Jumat, 10 Agustus 2012

Penyesalan

Ku dengar suara panggilan tuk menuju sholat jum,at
sementara sang khoteb mulai naik ke mimbar
terbukala lembaran lembaran kitab yang dibaca

Dengan suara lirih sang khoteb membaca kitab itu
membuat hati ini gemetar,
suara lirih sang khoteb sangat menyentuh asaku
tak terbendung dari kedua mataku meniteslah
air mata penyesalan bak air sungai yang deras

Kini kutahu betapa tak berartinya hidup ini
hidup yang penuh kemewahan
hidup yang penuh kesenangan






tangisan jiwa

Ku dengar suara panggilan Azan Yang sangat lirih penuh tangisan
Sementara Sang khoteb mulai berjalan menuju mimbar
satu demi satu sang kitab mulai terbuka
hingga sampailah pada puncak puncaknya

Tak terbendung lagi dari kedua mata ini
meniteslah air mata penyesalan
tentang keangkuhan dalam kehidupan

oh betapa tak berartinya hidup ini  dengan harta
betapa tak sejuklah hidup ini dengan tahta
yang selalu membuat aku lupa akan semuanya

betapa perih penderitaan ini
hiudup penuh kesombongan
hidup penuh kedurjanaan

Air Mata


 Tetesan air hujan adalah bukti
Sebuah cinta dari langit kepada bumi
Sedangkan kesetiaan adalah bukti cintaku padamu

 Seperti halnya bintang yang selalu setia pada bulan
Untuk berjanji menghias sang malam dengan sinarnya
Dan seperti itu pula kesetiaanku padamu....
Kesetiaan atas cinta ini kepadamu...

 ========================================================================
 Sakit… sungguh sakit…
 Hanya sakit yang kurasakan ketika kerinduan merasuk jiwa
 Tangis.. banyak tangis…
 Hanya air mata dalam hati yang bisa kuteteskan
 Menanti.. terus menanti…
 Hanya penantian yang kini kurasakan
 Diam.. dan diam…
 Hanya dengan mengunci bibirku aku bisa bertahan
 Semua karena dirimu
 Semua hanya untukmu
 Malam ini aku membiarkanmu bersama bintang
 Terbang bersama ilusi dan menapaki alam mimpi
 Kembalilah esok bersama mentari
 Seraya membuka tabir langit dan menatap dunia baru