Selasa, 21 Juni 2016

Dalam Tanyaku

Kesalutan malam kini menderu debu di pinang air mata rindu
Yang kau sampaikan padA arah angin yang tersimpan tanpa arah
Jika sedikit saja kau bukan lembaran lembaran kata yang bernama
Pasti takkan ada liang yang mengubur sangka dalam jiwa...

Izinkanlah aku beritanya tentang sebuah nama yang kau titipkan pada angin sejak yang terhantar sejuk itu
Dan aminkanlah doa pagiku ini supayA dapat arti dalam diri.....

Siapakah dalam maya yang kau syiratkan lewat syair itu.......?

Jika

Ingin sekali aku nyatakan sebuah nama yang tersusun rapi di setiap berandaku
Lalu ku abadikan sebagai syair syair indah penuh dengan ribuan doa
Namun sampai kini masih angin saja yang bersejak sejuk tak kulihat
Dan ingin pula seuluas wajah walau tak seindah bidadari
Ku jadikan bunga abadi yang selalu menumbuhkan cinta di berandaku
Hingga tak dapat lagi ku bersuara air yang gemericik dalam sendiri
Namun semuanya masih malam dan tidak dapat kulihat....
Andai saja hijrahku yang bertapak di kesunyian ini dapat teraminkan
Akan aku noktakan dengan selembar hati yang memirah dengan bahasa cinta yang tak pernah putus
Namun semuanya masih sangat sunyi yang teriring sepi....