Minggu, 26 Februari 2017

Ku harus bagaimana

Haruskah ku ambillah lagi kata kata yang telah tersyirat jelas di setiap beranda beranda malam dan siang
Seperti air ludah yang jatuh pada bumi
Aaah......tak mungkin.
Karena aku di ciptakan sebagai laki laki yang berpegang teguh pada aturan dan pertanggung jawaban.
"Kata guru: sifat kesatria jangan pernah mengingkari apa yang mejadi tanggung jawabnya .

Harus memang apapun yang menjadi kewajiban dan pertanggung jawaban harus kh lalui
Biarpun sekecil apapun dan bagaimanapun
Karena itu sebuah penghormatan diri pada diri sendiri.
Berat memang untuk menjalani semuanya.
Tapi hidup memang wajib di jalannya walau harus bertemu getir dan pedih .

Dari seorang guru:jangan pernah mengeluh dengan apa yang terjadi ,jalanilah dan langkahilah.hidupnya adalah ujian .pantang menyerah tak usah menangis dan berseru.
Majulah jangan pantang mundur .

Pedih

Sakit itu amatlah nyata, kekata rayu terbang bersama bayu gerimis turun di mata langit tanpa diundang,kekasih yang terindu telah memuja lain..andai semua bukanlah mimpi...ya...memang hidup bukanlah mimpi dan aku harus tetap di sini bersama segumpal luka yang aku ciptakan sendiri..wahai kau... hatiku..tersenyumlah dengan segala asa yang tiada pernah mampu kuberikan...pungutlah cintamu,aku akan berusaha sadar. dekaplah dirimu disana..di sini...akan kukumpulkan segala sisa  kenangan bahasa cinta(bukan cintamu)tapi aku sendiri

Kata kata hati

NKerinduanku selalu bergeming pada gemuruh angin yang senantiasa bersejah membuat sebuah kata-kata yang tidak pernah lepas dari aksara aksara dimana saat itu ada kamu tapi aku akan tetap berusaha dan bertahan dengan menyimpan Kerinduan dan harapan itu di dalam tubuh biarpun jiwa ini bergetar dan air mata ini mengalir Mungkin saja akan menjadi sebuah cdrita tentang kita, kecil yang beraksara kosong tapi aku yakin pada suatu masa dimana semuanya akan berakhir Kerinduan itu akan tetap menjadi  pohon

Wahai hati......
Dosakah aku mencintai seseorang yang masih belum termiliki oleh orang lain
Dan berharap tuk berlayar di tengah lautan hatinya...
Jika semua itu adalah sebuah pendosa bagiku
Lepaskanlah belenggunya yang selalu membuatku takut untuk kehilangan.
Biarkan aku berjalan seperti biasa untuk menjaring matahari di padang gersang

Akankah kubiarlah semua menjadi takbir takbir yang selalu memanggil etika diantara kita,saling berjauhan,dan mungkin itu sudah perjalanan hidup Antara Ada Dan Tiada. tetapi kamu harus yakin pada waktu yang senantiasa berputar, jika Allah berkehendak tentang sebuah waktu yang sudah menetap pada angkanya, disitulah kita akan merajut dan bertunduk cinta,yang takkan lagi memapas dalam kepahitan,hingga meninggalkan kepahitan yang begitu menua di hati

Akankah ikrarku tenggelam di biduk perjuangan pesawat tempur,lalu jatuh tenggelam di tengah laut tak bertepi.
Atau.........
Aaah.......
Tapi hatinya sepertinya berkAta tidak mungkin .
Itulah aku yg tenggelam dlm sendiri tak ada penolong

Seperti melati kau selalu ada di putaran bola mataku
Dan bahkan di kepalaku,kau mengendap endap tak ingin pergi walau selangkah.
Barangkali sengaja tuhan menciptakan ingatan tanpa terhapus
Atau memang harus mati dulu  untuk menjumpaimu.......?

Sampai kapankah

Sepertinya Aku amnesia berapa ribu detik telah berdetak,berapa kali jantung ini berdetak, disini aku hanya bermain dengan harapan, dan aku selalu bercumbu dengan bayang semu yang semakin termakan masa

Atau kubiarkan saja,engkau Bermain terus bagaikan angin yang tidak pernah berhenti menyapa daun daun diatas ranting atau bagaikan air hujan yang senantiasa luruh tanpa musik lalu membasahi bumi bumi jiwa hingga dapat kurasakan jua kesejukannya dalam Setia,walau bukan untuk aku
Ah.....
Hambar rasanya bagai prasasti tanpa mengerti kemana arah ini berpijak

Aku masih berharap

Dalam hening kularikan sepiku pada alam kubuang rasaku tapi..Sang Bayu memulangkannya kembali dalam mata hatiku..
Yaaah..........
Semoga kau menyimpan rasa ini nanti atau kapan,setelah hatimu mampu untukku,
Karena barangkali kau kini teralih oleh lilitan gigitan cinta yang mematah.yang pernah menjadi kerudung dalam segala perjalanan waktumu saat itu
yang menjanjikan masa depan untuk mu.
Hingga kau tak bisa meLepaskan dan membiarkan kenangan itu menjadi bait yang tak mungkin hilang,walau menhataanya harapan itu tenggelam di tengah lautan.
Aku pernah berkata:Jangan pernah kau ingat-ingat masa lalu itu,yang pernah mewaktukanmmu,
Namun kau masih setia dengan masa itu.
Aku coba menakutkan dengan berbahasa kita,waktu aku berbicara baik-baik lah di sana sadar dan sabar dengan semua apa yang telah terjadi
dan biarkan yang telah terjadi kan bersama kenanagan dan kebanggaan tentang masa lalu,
kan sudah ada kita lagi yang sebagai masa depan untuk mencoba menjadi hawaii.
Namun kau tetap seperti batu yang tak dapat akh ukir.bahkan di setiap kata kataku kau mengatakan dan sudah.

Aaah selarik dongeng tanpa makna barangkali
Met siang menjelang sore ya disana...
Kutunggu nanti warnamu jika,dapat dipastikan kau mampu beraksara di langit sebelum matahari tenggelam.