Jumat, 29 Juli 2016

Pedih

Luruh,luruh,peluh,rasaku memutar mutar di antaranya
Sedangkan kesejukan angin masih tak kesampayan dalam dedoa
Hanya harapan patah yang dapat tersaji bagai ranting di pepohonan
Dalam setiap desah kataku yang di rendung malam

Pedih,perih,tersayat sayat dengan kenyataan yang bersandar
Pada sebujurur tubuh yang tak mampu tuk berpijak di setiap langkah
Dan bahkan tersiram oleh kenangan kenangan ombak yang manghantam
Hingga rintihan semakin menguak pada lisan yang diam

Oooh malam yang tersajih oleh bintang penuh cahaya
Dengarlah kesah kesah bisu yang ku lantunkan
Lewat tataan tataan aksara yang ku syirat dalam beranda

Betapa beratnya jejak jejak langkah yang harus ku jalani
Dan betapa gelapnya petang yang harus ku lalui...
Tak adakah secercah harap bagai embun yang jatuh ketika pagi
Tak adakah bagiku segenggam indah walau tak seindah masa lalu...
Sedangkan hati kini bagaikan batu batu yang hanya tertatap
Tanpa sentuhan sentuhan kasih penuh rindu dan sayang