Kamis, 23 Mei 2013

Aku Yang Tercipta


Wahai yang menciptakan aku yang dicipta
engkau lebarkan sayap malam yang gelap
sehingga aku terhempas di atas pasir yg keras

 Mata biruku tak lagi indah,bagai serigala melapar

yang ada hanya indah,sekecap menghilang

Bulu kepala memutih bagai kapas menumpuk
usiaku lupa akan kedalam jiwa yang setia
hingga aku terlena pada mentari yang bersinar

Aku yang dicipta jalan nerakapun terbuka
hatiku tak mampu untuk berkata selain duka
engkau yang mencipta aku tak sanggup semua


Cinta

malam semakin kelam hati terasa tertikam dalam terjap gelap malam……
bintang bertaburan indah menawan dengan sejuta warna keindahan !!! alunan bayu bhergumuruh merdhu menusuk khalbu…..
bherhembuskan namaMU !!! benih cnt kian menyubur di hati…..
bayangan rindhu kian memburu di iringi alunan bayu !!! pilu ….
resah di hati ini mengusung rindhu yang tiada terbhendhung oleh ruang dan waktu

Rintihan Jiwa

Ya allah dengan ridhomu kutundukkan kepala ini
di bawah langit tanpa mentari yang bersinar
gemericik air mata hujan turun kebumi pipiku
lalu hinggap di sungai gangga yang menganga

gemuruh angin hempaskan pohon yang kokoh
lalu patahkan ranting ranting yang sangat indah
hingga daun daun berguguran di atas tanah kering

Ya allah Ridhokanlah semua ini di jalanmu

Rasa Takut


Ya allah
kuhempaskan desah panjang berbalut resah
dan kutundukkan kepala dengan linang air mata
yang mengalir deras di sela sela bimi jiwaku
untuk mengharap jalan ridhomu suci

 Ya allah

pada bumi yang angkuh dengan bebatuan



Ya allah
itukah kiamat nanti atau lebih dari yang dikaji

Sepiku Sendiri



Diujung malam yang sepi kuratap langit yang biru
 sinar gemintang tampakkan c
ahaya mata
lirikannya tebarkan nama pada daun yang hijau
 tentang perginya bulan yang lama menghilang


serumpun daun turut berduka,layu tanpa kata
kini tinggalah desah panjang dari mulut dunia
tentang kisah cinta yang hilang

Di Ujung Pagi


Di ujung pematang pagi saat mentari bersinar
ku ayunkan langkan kaki ini walau tanpak lelah
besama mimpi mimpi malam yang tak pasti

Desah angin menyapa jiwa yang terhempas

dengan panasnya matahari yang menyengat
pada dinding hati yang keluh penuh sesak

Daun daun lambaikan tangan turut bersedih
mengenang semua mimpi yang terhempas
di saat malam mengantungkan pada waktu

Ooooooooooooo sungguh kau tak..........?

Rembula Di wajahmu

kutatap rembulan separu yang bergantung

dibawah langit,tak tersenyum seperti biasa
senarnya yang redup tak biasa aku tatap
kabut menutupinya hingga sinarnya.......?
Lalu kupanggil dengan kasih dan sayang
namun ia semakin lari dengan kenjang
seakan dia takut dan takut penuh rasa takut
Namun ia menitipkan pada selembar daun
yang bergoyang tentang yang ia rasakan
kini baru kumengerti dan baru aku sadari
tentang apa yang terjadi....................?
sungguh cinta kita mengambang antara kata
yang tersirat indak di dalam jiwa

Selamat pagi

Kutunggu datangnya mentari yang kan berinar
berlabuh bagai perahu di langit yang indah
bersama sayupan angin yang lirih di pagi ini

Dedaunan melambai di antara ranting pematang
yang lemas lalu tersentuh pijakan burung
yang selalu bersiul mengitari pepohonan

Sementara embun berterbangan bagai kapas
melayang lalu hinggap di tanah yang kering
menyapa bumi dengan lembut penuh sentuhan

semtara sang angin terus melirih kabarkan pagi
yang sebentar lagi akan ada sinar mentari
untuk ungkapkan selamat berjuang sampai nanti