Rabu, 05 April 2017

Dunia dan harta

Harta....
Kau anak panah membusur mataku hingga menjadi buta ,bahkan kedua biji mataku kini tak langit melangit yang berwarna biru semisalnya aku tersenyum kepadamu dengan santun yang baru keluar dari keridhoan ilahi,tujuannya hanya bermain dan bersama sama menuju kehaqiqian 
Kini kau telah merubahku dengan rayuan rayuan kepingan yang berwarna senja menguning.
Aki benci kamu,aku malu pada sang pencipta yang telah meluaskan akar akar otakku menjadi kebutaan atas rayuan gombalmu

Ooooh dunia .....
Kau adalah mahluk yang hidup seperti aku namun bukan aku.janganlah kau bersembunyi di balik batu lalu kau bakar menjadi kepingan emas hingga kau selalu merayuku
hadirlah engkau sebagai teman dalam segala pijak untuk meraih ridho tuhanku yang juga adalah tuhanmu.
Keluarlah jangan kau hanya tersenyum di balik persembunyianmu lalu kau lemparkan aku pada akhirnya di lembah lembah panas yang telah di beri nama oleh tuhan kita.sama pencipta kita.
Yang telah kita yakini sejak sebelum kita lahir dan di kehidupan ini.

Tahta......
Kepalaku berputar putar di keheningan malam tentang pena yang telah ku disyiratkan menjadi harian harian waktu yang terbaca dalam tafsir
kau telah memberi getaran berada hampa pada jiwaku yang terbungkus tubuh dari tanah liat yang sama ku pijak.
AKu tidak membencimu tapi tinggalkan kepalaku tinggalkan memori otakku.
Biarkan syiratan ayiratan itu saja untuk aku baca yang tak perlu aku ingat.
Keran di di kepala dan otakku sejak kecil terisi kalimat kaLimat allahu akbar yang sebelum aku tau kau memberi gelar perak ataupun emas kepadaku yang masih mungil
Jauhlah engkau dari kepalaku pergilah jauh jauh dari otakku,biarkan aku tenang menikmati indahnya sang suara yang di nyatakan oleh kedua orang tuaku sebelum kau hadir memberi titel dan pangkat yang tinggi
Biarkan aku memanggil nama tuhanku yang maha satu.

Tidak ada komentar: