Sabtu, 05 Desember 2020

Janganlah kau sesali

Ada penyesalan setelah aku memilih kan...
Yang mana penyesalan itu membuatmu sakit dan luruh bagaikan hujan yang jatuh...
Sudah aku katakan sebelumnya.......

Tapi memang betul apa yang engkau ucapkan di waktu itu....
Sejak aku berharap tuk sekedar tetesan cinta meski hanya setitik embun pagi...

Bahwa aku dan engkau tidak akan menjadi kita..
Hingga saat itu di waktu yang begitu tandus
Aku harus berjuang menahan panas dan derita,pedih delima bahkan resahpun aku pikul menjadi duri yang menusuk nusuk..

Tapi malam ini sejak waktu setelah engkau tertawa dengan seseorang yang engkau bandingkan denganku..
Aku mulai berbahagia,mutup kepiluan dan kepedihan,yang mendera...

Tapi percayalah,hapuslah bening air matamu
Usahlah engkau menangis dan bersedih serta menyesal dengan apa yang menjadi pilihanmu
Karena aku disini dan di malam ini...
Berusaha bersama seseorang sebagai pengganti harapanku yang patah...
Patah karenamu,pedih karena kebencianmu

Sekali lagi..
Janganlah engkau menyesalkan apa yang menjadi pilihanmu
Mungkin betul bagiku dan buatmu
Tuhan lebih memilih yang terbaik bagi kita,demi kita untuk lebih ingat dan tawakkal kepadanya

Sabtu, 03 Oktober 2020

Jadilah bunga

Kepada sang putri... 

Nak... 
Jadilah engkau semerbak bunga dalam keluargamu yang tidak perna mengeluh meski terpetik
Teruslah berjuang dan menjadi keharuman dalam keluargamu yang tidak pernah pudar
Dan ingat,kelak langkahmu seakan akan terasa lelah, tapi engkau jangan berhenti di sana
Teruslah berjuang dan melangkah,karena di balik semua kelelahan itu ada kebaikan yang lebih dari sang maha kuasa

Nak... 
Menjadi keharuman itu tidak mudah... 
Karena harus berperang dengan sengatan matahari yang terik,bahkan matahari seakan akan membakarmu kelak... 
Tapi yakinlah,setalah panas pasti ada terang bahkan tiap pagi pasti ada ceceran gerimis embun sebagai rohmat tuhan untuk menyjukanmu... 

Nak... 
Jadilah bunga yang tidak pernah layu dalam hidup, meski manasnya kehidupan menjadi prasasti mimpi,halnya keindahan dalam tidur namun pahit pada kenyataanya
Hidup memang demikian nak, karena itu adalah ujian seorang hamba dari tuhanya
Yang akan meningkatkan derajatnya di hadapanya, serta akan menerangi jalan anak anakmu kejalan yang lurus penuh cahaya...

Jumat, 02 Oktober 2020

Buat Seorang Anak

Nak.... 
Engkau adalah seorang wanita
Jadilah wanita yang baik..... 
Ingat nak.... 
Tanggung jawabmu besar, jangan sampai engkau keluar dari syariat agama, meski kelak ujian datang dan terus menusuk nusuk detak jantungmu
Karena seorang hamba,akan di uji dengan tuhanya sebagai peramban dan melihat ketaatanya.. 

Tanggung jawab seorang wanita bukan hanya solat dan berpuasa taat kepada tuhanya
Tetapi seorang wanita wajib taat kepada suaminya
Meski suaminya kelah lebih bodoh dari kamu
Kamu wajib mentaatinya selama tidak melanggar syariat.. 
Selain kepada suami,tanggung jawabmu oula kepada jemaah atau ummat sesama muslimah
Engkau wajib me jalankan karena itu adalah perintah para nabi kepada sahabat sahabatnya

Nak.... 
Ambillah contoh dari seorang wanita putri dari rosululloh sitti fatimah, dan ambillah pula contoh dari istri istri rosululloh.... 
Membesarkan anaknya hingga putra putranya semua menjadi seorang hamba yang baik
Meski beban beran yang di jalankan harus menahan kelaparan dan kepedihan dalam me jalankan usurun dunia,ia slalu tabah dan menerima takdirnya alloh dengan iklas dan sabar....

