Kamis, 21 April 2016

Kau siksa aku

Kenapa engkau datang.......
Setelah engkau menanami benih benih cinta lalu kau pergi
Yang kini masih menguat di setiap getar getar hatiku yang pedih
Rasa ini.sakit ini.pedih ini menampakkan wujut wujut derita yang mematung
Bagai tumpukan tumpukan tembok yang menghujat di setiap waktuku

Kenapa engkau datang......
Setelah beberapa waktu aku memulai belajar dengan menerima ribuan derita yang kau suguhkan
Untuk tak harus meneteskan deras air mata tentang kepergianmu saat itu

Kenapa engkau datang.....
Setelah ribuan waktu yang berputar putar aku lalui untuk membuang kenanganmu yang senantiasa menyiksa hari hariku
Dengan sebuah tanya akan diriku

Kenapa engkau tega padaku
Cinta yang berwujut sudah kau hancurkan dengan jejak jejak senyummu yang menjadi debur ombak yang pasang di hatiku
kau bunuh ribuan rasa yang menyiksaku
Hingga menjadikan deras ombak menghantam karang di hatiku
Sungguh ....kedatanganmu menambahkan ribuan luka yang tak dapat terhitung dalambjiwaku

Kau siksa aku

Kenapa engkau datang.......
Setelah engkau menanami benih benih cinta lalu kau pergi
Yang kini masih menguat di setiap getar getar hatiku yang pedih
Rasa ini.sakit ini.pedih ini menampakkan wujut wujut derita yang mematung
Bagai tumpukan tumpukan tembok yang menghujat di setiap waktuku

Kenapa engkau datang......
Setelah beberapa waktu aku memulai belajar dengan menerima ribuan derita yang kau suguhkan
Untuk tak harus meneteskan deras air mata tentang kepergianmu saat itu

Kenapa engkau datang.....
Setelah ribuan waktu yang berputar putar aku lalui untuk membuang kenanganmu yang senantiasa menyiksa hari hariku
Dengan sebuah tanya akan diriku

Kenapa engkau tega padaku
Cinta yang berwujut sudah kau hancurkan dengan jejak jejak senyummu yang menjadi debur ombak yang pasang di hatiku
kau bunuh ribuan rasa yang menyiksaku
Hingga menjadikan deras ombak menghantam karang di hatiku
Sungguh ....kedatanganmu menambahkan ribuan luka yang tak dapat terhitung dalambjiwaku