Rabu, 25 Mei 2016

Kepahitanku

Bahasa salju menerangkan dingin yang mencubit sepi..
Sementara angin meriuh tak pernah berhenti mematahkan ranting
Menjadikan gugurnya daun di atas tanah yang kering..

Sementara Bahasa alam tak henti hentinya memanggil pekat
Seakan akan menjanjikan gelap yang menimpa kepahitan
Pada durjananya terkasih yang hilang...

Air tak lagi meriak,dengan angkuhnya menggulung dari tengah lautan menghantam karang yang sudah rapuh dengan usianya...

Demikianlah Cerita cintaku yang terpeluk gugur di medan perang