Senin, 17 Desember 2018

Renungan seorang anak

Ibu adalah seorang wanita yang melahirkan kita
Ibu adalah seorang guru yang memberi kelembutan pada kita
Ibu adalah seseorang yang memberi pelajaran cinta kepada kita
Dan ibu adalah yang senantiasa berdoa pada kita

Jangan kau samakan ibumu dengan istrimu maski sama sama wanita
Istri adalah teman setelah kita di temani ibu dengan segala resahnya
Istri adalah seorang ibu yang melahirkan anak anak kita tapi bukan yang melahirkan kita
Istri adalah seseorang yang mencintai kita delam dekap setelah lama kita di dekap erap oleh ibu
Istri hanyalah makmum kita tidak lebih seorang murit pada gurunya
Istri adalah seseorang yang baru dalam kehidupan kita
Jauh dari pada ibu yang mengandung dan melahirkan dengan tangis menjerit jerit penuh duka rela..

Ibu adalah segala galanya dari segala istri kita

Buat Ibu

Ibu..
Aku tau kau adalah tulang punggung deritaku
aku tau kau adalah segala pencarian dari kehidupanku
Tapi jangan kau kobarkan dirimu bu demi segala harapanku
Biarlah kita berjalan dengan apa yang telah menjadi bagian dariku

Ibu...
Temanilah aku dari segala kesunyian ini
Temanilah aku dari kesendirian yang menjeratku
Jangan pergi jauh jauh bu,biarlah semua berjalan seperti ombak dan pantai yang saling menderu
Tetaplah di sampingkubu,karena tanpamu apalah harta dan kekayaan serta martabat ini
Selain dari kebersamaan dan cinta kasihmu bu

Ibu..
Uang bukanlah segalanya dalam kehidup kita
Harta bukanlah pula segalanya buat diri kita
Bangunan dan gedung bukan pula segalanya bagi kita
Aku hanya butuh ibu,ibu yang senantiasa mendapingiku,dan ibu yang senantiasa memberikan motivasi hidup dengan cinta
Dengan kelembutan dengan kasih sayang
Tanpa harus saling mengorbankan...

Ibu..
Hanya setangkup doalah yang mampu ku harap darimu
Dan setetes air mata cinta penuh kasihmu
Berserta suara suara nyaringmu yang memanggilku
pada setiap saat, pada setiap waktu dan pada setiap aku menangis dan menjerit jerit menantang hari

Ibu...
Jangan pergi jauh jauh ya bu,cukuplah dengan keiklasan pada sang kuasa demi waktu kita
Waktu yang senyalir dengan peredarannya
Cukuplah ibu, kau menkadi tulang punggung kasih sayang dan cinta yang kelembutan
Segalanya kita pasrahkan pada sang kuasa..