Rabu, 22 Juni 2016

Syiratan hati

Kau akan tau nanti tentang cinta yang ada di dalam hati ini
Dan kau akan tau nanti sekuat apa rasa yang ku bendung dalam diri ini
Dan kau akan mengerti nanti tanpa aku ucapkan tentang diri ini
Betapa aku sangat mencintai dan menyayangi sampai kini
Bahkan dalam gerimis kerinduankupun engkau kan tau
Betapa aku selalu mengusapnya tanpa ada seseorangpun yang tau

Berat memang derita yang aku alami dalam kepergianmu
Berat memang menggenggam kisah yang tak dapat terhapuskan
Dan berat memang melepas engkau sebagai kasih yang tak terlupakan
Tapi apalah daya sedangkan aku adalah bumi yang gersang tanpa air
Yang memang harus aku jalani dalam separuh jiwaku
Biarlah akan aku terima semua ini sebagai pengabdian diri yang tabah

Biarlah aku akan terus bersama pasrah yang menghujam pada jiwaku
Walau hati tak pernah  berhenti berseru diri sampai hari ini
Tapi aku yakin pada saatnya nanti engkau akan tau arti cintaku yang sejati
Bahkan engakau akan mengerti betapa aku slalu ada dalam jarak dan waktumu

Derita

Cinta dan harapan yang pernah engkau berikan kini menjadi rintik air mata
Kasih dan kerinduan kini hanyalah gelapnya mata yang tertutup
Dan kini hanyalah makna makna malam yang pekat menyelimuti
Tapi aku akan terus tersenyum dan tertawa walau semuanya nista

Biarlah deburan ombak menyapu pantai dengan gelombangnya
Dan biarlah angin menyesak pada hempasanya lalu jatuhkan daun
Akan aku kuatkan sedemikian ruwah dengan dedoa yang kutadah
Hingga pada akhirnya engkau akan tau betapa aku sangan mencintaimu

Ku Biarlah jiwaku mematung di setiap jejakmu yang berbahagia
Dan ku biarkan asaku terbang dengan jeritan yang begitu rengkuh hingga tersudut
Aku akan diam seribu kata.aku akan diam dengan seribu luka
Pada saatnya aku yakin engkau akan memanggil namaku
Berjalanlah,tersabutlah,dan tersenyumlah dengan semuamu kini.
Akan aku lihat dan ku dengar nanti desahmu yang sepertiku kini.