Kamis, 02 Juni 2016

Aku berharap Kepadamu

Jika hari ini engkau bisa tersenyum...
Berikanlah sedikit senyum itu untuk kau bagikan pada hati yg sedang kalut ini....
jika kau sedang bahagia izinkanlah walau sesikit kebahahiaan itu aku memilihnya walau hanya sebatas sapa....
kini hatiku resah.kini hatiku pasrah dan kini semua jiwaku yang berjalan sama halnya dengan sebuah perjalanan yang tak menemukan arah ...
jika kau meneteskan air mata bahagia...
izinkanlah pula walau hanya setetes bening untuk ku teguk sebagai pelepas dahaga hati yang pasrah dengan semuanya....

Rabu, 01 Juni 2016

Ku nikmati kesendirian ini

Takkan ada kata kata lagi di setiap malamku
Mungkin halnya langit tanpa rembulan bercahaya
Dan bintangpun gelap dengan awannya yang pekat
Yang mungkin sebentar lagi akan meneteskan deras hujan.

Tak perlu ku ucapkan selamat malam kembali malam ini
Karena angin sudah lebih dulu merangkainya dengan kata kata
Biarlah aku cukup demikian saja menatap tanpa kata

Biarlah derai air mata kan slalu bersamaan dengan tetesan hujan
Yang menderas dari langit gelap tanpa cahaya
Mungkin inilah takdirku yang tak dapat menemuimu tuk selamanya.
Dan akan aku nikmati semuanya walau begitu sakit.
Halnya aku tak pernah tau dan bertemu dengannya....

Selasa, 31 Mei 2016

Tak mampu ku berkata

Entahlah....
Sampai kapan rasa ini aku pendam dalam salam
Sedangkan hati terus meronta ronta dengan kuatnya
Seperti halilintar yang merobek robek kesunyian

Entahlah....
Haruskan aku utarakan lewat senandung syair yang bijak penuh cinta
Atau harus aku titipkan pada sehelai daun yang hijau
Untuk menyatakan rasa cinta yang kini mulai meronta

Entahlah....
Terkadang hati tak mampu untuk menyatakan dari bibir bibir luka
Yang tak pernah memanis selain hanya lewat dari senandung bahasa
Yaaah...
Bahasa cinya yang bergaun sastra dan bahasa rindu yang berwana biru...

Jujur

Jujur aku mencintainya dengan segenap rasa yang ada
Seprtinya dengannya segala hal akan berubah sempurna
Sakit yang kurasakan mungkin sirna seketika

Jujur aku merinduinya bagaikan langit dan buminya
Dengan rintikannya meneteskan rintik rintik hujan sebagai kasih dan sayangnya
Lalu menumbuhkan bunga bunga cinta yang yang harum tiada waktunya

Jujur aku berharap dengan sapa dan senyumnya
Yang tak pernah berhenti menyiksa hati dalam sendirinya
Namun apakah dia tau bahwa aku menvintainya.....
Entahlah yang aku tau
Hanyalah aku berharap belas kasih dan cintanya....

Rabu, 25 Mei 2016

Kepahitanku

Bahasa salju menerangkan dingin yang mencubit sepi..
Sementara angin meriuh tak pernah berhenti mematahkan ranting
Menjadikan gugurnya daun di atas tanah yang kering..

Sementara Bahasa alam tak henti hentinya memanggil pekat
Seakan akan menjanjikan gelap yang menimpa kepahitan
Pada durjananya terkasih yang hilang...

Air tak lagi meriak,dengan angkuhnya menggulung dari tengah lautan menghantam karang yang sudah rapuh dengan usianya...

Demikianlah Cerita cintaku yang terpeluk gugur di medan perang

Minggu, 22 Mei 2016

Pedih

Mungkin memang aku tercipta sebagai bahasa luka
Yang tak henti hentinya sebagai penglihatan Dan pelajaran hidup tentang Cinta.
Atau memang aku adalah memang aku tercipta sebagai sampul sampul sobek dalam buku rindu
Yang hanya menyisakan kerapuhan kerapuhan
Lalu punah di telan matahari yang membakar.

Kini semuanya hancur......
Hanya kenanganlah yang dapat aku rasakan dalam pedihnya waktu yang terus menusuk nusuk jiwaku.
Bersama desah pengabdian yang pedih membawa sehelai harapan yang patah di setiap jejak jejak langkah.

Betapa berat kenyataan yang harus kulalui
Dan betapa hebat rasa yang menggerutui jiwaku.
Rindu sebatas angin yang tak kan lagi tersampaikan
Kasih takkan lagi sampai pada ikrarnya
Cinta bertaubatkan luka yang tak pernah akhir sampai masa

Harapanku yg patah

Engkau adalah setangkai bunga harapan dalam mataku
Yang Ingin semai dalam hati Dan cintaku
Tuk jadikan taman taman indah dalam hari hariku
Kini tak mungkin lagi bisa ku raih dalam nyataku...

Kau mawar yang senantiasa menghiasi Dulu dalam sendiriku
Hingga sejuk membawa aroma kebahagiaanku
Kini musnah sudah terhempas riuh angin yang bersejak
Hingga mematahkan ranting rantingnya biru..

Kini....
Tinggalah aku dalam hamparan hampa kesendirian
Bagai perahu di tengah lautan,terombang ambing tanpa tujuan..
Dan mungkin..akan tenggelam Dan meninggalkan semua dalam kenangan..

Kini....
Hanya deru isak yang dapat aku isaratkan pada sang angin..
Beserta debur ombak yang mengacuh keadaan.
Tentang aku,tentang kamu,tentang kita.
Yang sudah mengikrarkan Cinta dalam dada...

Sabtu, 21 Mei 2016

Air mata Pedih

Setetes bening air mata yang jatuh malam ini...
Akan menjadikan tintang bening tentang ketiadaanmu disini
Yang senantiasa aku siratkan akan nama namamu
Yang tak pernah hilang dalam ingatanku

Malam ini.....
derap gelombang yang memanggil manggil namamu
Munkin hanyalah panggilan angin yang mendesah lirih tanpa daun
Hinggap Dan mendesir pada laut tak berpantai..
Yang mengabadikan gelombang gelombang tangis
Tentang sebuah Cinta yang hilang Dan kasih yang tenggelam.

Malam....
Hanya doa kecil yang dapat aku seruhkan pada sang pencipta
Tentang keabadian kasih Dan sayang
Tentang keabdian rindu yang merentang
Yang tak pernah hilang dalam ingatan
Akan dirimu yang mungkin malam ini
Sudah tersenyum indah dalam pelukan

Deritaku

Rindu ini....
Kian memaksa tuk menjejaki malam yang sangat gelap.
Sementara seberkas sinarpun yang senantiasa engkau cahayakan dalam pekat
Kini takkan mungkin lagi becahaya Dan menyinariku seperti Dulu.. 

Malam ini....
Hanya setumpuk harapan yang menderu gebu
Akan selintas bayangan hayal walau hanya sesaat engkau tersenyum
Walau hanya sebatas sapa angin yang menyapu...
Tapi pasrah menautkan kata yang menggemakan rasa
Mana mungkin ,sedangkan aku adalah bumi yang jauh takkan kau pijak.
Melainkan aku adalah bumi yang gersang tanpa air.

Malam ini....
adalah tetesan hujan air mata yang sangat lebat..
Air mata yang jatuh dengan pasrah penuh luka..
Dan air mata yang memaknai sakit Dan derita...

Malam ini...
Sebegitulah jiwaku yang tak mampu menjamahmu
Bahkan memanggilmupun kini bibirku terkatup dengan sebegitu kakunya
Hingga hanya desah panjanglah yang dapat aku uraikan
di antara dua bibirku yang beku.

Jumat, 20 Mei 2016

Percayalah

percayalah...
Aku Ingin sekali menjadi kunang kunang dalam matamu
Ketika engkau dalam kepekatan yang gelap.

Yakinlah....
Di setiap seruhanmu ada rasa yang tak dapat di miliki siapapun dalam hati ini.
Sepertinya ada kepedihan yang mendalam menaut jiwaku.

