Rabu, 27 November 2019

Ratapan Sunyi

Ya rob sungguh banyak nikmat yang kau ciptakan di bumi ini
Kau ciptakan sebuah rasa, lalu kau tempatkan di hatiku
Kau ciptakan cinta dan kasih sayang,lalu kau tempelkan kepadaku
Aku engkau jadikan adam di dalam sepi
Lalu kau ciptakan hawa dalam sendirianku
Lalu kau mengambilnya lagi untuk engkau panggil,hingga ku dalam kesunyian kembali 

Ingin rasa untuk mungkar dan marah
Namun ku tak punya kuasa selain hanya meratap kesedihan yang berpalung rindu
Cinta, kini menjadi derita yang berirama sukma.. 
Yang hadir sekedar bayangan lalu hilang di balik hening

Senin, 18 November 2019

titip kata buat anakku

Setitip bahasa buat parjurit hati

Nak:
Wanita hebat itu bukanlah wanita yang melantangkan suara pada seorang suami
Melainkan wanita yang senantiasa berdzikir
Iklas menerima keadaan,halnya sayyidah fatimah pada ali.. 

Nak:
Jadilah wanita kuat,tetapi wanita kuat itu bukanlah wanita yang bisa membantingkan harapan suaminya hingga jauh dari sang kuasa
Melainkan wanita yang kuat itu adalah,dia terus menjaga hatinya dari degup hidup yang memanjakan jiwamu dengan harta dan kekayaan,hingga kau lupa kemaksiatan menjadi gaun penutup tubuhmu.. 

Nak:
Hiduplah dengan kesederhanaan,tidak lebih dan tidak kurang.. 
Bersyukurlah dengan apa yang engkau dapatkan,dan syukurilah ketika ada kelebihan
Dengan memuji alloh yang maha tau.. 
Hidup ini sementara,kematian dan perpisahan tiada yang tau.. 
Teruslah meminta maaf dan pengampunan pada suamimu kelak
Karena dari suami yang solehlah alloh dan rasulnya meridokanmu.

ku titip kata

Setitip bahasa tua yang membingkai tanpa embun

Nak:
Aku titip cinta dalam rasamu,Karena cinta adalah lembaran lembara kertas putih dari sang kuasa
Dan tulislah di dalamnya dengan basa rindu,yang indah
Karena rindu adalah pengingatnya engkau saat aku tiada,
Biarkan air matamu jatuh menjadi tinta yang mengukir
Karena air mata adalah bening cair yang mengalir dari kedua celah matamu.. 
Yang tidak akan bisa di hapus meski terbentur masa... 

Nak :
Janganlah bersedih tanpa kesudahan semata
Dan biarkan kesedihan sesungguhnya tersimpan menjadi jalanmu menuju sang kuasa
Karena hidup tanpa kesedihan,sama halnya kapas lepas dari tangkainya
Terkadang jatuh pada lelembah atau nyangkut di ranting kering tanpa embun

Nak:
Teruslah kau tutupi duka dan lukamu dengan senyum
Karena senyum adalah bahasa halus meski sekat mendera dalam hatimu.. 
Tataplah langit langit yang nyata,Jika matamu mengembun.. 
Yakinlah yang kuasa terus akan membingmu bersama kehangatan cinta yang sesungguhnya
 
Nak:
Teruslah bermunajat tanpa keluh yang meruwah sunyi
Karena dari kedua tanganmulah tuhan akan merahmati semua keinginan dan harapan hingga kita bersama sama lagi di sana
Biarkan degup dadamu mengmbah lautan di pantai menghantam karang.. 
Karena itu adalah tanda tanda kesetian yang mencakar di setiap waktumu

Sanubari cinta

Sanubari cinta... 
Perasaan yang senantiasa tersembunyi di balik kesunyiaan
Dia slalu ingat pada masa yang di lahirkan
Dan membiarkan keangkuhan menjadi manja
Air mata bak hujan yang menghujat bumi 
Pada kegersangan di bait jelata
Dan rindu menjadi anak anak soleh yang terus berdoa dalam kesendirian.. 

Sanubari cinta.... 
Menjadikan bahasa terasing dalam degup keangkuhan kalam di bibir bibir tua
Dia menjadikan senyum meski sakit menyekat
Deraikan ruwah ruang angin yang mengeluh
Dan bahasanya pasir membatu,hingga air liurnyapun menjadi tinta tinta sunyi dalam syairnya.. 

