Sabtu, 07 November 2015

Ketenangan Diriku

Di hatimulah..
Cinta yang aku rasakan tak pernah henti hentinya kusimak
Dan di sana pula aku rasakan keindahan hari hariku jauh di fana.

Padamulah...
Dzikirku slalu menyebut nyebut namamu rindu yang tak pernah memupus dan tertahan oleh waktu waktu waktu.

Dan jiwamulah...
Bahasa syairku berindah indah tak mengenal lelah,dan senantiasa kusyiratkan pada nokta cinta di jiwa.
karena bahasamu adalah lisan lugu membendung ribuan rinduku

Tatapan senja

Tatapan nanarmu pada senja menyiratkan sepenggal kisah; Gincu. merah delimamu ternyata hanya pelarian luka
Sedangkan di langit yang jauh, Ada rindu yang diterbangkan angin, percikan katanya hilang bersama senja merah yang melekat di permukaannya. 
Hingga Temaram rindu melewati engsel jendela, menuju senyum wanita berkerudung merah muda yang kutahu.