Senin, 05 September 2016

Malam dan air mata

Ku coba mengais malam dengan desah berpantun doa
lalu aku lentangkan kedua tanganku di depan rupa jiwa
kenapa masih saja air mata ini tak pernah berhenti
menjatuhkan diri sebagai tinta yang beraksara luka

detak detak jantung lirih mewaktukan diri seperti jam
yang berputar putar di atas dinding malam
sepertinya mengukur diri dengan desah rasa yang tersembul dari hati yang malang
beginikah hidup.atau memang seperti ini perjalanan waktu yang harus aku jalani