Kamis, 23 Februari 2017

Cintaku padamu

 ~puan...
mungkin aku terlalu dalam membaca kepribadian
lewat bahasa yang engkau rangkai sedemikian rupa ,hingga terlukis di rasa menyetubuhi ruang ronggah di jiwa
Dan tak mudah lepas dari pucuk biru yang berwarna


Puan..
ingatlah ,memang kebodohan dimulai ketika aku merasa pintar  menyulam nama namu,aku akui itu,tapi aku sangat bahagia sekali dapat serupa cinta di jiwa,walau tak dapat terbuka,tapi percayalah,aku serupa pagi yang setia,dan tak ingin engkau menangis yang penting mendengarmu bahagia.Itu sudah cukup bagiku
Puan.....
Jangan sekali kali membaca apa yang aku syirat walau itu kamu,barangkali engkau dapat tersenyum bahagia tanpa luka,karena di setiap aksaraku adalah sulaman tentangku dan cinta serta namamu.
biarkan aku saja yang menyeduh semua rasa dengan dedoa setia walau sangat terluka.
Puan...
Kuharap, engkau harus lebih hidup dari yang engkau duga ,penuh nyata dan bermakna setia,setidaknya tak harus meluahkan air mata.
Percayalah iringan doaku itu sangat nyata, bukan maya .
Puan....
Jika engkau merasa sudah tidak mampu dalam setiap langkah di ujung sana,jangan pernah sekali kali engkau meneteskan air mata resah,seakan akan hidup tanpa siapa siapa.
Carilah aku di setiap celah yang slalu mendoakanmu disini.barang kali 
Aku masih hidup dan dapat engkau temukan seperti biasa,dan bisa membuatmu bahagia  dan tak menemukan kamu meneteskan air mata.Hingga tak ada yang menilai  dari sudut pandang di sebelah mata yang berbeda . ...   _

Puan .....
Sampai kini Masih tentang kamu
Dan hatiku biru iklas untukmu,aku tak ingin menyakitimu dan aku slalu setia kepadamu,walau aku tau di hatimu bukan aku,

Satu langkah maju

Teruslah melangkah jika menurut hati tepat
Jangan pernah menoleh lagi dan pernah berhenti di persimpangan
Atau memutar mutar dan menimang nimang keadaan.
karena itu tidak akan membuat seseorang yang melangkah tegak

Jangan pernah dihiraukan nyanyian nyanyian burung yang berkicau di atas ranting walau rindang
Karena setelah usai berkicau dia akan pergi meninggalkan jejak
Dan kita yang menuju pada satu tempat yang kita tuju sebelumnya Telah kehilangan waktu.

Teruslah berikrar jangan ada keputus asaan dalam waktu
Biarkan hembusan angin terus bercerita tentang dingin
Karena hati yang sudah bersih tanpa keegoisan tidak pernah membohongi diri

Topeng

Teruslah menopang tentang perasaan yang ada di dalam hatimu,barangkali kau mampu menutupinya
Tapi ingat dan yakin apapun yang ada pada hatimu akan lebih pahit dan dan getah walau di baliknya engkau tersenyum dan ingat topeng itu akan melemahkan mental diri sebagai sejati.

Teruslah bersembunyi dari kenyataan yang menjerat hatimu pada senyum yang manis,barangkali kau mampu membawanya,tapi ingat sekecil apapun yang tersimpan dalam hati,sama halnya dengan tusukan tusukan duri di tangan.
Dia pasti menanah dan akan membuat rasa nyeri,dan suatu saat pasti engkau keluarkan
Dan pada saat itu pula engkau akan berkata (bodohnya aku)

itu pasti dan pasti tak mungkin mustahil karena itu hukum dunia rasa

Kesunyianku

Sampai kapan kuterlepas dari pelabuhan paling sunyi di matamu,
sedangkan aku adalah perindu yang tak ingin sendiri menyusuri malam.
sungguh,detak nadi ini tak dapat kurahasiakan dalam gelap
iya selalu menjerit dan memanggil bayanganmu di bawah gerimis.
Dengarlah tentangku dalam gelap yang di guyur hujan. Hujan tak membuatku ingin pulang dalam kesunyian
Biarpun bulan takkan pernah hadir dalam gelap dan dingin.
Aku ingin rasanya menyelinap dalam selimut awan
mencari bayang bayangmu yang menghilang.

Tetapi entahlah,sedangkan kini bulu sayap runtuh di bait bait puisi
Hingga tak mampu lagi untuk aku kepakkan.
Barang kali ku pasrahkan saja padaTuhan sang pencipta.
Barang kali Kesedihan ini tak lagi bersembunyi di hati .

Untuk kau baca

Bacalah bait baitku yang senantiasa aku syirat.
Dan lihatlah di antara sulaman sulaman aksara itu masih ada kamu.
Yang bersenandung sendu diantara rintihan kalbu
Yang pernah tenggelamkan aku dalam kubangan waktu
Hingga aku mampu berdiri dan Bertahan di punggung rindu
Dan bacalah bait bait aksaraku Malam ini
semua mengantarku pada ladang yang resah
Seperti cerita kehilangan ayat,pengantar tidur
yang menakutkanku untuk terlelap jauh tak menemukanmu.
Yang hanya berputar putar seiring dengan paksi,tak lagi hidup
Dengarlah Untukmu yang tak pernah menjadi aku
biarkan tubuh sunyi ini melumat dalam dalam bayanganmu
Dan biarkan aku yang terbungkus senyum palsu