Jumat, 31 Mei 2013

Tanpamu gelap


Sepinya malam tiada rembulan menemani
gelapnya malam tiada sinar menerangi
hampa hati ini melayang tanpa tujuan
arahpun terhempas kekosongan yg kelam

Kau yang kucinta bagai bunga di taman jiwa
kau yang ku damba harumkan hati dan jiwa
namun semua kau tinggalkan begitu saja
seaakan tak pernah mengenal arti cinta

gelap mataku gelap hatiku tiada engkau menyinariku
bagai halimun petang hinggap di kelopak mataku
membungkus lalu hempaskan awan kelabu

Penjajah


MATA tua itu memandang keluar jendela. Menatap ranting-ranting patah dan bulan pucat kehabisan darah. Ia teringat masa lalunya. Masa muda yang ia habiskan di medan perang. Tak gentar dengan bunyi mesiu dan dentuman granat yang menggelegar menggetarkan hati. Tiada satupun yang membuat ia dan teman-temannya takut waktu itu, demi untuk melepaskan diri dari kekangan penjajahan yang melilit harga dirinya sebagai bangsa