Jumat, 12 Juli 2019

Hanya Aku Dan Tuhan

sudah waktunya langit rindu meneteskan air mata sedih...
cahaya cinta yang senantiasa mencoret malam di kertas langit..
seperti aksara alfa yang bisa di baca namun tak dapat di kehendak...
waktunya mungkin dunia membungkam lesu
laut takkan lagi bersuara,pantai kekeringan
ombakpun mungkin sudah tak lagi mengecup pasirnya....

Aah..
sepertinya sebentar lagi malam akan mulai melelapkan segala rasa...
burung burung yang kemarin berlalu menuju sebuah ladang yang memanin kini sudah terdengar jelas
cicitannya sepertinya mulai membahagiakan diri sama teman temannya yang sama terbang mengitari waktu..

andai aku jadi burung.....
entahlah...
barangkali aku hanyalah ruang sepi yang kosong..
selain aku dan tuhan yang senantiasa saling tatap meski kasatku tak melihat