Selasa, 15 September 2020

Sentuhan waktu

Saat raga terpisah dari diri sendiri(Ruh soltoniyah)
Kuserukan wahai tanah yang senantiasa terpaksa dalam waktu,yang tidak bisa bergerak.
Bekulah engkau dan kembalilah engkau kepada asalnya yang terinjak injak,kini engkau menjadi tanah kembali sebagai saksiku kelak di hadapan sang cipta.
Kini ku sendiri semula tanpa siapa siapa...
Bahkan yang membawa keingininkupun telah pergi meninggalkanku dalam kesendirian,(nafsu/ruhuniah)yang senantiasa seakan akan memberi harapan masa depan menuju luasnya dunia lain(akhirat)dan kini kau kembali kepada pribadianmu tanpa dosa,tanpa kata,tanpa suara...
Dan kini tinggalah aku yang di bekukan keinginan saat saat kita bertiga(Ruh Sultoniyah,Ruhuniyah,Ruh badaniyah)

Ooh Alam yang luas seluas mata memandang.
Saksikanlah tentang kebodohanku,saksikanlah tentang   perbuatanku,saksikanlah tentang kesombonganku.
Aku yang senantiasa tertidur karena keinginan,kini aku sadar,air tanah bahkan anginpun tidak akan mengenaliku lagi,melainkan saksiku,bahkan engkaupun akan menjadi saksi mata memandang...
Kemanakah kini kakiku akan melangkah,sedangkan luasnya alam kini tak lagi terpapar oleh mataku.
Bahkan kini aku bagaikan buta berselimut awan yang hitam....

perjalanan dan waktu

Pagi....
Tanpa matahari yang datang menyinari alam seluas mata memandang,redup seucap rindu di hulu,akan sesosok terang yang datang memeluk kalbu,anak anak burung bermanja manja menaiki ranting seakan akan belajar menari dengan kepakannya yang lincah,berdansa,menyanyi,dengan suara suara gemes memintal telinga sang pendengar

Matahari....
Adalah cahaya siang dalam terang,tanpa awan,meski ada setitik gerimis,dia slalu menerangi sekejap dengan hangatnya,bahkan dengan kobarannya yang seakan akan membakar dengan membahana yang mencabik cabik kedalamnya belulang ...
Hingga sorepun mengkopi terangnya pagi dengan senja yang memirah,dengan redupnya pagi yang menunggun malam sebagai ibu perawat yang sejuk

Malam..
Adalah rumah kegegelapan yang gosong,lugu,beku.bahkan dinginpun sebagai selimut yang tak pernah lepas dari badanya
Dan rembulanpun sebagai cahaya yang di tanggalkan oleh waktu sebagai lentera kecil hingga terang dan redup,bahkan pergi meninggalkan gerhana gelap...

Demikianlah cerita dunia yang memaparku sebagai Realita hidup

Jumat, 26 Juni 2020

harapan tengah malam

Aku ingin menyatu dengan malam,
Mengizinkan dingin menusuk hingga ke tulang,
Merasakan sejuk sisa tetesan hujan di tengah kemarau,
Terlebih jika langit meneteskannya kembali,
Membasahi raga ini,
Meredam jerit hati,
Dan membuat bulir air mata ini luruh bersamanya,
Hingga ragaku melemah, lelah,
Terjatuh, tersungkur, dan tertidur di tengah gemuruh dalam sukma,
Berbalut dekapan hangat Tuhan yang mengantarku dalam keteduhan,
Hingga esok, tubuhku telah menjelma jadi embun pagi
Yang menetes indah seolah tak ada lagi duri menghiasi setiap cerita hidup ini

Minggu, 14 Juni 2020

Nyatanya Waktu

Dari sebuah kehadiran yang begitu membentang 
Hingga menjadi langit langit yang bergaun hijau di kerdip mata
Kau tak bisa di umpamakan sebagai bidadari yang senantiasa menghiasi di setiap waktu

Memang banyak dan hampir semua orang tak pernah melihatmu lagi seperti sedia kala yang terpancar di kasat mata dunia
Namun jauh di mata hatiku kau tak pernah hilang di telan gurun dan meninggalkan kesepianku
Karena dalam kesendirian masih ku rasa desas sapa tawamu dan canda kita yang masih terngiang deras bagai gemuruh hujan menumbuhkan bunga bunga cantik bibirmu

