apa yang terjadi ,jalanilah dan langkahilah.hidupnya adalah ujian .pantang menyerah tak usah menangis dan berseru.
Majulah jangan pantang mundur .

Pedih

Sakit itu amatlah nyata, kekata rayu terbang bersama bayu gerimis turun di mata langit tanpa diundang,kekasih yang terindu telah memuja lain..andai semua bukanlah mimpi...ya...memang hidup bukanlah mimpi dan aku harus tetap di sini bersama segumpal luka yang aku ciptakan sendiri..wahai kau... hatiku..tersenyumlah dengan segala asa yang tiada pernah mampu kuberikan...pungutlah cintamu,aku akan berusaha sadar. dekaplah dirimu disana..di sini...akan kukumpulkan segala sisa  kenangan bahasa cinta(bukan cintamu)tapi aku sendiri

Kata kata hati

NKerinduanku selalu bergeming pada gemuruh angin yang senantiasa bersejah membuat sebuah kata-kata yang tidak pernah lepas dari aksara aksara dimana saat itu ada kamu tapi aku akan tetap berusaha dan bertahan dengan menyimpan Kerinduan dan harapan itu di dalam tubuh biarpun jiwa ini bergetar dan air mata ini mengalir Mungkin saja akan menjadi sebuah cdrita tentang kita, kecil yang beraksara kosong tapi aku yakin pada suatu masa dimana semuanya akan berakhir Kerinduan itu akan tetap menjadi  pohon

Wahai hati......
Dosakah aku mencintai seseorang yang masih belum termiliki oleh orang lain
Dan berharap tuk berlayar di tengah lautan hatinya...
Jika semua itu adalah sebuah pendosa bagiku
Lepaskanlah belenggunya yang selalu membuatku takut untuk kehilangan.
Biarkan aku berjalan seperti biasa untuk menjaring matahari di padang gersang

Akankah kubiarlah semua menjadi takbir takbir yang selalu memanggil etika diantara kita,saling berjauhan,dan mungkin itu sudah perjalanan hidup Antara Ada Dan Tiada. tetapi kamu harus yakin pada waktu yang senantiasa berputar, jika Allah berkehendak tentang sebuah waktu yang sudah menetap pada angkanya, disitulah kita akan merajut dan bertunduk cinta,yang takkan lagi memapas dalam kepahitan,hingga meninggalkan kepahitan yang begitu menua di hati

Akankah ikrarku tenggelam di biduk perjuangan pesawat tempur,lalu jatuh tenggelam di tengah laut tak bertepi.
Atau.........
Aaah.......
Tapi hatinya sepertinya berkAta tidak mungkin .
Itulah aku yg tenggelam dlm sendiri tak ada penolong

Seperti melati kau selalu ada di putaran bola mataku
Dan bahkan di kepalaku,kau mengendap endap tak ingin pergi walau selangkah.
Barangkali sengaja tuhan menciptakan ingatan tanpa terhapus
Atau memang harus mati dulu  untuk menjumpaimu.......?

Sampai kapankah

Sepertinya Aku amnesia berapa ribu detik telah berdetak,berapa kali jantung ini berdetak, disini aku hanya bermain dengan harapan, dan aku selalu bercumbu dengan bayang semu yang semakin termakan masa

Atau kubiarkan saja,engkau Bermain terus bagaikan angin yang tidak pernah berhenti menyapa daun daun diatas ranting atau bagaikan air hujan yang senantiasa luruh tanpa musik lalu membasahi bumi bumi jiwa hingga dapat kurasakan jua kesejukannya dalam Setia,walau bukan untuk aku
Ah.....
Hambar rasanya bagai prasasti tanpa mengerti kemana arah ini berpijak

Aku masih berharap

Dalam hening kularikan sepiku pada alam kubuang rasaku tapi..Sang Bayu memulangkannya kembali dalam mata hatiku..
Yaaah..........
Semoga kau menyimpan rasa ini nanti atau kapan,setelah hatimu mampu untukku,
Karena barangkali kau kini teralih oleh lilitan gigitan cinta yang mematah.yang pernah menjadi kerudung dalam segala perjalanan waktumu saat itu
yang menjanjikan masa depan untuk mu.
Hingga kau tak bisa meLepaskan dan membiarkan kenangan itu menjadi bait yang tak mungkin hilang,walau menhataanya harapan itu tenggelam di tengah lautan.
Aku pernah berkata:Jangan pernah kau ingat-ingat masa lalu itu,yang pernah mewaktukanmmu,
Namun kau masih setia dengan masa itu.
Aku coba menakutkan dengan berbahasa kita,waktu aku berbicara baik-baik lah di sana sadar dan sabar dengan semua apa yang telah terjadi
dan biarkan yang telah terjadi kan bersama kenanagan dan kebanggaan tentang masa lalu,
kan sudah ada kita lagi yang sebagai masa depan untuk mencoba menjadi hawaii.
Namun kau tetap seperti batu yang tak dapat akh ukir.bahkan di setiap kata kataku kau mengatakan dan sudah.

Aaah selarik dongeng tanpa makna barangkali
Met siang menjelang sore ya disana...
Kutunggu nanti warnamu jika,dapat dipastikan kau mampu beraksara di langit sebelum matahari tenggelam.