Sanubari cinta.. 
Menjadikan murgana menjadi ruang sekat pengabdian di ranah waktu
Aaaaah.... Cinta cinta.. 
Kau hanya tau menumpuk daun daun rindu yang kering di biduk gersang.. 
Dan kau sepertinya tidak lagi melihat cadas cadas tajam yang menggores...

Minggu, 17 November 2019

Senandung bahasa

Jika hidup ini kita anggap kejam,Ya,memang hidup ini kejam
Jika hidup ini kita anggap pedih,Ya memang hidup ini pedih
Jika hidup ini kita anggap ujian,Ya.,memang hidup ini ujian... 

Dunia bukanlah tempat kota bersenang senang
Karena di dunia ini bukanlah untuk kesenangan
Dunia ini penuh rayuan dan tarian tarian irama. 
Kadang tanpa milodi, tanpa gendang dan suling
Kadang pulang di lengkapi oleh semuanya.. 

Tetapi semua hanyalah pengetahuan dan penyadaran
Supaya kita bersandar pada hati tempat kita bersyukur.. 
Dan melantunkan nyanyian nyanyian alam yang di tiupkan angin sejak langit.. 

Cobaklah tutup mata dasar yang senantiasa nyasar pada segompal angan
Dan bukanlah hati kita tempat cahaya yang membias
Pasti kita akan memaknai hidup kita hanyalah semata dan sementara.

hidup

Jika hidup ini kita anggap kejam,Ya,memang hidup ini kejam
Jika hidup ini kita anggap pedih,Ya memang hidup ini pedih
Jika hidup ini kita anggap ujian,Ya.,memang hidup ini ujian... 

Dunia bukanlah tempat kota bersenang senang
Karena di dunia ini bukanlah untuk kesenangan
Dunia ini penuh rayuan dan tarian tarian irama. 
Kadang tanpa milodi, tanpa gendang dan suling
Kadang pulang di lengkapi oleh semuanya.. 

Tetapi semua hanyalah pengetahuan dan penyadaran
Supaya kita bersandar pada hati tempat kita bersyukur.. 
Dan melantunkan nyanyian nyanyian alam yang di tiupkan angin sejak langit.. 

Cobaklah tutup mata dasar yang senantiasa nyasar pada segompal angan
Dan bukanlah hati kita tempat cahaya yang membias
Pasti kita akan memaknai hidup kita hanyalah semata dan sementara.

Kata kata

Kenapa manusia sering membahas takdir
Sedangkan takdir sendiri sudah lebih awal membahas kita
Dan sudah tau kemana arahnya berkehendak
Dan pula takdir lebih jujur dari pada kita yang mencari takdir.. 

Awal dari kehidupan kita adalah sajak tangis.. 
Seperti ada sebuah kehilangan... 
Namun pada hakikatnya tangis itu adalah tangis suci yang berpadu dengan pentaubatan. 
Takut,sedih,akan tertulisnya warna hitam di atas kain suci yang putih... 

Akankah kita tetap pada rayuan mata dan telingan,serta tangan dan kaki yang melangkah
Bukankah kita punya hati dan paru otak sebagai pengukur untuk kita ukir setelah bumi

Langit tidak slalu malam,dan juang tidak slalu siang.. 
Karena Yang kaya tidak akan selamanya
Yang miskinpun jua tak selamanya
Demikianlah bahasa hidup yang membumi.. 

Sesungguhnya kita adalah anak anak tua yang berjalan di lorong sepi atau di gurun gersang
Untuk menuju keperaduan atau rumah rumah kita
Yang sudah di persiapkan sang maha..

janji kita

Aku mausih alim dengan bahasa bahasa sendumu
Aku masih hafal dengan setiap senyummu
Dan desah mengukir ulu hatiku

Kepergiamu bukanlah sesuatu yang hilang dalam wujut hatiku,melainkan pena kehidupan yang senantiasa menjadi buku harianku... 

Engkau yang menjadi kita... 
Batu batu karang telah kita jejaki
Duri duri waktu telah kita jalani.. 
Namun kita terus ikrar menuju peraduan ilahi

Bahasa kita adalah sumpah langit dan bumi,yang menumbuhkan bunga bunga kasih meski jarak memisahkan.. 
Dengan hujannya ketika musim
Dengan embun ketika pagi.. 

Sungguh bahasa kita,adalah bahasa latin yang senantiasa kita lantunkan hingga akhir sebuah jiwa.. 
Kau,aku,dan kita... 
Yang berusaha sabar menumbuhkan bunga bunga,meski ribuan tangan berusaha mencabutnya.. 

Kau dan aku.. 
Adalah kita bersama bunga bunga yg tidak bisa di pisahkan selamanya..