Engkau adalah  sahabatku
Engkau adalah sandaranku
Engkau adalah pelita dalam gelapku
Engkau adalah kepastian akhir dari penga walanku
Engkau adalah bidadariku
Engkau adalah ibu dari anak kita
Engkau adalah desas awal doa yang ku pinta
Engkau adalah daun daun hijau tanpa musim
Engkau adalah kasih dan sayangku
Memang terkadang dalam ketermenunganku mengalahkan segala rasa ketika dalam sepi dan sunyi,menyelimutiku
namun belayanmu datang dengan desah kata yang kudengar(Aku Slalu Bersamamu.)yang slalu menguatkan jiwaku tentang keadaanmu di sisiku....

Kesempurnaanmu

Matanya:gemerlap bintang bertaburkan cahaya dalam beningnya
Memberi kesaksian hidup dalap pekatnya malam yang membentang
Alisnya:pelangi sebelum di cumpui matahari pagi yang memanas,hingga mengindahkan waktu pagi yang indah
Senyumnya:memekarkan bunga bunga kasih yang merona di setiap kerdip mata memandang
yang di sertai gemulai bibir gemas bak bidadari langit menuju muara

Wajahnya: purnama berseri tampa lekukan penuh dengan cahaya tiada redup,kealaminya menundukkan setiap mata memandang
Suaranyapun seperti tayupan tayupan sendu menidurkan anak anak kerdil  yang mengaung tangis tanpa ibunya 
Dan desasnyapun lambayan angin menyapa dedaunan
Sungguh sempurnanya tuhan menciptakanmu sebagai awalan seseorang yang tak pernah aku lihat

Kita

Tidak ada nyawa yang melayang melainkan tubuh kembali pada dirinya
Tanah, kembali kepada tanah
Air kembali kepada air
Angin kembali kepada angin
semua akan kembali kepada asalnya
Dan Kita kembali kepada diri kita yang di ciptakan oleh tuhan sebagai hamba yang memikul kasih sayang sebagai keharuman abadinya cinta yang terwujud
Hingga kita bergaun rindu yang bergerimiskan air mata...
Dengan jarak yang seakan akan menaburi duri sembilu yang tajam
Namun kita tetap menjadi kita,tidak akan menjadi keakuan sendiri sendiri hingga di hadapan sang pencipta
Hingga kita di tanya tentang kasih sayang kita berasama sama sebagai rasa yang di pertanggung jawabkan di hadapanya..

Sabtu, 21 Maret 2020

Tentangmu

Tersimpan rapi derai cerai asmara di punggung malam yang tak pernah usang
Tentang cinta dan kasih sayang yang begitu lama tertanam
Setelahnya aku memetik harus dengan kesendirian tanpa siapa siapa

Air mata tak lagi mampu untuk menetes di kedua pipiku
Barangkali langit mengerti hingga ia datang hujan dengan kilauwan peter sebagai penggati suaraku.. 
Rindu tinggalah kerinduan yang menyilam di sumbuh sunyi
Cinta tinggalah cinta yang hanya berakar namun tak berdaun... 
Bahkan batangnyapun seakan akan patah di kikis waktu.. 

Kini hanya kau tinggalkan kenangan yang begitu kokoh di jantungku yang senantiasa berdetas.. 
Bersama kerinduan yang slalu mengiringi gelap dan sepiku
Andai saja engkau tau malam dan waktuku
Mungkin engkau akan mengerti betapa deritanya jejak jejak tanpamu di sisiku..

Sampul Kenangan

Sampul kenangan yang begitu indah di kelambu malam
Hari dan waktu bahkan zamanpun tak mampu merubahnya menjadi anyir.. 
Kini tinggalah kerinduan yang senantiasa berbisik sendiri... 
Terkadang hati lemah ingin memastikan kapan akan di pertemuakan kembali

Malam yang telah menyiratkan sejuta makna dalam cinta... 
Pagi yang kucurkan bening bening cinta melalui embun sejukannya
Siang trotoar jejak langkah untuk melepaskan kerinduan.. 
Kini tinggalah aku yang harus diam dalam kesendirian... 
Meratap semua kenangan dan berbara api penuh kobaran..... 