Lihatlah ...
Di kedalaman mataku yang melaut
Ada mutiara indah yang kusimpan rapi di sana..
Yang tak pernah terjamah oleh bidadari bidadari dunia sebelumnya.

Yakinlah....
Dalam bisu yang tak pernah aku sebut siapa engkau yang bernama.
Percayalah mutiara itu adalah untukmu,untuku engkau miliki bersamaku..

Rabu, 18 Mei 2016

SANG PEMILIK HATI(ISTRIKU)

Wahai sang pemilik hati...
Engkau tak bisa di tukar dengan ribuan bidadari dunia
Yang senantiasa tersenyum menyapaku
Karena engkaulah jalan menuju syurgaku...

Wahai sang pemilik hati....
Lirih mengiris kata katamu menyayat jiwaku
Seketika kau meminta dengan ribuan kata yang sungguh
Untuk Mencari kehaqiqatan sang pencipta..
Sungguh dirimu adalah rmbulanku dikala malam
Dan cahayaku di kala siang,serta jalanku di Saat ku buta...

Wahai sang pemilik hati.....
Bening air matamu mutiara yang menyinari jiwaku
Dan desah sapamu adalah tuntunan doa yang kau simpan dalam hatiku.
Dan setia senyummu adalah langitku yang indah

Wahai sang pemilik hati....
Sungguh tegar Dan ketegasanmu bukan pula pendakwah dunia
Namun tegas Dan sabarmu adalah guru dari segala perjalananku menuju syurga tempat kita kelak menunggu.

Senin, 16 Mei 2016

Aku Yg Berhap

Telah tersuguh ribuan kata dari hatiku bait bait Cinta.
Namun tak satu katapun Cinta itu engkau maknai dengan nyata.

Dan telah aku hantarkan bahasa bahasa rindu yang biru bak langit dengan warnanya kepadamu.
Namun engkau hanya tersenyum bagaikan bunga pemalu
Lalu tidur ketika basahan menggelitik hatimu..

Dari bahasa batu yang kekal Dan hatim.
Aku memang tak pernah menyebut sebuah nama yang indah.
Namun engkau membatu yang tak pernah kecil terkikis waktu di hati...

Rasa cinta

Telah lama aku simpan rasa ini pada seseorang yang sanggup menerima kenyataan hidup tentang kebersamaan Cinta yang indah..
Namun sampai kini masih tak dapat satu sentuhan yang sanggup menerimanya...

Haruskan aku buang pada air yang mengalir pada lautan,biar menjadi santapan santapan ikan yang menjadi hiasan laut menjaga mutiara.
Atau aku bakar saja biar menjadi kosong lalu tertiup angin hingga sampai pada awan.
Sesekali mengepal menjadi rintikan hujan lalu menyirami bumi.

Yaah...sudahlah..
Kalau memang semuanya sudah menjadi harapan hayal bak bunga tidur dalam mimpi.
Biarlah akan aku yakini saja bahwa dalam syurga ada bidadari indah yang Lebih sanggup menerimaku.

Doaku

Ya Allah....
Sesungguhnya sholat Dan rukukku hanya kepadamu ku serahkan..
Berharap akan ridhomu yang mengabulkan
Dari segala doa doa yang aku tadahkan

Dan juga keberadaan yang aku jejaki dalam hidup
beserta setiap desah desah yang aku haturkan dalam hati.
Semua itu ku pasrahkan kepadamu.
Dan kepadamulah aku hanya berserah.

Kehidupanku yang telah engkau sempurnakan dari segala apa yang tidak ada,menjadi nyata.
Maupu dari yang jauh hingga dekat.
Semuanya kepadamu,dan hanyalah engkaulah yang tau...

Mungkin sebentar lagi maut akan menjemputku.
Kenyataan yang akan aku tinggalkan dialam ini.
Semua kupsarahkan kepadamu.
Barokakanlah semua apa yang telah aku lakukan di punggung bumi ini..
Hingga dalam ajalku nanti dapat aku rasakan nikmu yang haqiqi.

