Senin, 12 Agustus 2013

Setangkai Bunga Patah


Setangkai rinduku bunga patah yang terhempas
 oleh angin pasang hingga jatuh di tanah tandus
tak menemukan setitik air yang menyirami bumi
hingga layu dan kering menyisakan tangkainya

Cintaku mawar mirah,gugur di timpa panas
lalu mengering dan terhimpit oleh bebatuan
hingga tak seharum bunga pagi yang sejuk

Ooooh inikah kisahku yang terhimpit waktu

 Kini tinggallah desah angin malam yang dingin
penuh kehampaan dalam kesunyian malam
yang gelapkan pandangan mata hati dan jiwaku
 laluku jatuh di pusar kesedihan yang mendalam


Luka


Lukaku dalam sedalam lautan yang membentang
lalu menggores pada tanah tanah pasir di pantai
yang berbusar di tengah lautan jiwa yang biru

Air mataku jatuh dari langit yang membentang
 membanjiri sungai sungai lalu hempas bebatuan
yang kuat hingga sampai ke dasar laut hatiku

Desah angin menghantam malam yang gelap
penuh kehampaan yang mendalam pada jiwaku
lalu jadikan alam tak seindah dalam masa lalu

Hening,sunyi,hampa,harapanku terpisah pisah
di antara kerudung malam yg melebarkan gelap
pada kelopak keopak mataku yang tercekam