Kenapa begitu tersuguh kepastian hidup tentang cinta ini
Apakah semua adalah ujian cinta yang harus di lalui bersama malam dalam sunyiku
Meratap bayang bayang,sekilas ia menghilang dengan senyum yang mengulas
Ooh tuhan yang maha mengulas segalanya.... 
Sampaikan semua detak dan kerindua serta cinta ini padanya
Kabarkanlah padanya,tentang doa doa maujut yang tak pernah usai dari bibir perih yang slalu menyebutnya... 

Segelas Teh angat

Dengan segelas teh hangat yang baru usai tersuguh
Jiawaku masih saja seperti dulu
Namun rasa ini bagaikan blatung di atas ranting yang kering
Mengambah terkatung katung tertiup derai angin yang semilir... 
Malam adalah caraku untuk memanggilmu di kesunyian
Supaya engkau mendengar segala suara dan degup jantungku yang senantiasa memanggil penuh kerinduan.. 
Andai saja engkau mengerti petapa pedih dan pahit hari dan waktu yang aku lalui
Mungkin engkau tak akan sirna di pupus waktu
Atau engkau memang mendengar namun sengaja engkau diam
Dan hanya menatapku dari balik cadar yang mendaun dari kedua matamu...

Minggu, 23 Februari 2020

sepotong cinta yang pedih

Kasih.... 
Takdir telah menghakimi kita yang begitu indah
Dan melahirkan anak anak rindu yang risau
Menumbuhkan derai derai rasa yang menyakitkan
Pada ulu hati yang dalam... 
Engkau yang aku cintai dan sayangi,kini tuhan telah lebih mencintainya hingga engkau di panggil keharibaanya,untuk selamanya
Meninggalkan aku dalam sunyi berteguk lutut,menatap sepi.. 

Kasih... 
Andai engkau tau apa yang aku rasa di setiap jejakku
Andai engkau tau derita batin di setiap waktu waktuku
Dan andai engkau mengerti rasa yang aku rasa tanpamu.. 
Setajam siletpun tak mampu mendatangkan perih dan pedih dalam sepi..... 
Maratap pasrah dan kesah,menahan rindu dan gelisah

Kasih.... 
Namun apa yang harus kita perbuat
Sedangkan kita hanyalah boneka yang tercipta sebagai pemeluk takdir
Lalu di kembalikan kepada asalnya.. 
Yaaaaa kita  berpisah,halnya saat ini yang selamanya kita takkan bersama lagi
Sampai akhirku jua kembali di peraduan sang maha suci.. 
Dan kini aku hanyalah mampu berpasrah dan saling doa tuk mewujutkan janji janji kita
Yang senantiasa kita syirat di buku langit tika senja datang dan Ketika malam bermuara pada sunyi...

Sehelai rindu

Kasih.... 
Andaikan waktu bisa terulang kembali... 
Takkan ku semai benih benih cinta yang tumbuh di pada hati
Andai waktu bisa terulang kembali.. 
Takkan ku biarkan rindu ini menyapa sunyi
Andai waktu bisa terulang kembali... 
Takkan ku berikan kasih sayang ini.... 

Kasih..... 
Malam adalah kesunyian yang menyingkap rasa menemui kenangan,meneteskan air mata
Malam adalah luka teringat akan keindahan,yang tak pernah surut di dekap cahaya
Dan kini tinggalah aku,yang hanya mampu menureh kesedihan dalam sendiri.. 
Andai semua kembali,mungkin rasa kesah dan pedih takkan sedemikian menyayat nyayat pada hati... 

Kasih..... 
Cinta kini hanyalah sebatang pohon tanpa daun,berdiri tegak dengan serimpi doa doa harapan yang patah
Rindu jua bagaikan kedap menyambar kesunyian,lalu menampung awan yang begitu gelap, datangkan hujan

Kasih.... 
Sungguh angkuhkah diri ini dengan menerima takdir tuhan
Sungguh sombongkah diri ini memintal rasa yang slalu berselimut awan... 
San slalu berhatap engkah ada di sini... 
Sedangkan ketiadaanmu,membuatku tak mampu tuk kembali senyum.. 

Kasih ....
Dengan tetes air mata yang melamunkanmu di setiap malamku
Ku hanya mampu berdoa menadahkan tangan kosong berharap  engkau di sana baik baik saja
Meski  aku harus berkeling dari waktu waktu menyembunyikan pedih dan luka...