Minggu, 14 Februari 2016

KAU

Kau....
Di helai nafas malam yang mendesahkan angin sejuk
Geloranya merangkai langit  dengan cahaya bulan berpurnama.
Hingga tak dapat ku elak aku mencintaimu dalam diam.

Kau...
Menata bahasa malam dengan indah setinggi langit ku tatap
Mataku yang tadinya terpejam lesuh di balik cadar gelam kini tak dapat ku elak.
Kau adalah penyempurna bahasa tanpa titik Dan koma yang indah.

pada jejakmu Ingin ku melangkah,tuk mengajukan  hidup pada waktu waktumu
Tapi aku takut,tapi aku malu,
Karna jauh dari pandangan setiamu yang sungguh.