Rabu, 15 Desember 2021

Untukmu

Sayang...
tak ada puisi puisi sore ini, hanya kata rindu yang berjejal di kepalaku padamu
Dan tidak ada sajak cinta di beranda sore ini
hanya renjana yang menggoda mata dan atma.
Karena tak ada kamu disisi, hanya secangkir kopi pelepas bisu dan gelisah yang berdansa tak ada habisnya ingin menujumu

Sayang....
Ku harap cintamu utuh pada tepian senja yang memapah
Karena aku di sana akan menunggumu
jika dirimu enggan dan mengibaratkan sebuah mimpi malam
Tanyakanlah pada kelambu hijau yang melilit langit
Disana engkau akan menemukan titik paling trenyuh tentang penyampayan...

Sayang......
Bukan sementara ada ruang dihati ini
memang aku mengija setiap langkah wanita pada derap malam
Untuk kuyakinkan bahwa iya mampu menjuntai kasih dan cinta
Bahkan tak pernah aku ijini siapapun untuk meniduri ruang kekosongan ini
Dan tak mudah untuk ditempati oleh siapapun
Entah kenapa dalam hitungan waktu dan hari
Kau bagai bibir langit yang di tunggangi bidadari meluluhkanku

Sayang....
Ku hibbahkan hati ini sebagai ruanganmu
Terimalah sayang,itu buatmu
sampai kapanpun aku siap menunggumu

Kepada putri tercintaku

Kepada putri tercintaku:

Putriku.. di tangahnya malam sesaat kamu tertidur pulas bersama mimpi mimpimu 
Dan hampir semua insan dan insani juga pulas melepaskan lelahnya...
Kenapa aba masih sudi menemani sunyinya malam yang sepi ...
Bukannya aba tidak bisa tidur dan tak mau melepaskan lelahnya jiwa...
Namun aba berusaha untuk duduk manis meski lelah...
Itu sebabnya aba memuhon pada sang kuasa
Demi kebaikanmu kelak sesaat aba sudah tiada

Dan ingatlah putriku.
Ketika kamu berharta,gunakanlah hartamu itu di jalan alloh
Tataplah orang orang di bawahmu dan jangan kau menatap keatas
Dan jika kau pintar janganlah kau sombong dengan kepintaranmu
Dan jika kau mampu,janganlah kau merasa mempunyai segala galanya...
Teruslah berdarma dengan keiklasan dan kebaikan serta jangan berharap tumpuan kebaikan dari orang lain...
Karena itu sangat tidak pantas bagimu...
Berharaplah kebaikannya sang maha cipta dan mintalah muhabbah kepadanya
Karena dialah yang sempurna lagi maha baik
Putriku....secantik apapun engkau di pandang seseorang semua ada batasanya
Seindah apapun ukiranmu terlihat,semua itu pula ada ukuranya
Sekaya apapun engkau hartanya dan setinggi apapun pangkat derajatmu di mata mereka
Belum tentu baik di hadapan sang pencipta...
Maka aba berharap teruslah menundukkan kepalamu....

Putriku... aba tidak minta banyak kepadamu kelak,setalah aba tiada dan terkubur di lembah jurang dunia...
Taatlah kepada tuhan dan rosulnya,buanglah rasa kebencian dan keangkuhan yang ada di dadamu
Dan teruslah berdoa dan berjuang demi kebaikan agama
Doakanlah ibumu yang lebih mengawali kita
Dan jika aba juga terpanggil doakanlah kami
Karena kami disana hanya berharap doamu

Putriku yang ku cinta...
Tersenyumlah meski dengan sebuah kepahitan dalam hidup,teruslah bersyukur dan bermunaja kepada sang maha cipta
Dan janganlah kau menangis karena harta dan tahta ataupun dunia.....
Bersyukurlah dan yakinlah,alloh tidak akan pernah meninggalkan hambanya ....