Jumat, 29 April 2016

Inilah aku

Aku....
Adalah jelata yang tak mampu dengan harapan indah
Bahkan dalam jejak jejakkupun yang terayun
Hanya pengabdian harap yang patah di tengahnya

Engkau....
Adalah aksara yang hanya bisa aku tulis dalam sejak
Yang dapat aku baca dalam jarak dan waktu
Untuk melumpuhkan kerinduan dan keinginan yang meraja...

Inilah aku ...
aku tak pernah lelah walau dalam jarak dan waktu yang jauh untuk satu harapan
Tuk bersamamu.walau semua itu hanya hayalan belaka yang tak bermakna
Namun aku yakin dengan doa cinta yang aku genggam
Suatu saat engkau akan bertanya kepadaku
Tentang cinta yang sesungguhnya...
Dan engkau akan mengerti besarnya cintaku darinya kepadamu

Kejam

Pecah seribu....
Cinta menjadi butiran kaca yang tak dapat di cerminkan
Dan kerinduanpun mencadi mayat yang tersayat sayat di atas batu hitam
Meninggalkan tangis tangis kecil pada anak yang tersayang....

Engkau......
Kini menjadi kelambu hitam dalam kamar kamar waktu yang sepi
Pekat tak berwarna gelap tak tersapa.bahkan tiraimu menyia nyiakan kasih yang harum dalam sapaku

Kejam.....
Kau masih saja tersenyum manis seakan mengulas ngulas cinta pada luka
Luka yang kini menyayat nyayat di setiap desahku dan dibsetiap waktu waktuku

Sungguh hari hariku menjadi makna yang tersayat dalam rupa luka
Yang kau berikan kepadaku tanpa rasa....
Sungguh kau kejam .......

Pasrah

Mungkin hanya akulah air malam yang lebat menyamai hujan darai air mata
Bersama hembusan hembusan lelah yang patah di atas ranting yang kering
Membawa kenyataan pahit yang kukenyam

Mungkinkah langit masih bisa membiru atau memang selamanya bagiku pekat
Sedangkan sampai kiji warna warnanya menenggelamkan aku pada rintihan yang sangat pedih..

Oooh malam yang bersaksi tentang hati....
Katakanlah dan kabarkanlah tentang kenyataan yang ada di hati ini
Dan kepahitan yang sangat menelan jiwaku
Serta seruan seruan nasibnya yang ia tinggalkan kepadaku
Sungguh aku tidak mampu dan kesanggupanku hanya ingin tidur selamaku