Jeritan dan doa

Ya allah .....
Aku hanya berserah kepadamu
Dari segala hal yang ada di bumi ini
Terangkanlah jalanku dalam pekatnya hati
Dan tuntunlah aku dalam menuju ridhomu

Ya allah...
Hambamu yang tak mampu dengan semuanya
Hanya kepadamulah aku berserah diri dalam segalanya
Aku yang do'if,aku yang lelah,aku yang pasrah dan aku yang buta
Hanya engkaulah yang mengetahui dari segalaku.

Ya allah....
Dengan kau yang menjadikan kekekalan malam penuh cahaya
Siramilah aku dengan cahayamu yang indah bak gemintang di angkasa
Yang senantiasa bersinar walau tertutup segumpal awan hitam.

Ya allah ....
Dengan kau ciptakan siang yang bersinar dengan mataharinya
Terangilah mata hatiku yang buta ini untuk slalu ada di ridhomu
Aku menadah kepadamu,aku yang tak mampu,dan aku yang tak mampu
Kuatkanlah aku yang do'if ini dari semua ujianmu.

Minggu, 15 Mei 2016

Hati yang tersiksa

Sungguh sayatan sayatan ini tak pernah berhenti meriris
Ingin aku teriakkan pada malam yang gelap
Tentang pedih yang aku rasakan
Namun suara suaraku kini tak mampu lagi tuk menyaringkan kata
Selain hanya mendesah anging yang hinggap di daun kering tak kesampayan.

Dan kini Tak mampu lagi ku bendung deras air  yang mengalir
Dari celah celah lubang kecil pada sudut mataku
Dan kini malam ini menintakan kata yang samar tentang sakit yang kurasa.

Sungguh kepedihan ini sangat menyiksa sekali
Kerab bayanganmu slalu hadir dengan kepak kepak manja yang hayal.
Seketika aku tersadar engkau hilang meninggalkan Lara...

Oooh malam ....
Tidurkanlah aku dalam gelapmu yang senyam
Biar aku dapat melupakan walau hanya sebatas malam.
Biar derita ini hilang walau sebatas serpihan.

Sungguh malam ini aku sangat merasakan derita Cinta yang begitu riuh
Sepertinya darah darah mengalir bak amukan ombak menampar pantai.
Dan detak detak jantungku seperti amukan batu bara yang membakar jiwa...

Harapan

Pada segumpal angin yang berarak dari balik bukit tak bernama
Aku hanya bisa menadahkan harap dalam sejuk
Walau tak sesejuk harapan Dulu yang telah pergi.

Pada hempasan waktu yang berputar putar di atas bumi yang gersang
Aku hanya bisa berharap akan menggantikan semua kenyataan pahit yang bermusim ini
Menjadikan bahagia Sejati alau tak seindah yang pergi.

Pada laut yang bergelombang.....
Satu bait yang ku harap dalam kenyataan
Ialah birunya Cinta yang pasti penuh ketabahan
Menjadikan aku dalam kenyataan
Ialah keindahan yang tak pernah mupus di tempa kepanasan.

Kejamnya engkau

Kau rampas segalaku ....
Cinta yang begitu utuh dengan rindangnya bak bunga pagi tanpa hayal
kau ambil dengan sombongnya,bagai pusaran air di tengah lautan
Kau tenggelamkan semuanya tanpa sehalai katapun yang tersyirat.
Melainkan Kenangan indah dalam hayal yang menyisakan luka.

Kejamnya engkau....
Bak gelombang sunami tanpa maaf.
Menelanhidup yang kokoh dengan Cinta Dan sayang
Menenggelamkan kasih Dan kesetiaan
Tanpa satu baitpun yang tersisa,bahkan desahmupun bukanlah sejuk angin dengan kesetiaan
Melainkan riuh gelombang menampar gelap dengan angkuhnya.

Tak ku kira.....
Kau nistakan semuanya dengan Cinta.
Kesetiaan yang Dan kasih sayang yang begitu indah..
Kepastian Dan harapan yang begitu ruah.
Kini kau rampas Dan kau bakar dengan bahagianya.
Meninggalkan aku terkulai dalam diri tak baredaya.