Kamis, 12 Mei 2016

Tembok Jarak

dari balik samar yang terhijab oleh dinding jarak.....
Sepertinya ada kelelahan hidup yang tak begitu tenang menyikapi hati...
Pasrah terkadang melambay lambay di tengah lautan kasih yang Cinta..
Menjadikan air mata pasrah menitik di batu hitam.
Menatap sedih,menatap pedih.
Dan terkadang hati mengeluh luluh bak angin menjatuhkan daun....

Sementara sayir Cinta tak pernah berhenti memupuk dada..
Tak Ingin berpisah,tak Ingin berlalu.Dan tak Ingin berlalu...

Tapi bahasa takdir terus bergulir dengan tintanya.
Menyiratkan kisah semestinya
Mencata apa yang harus di jalaninya
Tak mengenel keluh,tak mendengar desah Dan tak tau arah..
Hingga menjadikan bibir bibir nista terluka.

Ratapan Doa

Dan jangan biarkan bening air matamu jatuh di atas bumi yang gersang tanpa bunga.
Dan jangan pula engkau desahkan rasamu pada angin yang tak pernah hinggap di daun daun yang hijau..
Tataplah langit yang luas penuh gemintang mengisikan pekat,walau tanpa sinarnya matahari siang...

Insya Allah semua yg terjadi akan menjadi hikmah yang Baik untuk bekal kita nanti.
Jangan pernah berhenti berharap akan ridhonya Allah dengan sekalimat doa dalam gelap.
Karena dalam kegelapan kita tak ada yang mampu menyinari kecuwali sang pencipta.