Sabtu, 07 Mei 2016

Kenangan senja di pantai jerman

Di batas senja...
Batu ini adalah saksi saksi yang akan mengutarakan setiap apa yang ada di hatiku sesaat desah desah ini keluar dari hati

Laut ......
akan menjadi tinta yang menyiratkan semua kenangan kenangan senja ini yang menjadi sebuah goresan goresan rasa di atas kertas yang kosong

Langit.....
Adalah buku di mana semua syair syair ini akan tertulis indah akan sebuah nama yang tidak pernah hilang di telan masa
Hingga akhirpun mengambil semua raga

Jumat, 06 Mei 2016

Aku dan malam

Kesetiaan malam masih sudi menggantikan sesosok jiwa yang hilang
Dengan hembusannya yang sejuk malam slalu berkata tenangkanlah dirimu wahai kawan
Biarlah dia pergi bersama hati dirinya jangan engkau usik
Karena dibalik semua itu dia akan mengerti betapa besarnya cintamu padanya

Sementara di dermaga banyuwangi yang ramai didera pedagang yang memar
Aku bagai bocah kecil yang terkucil dari banyak banyak penyair
Yang memakan usia rendup,tanpa cinta tanpa kasih dan sayang.

Dihelai nafas panjang yang teramuk oleh deburan ombak menghantam karang
Aku biarkan diri ini dengan sepi nan sunyi yang tersuguh oleh malam ..
Berupaya tenang berupa sabar.halnya malam yang mekintang

Kamis, 05 Mei 2016

Sejadah Cinta

Di atas sejadah Cinta yang panjang..
Masih ku biasakan doa doa malam untukmu
Tentang Cinta ,tentang rindu Dan kasih sayang yang utuh.
Yang di saksikan oleh derai air mata pasrah
Yang tak pernah berhenti menitik mata..

Di atas sejadah Cinta yang panjang...
Aku desahkan takdir takdir kita yang jauh
Takdir yang memisahkan kita,takdir yang memahat kita
Hingga jarak tak dapat teraih oleh jiwa...

Di atas sejadah Cinta yang panjang....
Air mata kini  menggantikan pena yang tak pernah henti menyiratkan aksaramu
Dari nama hingga jauh pada rupa rupamu
Yang tak pernah hilang di telan waktu...

di atas sejadah Cinta panjang inilah...
Sejarah kita mengawali hidup yang bermakna
Hingga berlabuh pada lautan asmara yang indah..
Dan juga di atas sejadah inilah takdir yang memisahkan raga kita.

Rabu, 04 Mei 2016

Mencintaimu Dlm Diam

Aku desahkan bahasa tersembunyi buatmu
Bahasa hati yang tak dapat aku ucapkan dari bibirku
Dan kata hati yang tak dapat aku hantarkan pada suara nyaringku..

Dari semilir angin yang merangkai sejuk pada jiwamu
Dari seruan ombak yang mendesir lirih di degup matamu
Aku titipkan Cinta yang kuat dalam hatiku
Namun aku tak mampu untuk menyuarakannya
Selain hanya tersenyum,dan berhagia tanpa nyata..

Di antara desah kaila yang menyamarkan suara
Aku sebut sebut namamu tak berwaktu
Dan aku ukir indah ulas bahasamu menjadi nyata...
Pada hati,pada dinding hati Dan pada setiap kelambu kelambu hati..
Yang kini tak mampu aku ucapkan pada kenyataan hidup yang Sejati...

Mungkin ini memang kelemahanku
Mungkin ini memang ketidak mampuanku
Namun yang ku tahu engkaulah bahasa Cinta yang aku rangkai setiap diksiku...

Pasrah

Di persimpangan jalan yang tak bernama
Aku duduki batu hitam yang lekat dengan warnanya
Melabuhkan lelah pada saatnya yang sejak dulu menguat resah pada jiwa

Dari sudut sepi yang  senyap....
Angin menyuwarakan desahnya pada waktuku yang sendiri
Menyapa hati yang mengeluh pasrah dengan kehampaan
Menyejukkan jiwa dengan ketabahan

Sementara di atas ranting yang hijau...
Bahasa burung terus menukik sejak dengan cintanya
Memanggil manggil dengan suara lembutnya
Seakan akan memamirkan kata kasihnya
pada jiwaku yang kini hampa...

Minggu, 01 Mei 2016

Cukup Sudah Luka Ini

Sudah cukup luka dengan semua yang kau berikan
Jangan kau tampakkan lagi bahasa cintamu yang tak perlu kau katakan
Biarlah aku sendiri menjerit sepi tanpa kau tanya
Pergilah sejauh mungkin tak usah kau menoleh
Aku sudah terbiasa dengan kesendirian yang sunyi.

Sudahlah tak perlu kau tersenyum walau senyummu berpahala ...
Cukup sekian terimakasih atas segala yang kau berikan
Dan akan aku nikmati sebagai tempaan hati
Walau tersiksa sendiri

Jumat, 29 April 2016

Inilah aku

Aku....
Adalah jelata yang tak mampu dengan harapan indah
Bahkan dalam jejak jejakkupun yang terayun
Hanya pengabdian harap yang patah di tengahnya

Engkau....
Adalah aksara yang hanya bisa aku tulis dalam sejak
Yang dapat aku baca dalam jarak dan waktu
Untuk melumpuhkan kerinduan dan keinginan yang meraja...

Inilah aku ...
aku tak pernah lelah walau dalam jarak dan waktu yang jauh untuk satu harapan
Tuk bersamamu.walau semua itu hanya hayalan belaka yang tak bermakna
Namun aku yakin dengan doa cinta yang aku genggam
Suatu saat engkau akan bertanya kepadaku
Tentang cinta yang sesungguhnya...
Dan engkau akan mengerti besarnya cintaku darinya kepadamu

Kejam

Pecah seribu....
Cinta menjadi butiran kaca yang tak dapat di cerminkan
Dan kerinduanpun mencadi mayat yang tersayat sayat di atas batu hitam
Meninggalkan tangis tangis kecil pada anak yang tersayang....

Engkau......
Kini menjadi kelambu hitam dalam kamar kamar waktu yang sepi
Pekat tak berwarna gelap tak tersapa.bahkan tiraimu menyia nyiakan kasih yang harum dalam sapaku

Kejam.....
Kau masih saja tersenyum manis seakan mengulas ngulas cinta pada luka
Luka yang kini menyayat nyayat di setiap desahku dan dibsetiap waktu waktuku

Sungguh hari hariku menjadi makna yang tersayat dalam rupa luka
Yang kau berikan kepadaku tanpa rasa....
Sungguh kau kejam .......

Pasrah

Mungkin hanya akulah air malam yang lebat menyamai hujan darai air mata
Bersama hembusan hembusan lelah yang patah di atas ranting yang kering
Membawa kenyataan pahit yang kukenyam

Mungkinkah langit masih bisa membiru atau memang selamanya bagiku pekat
Sedangkan sampai kiji warna warnanya menenggelamkan aku pada rintihan yang sangat pedih..

Oooh malam yang bersaksi tentang hati....
Katakanlah dan kabarkanlah tentang kenyataan yang ada di hati ini
Dan kepahitan yang sangat menelan jiwaku
Serta seruan seruan nasibnya yang ia tinggalkan kepadaku
Sungguh aku tidak mampu dan kesanggupanku hanya ingin tidur selamaku

Kamis, 28 April 2016

Kenangan malam

Malam....
Setapak janjimu melukiskan gelap yang sempurna
Tatapanku yang menusuk langit sama sekali tak membelahnya
Hingga kepekatan gelapmu memekat

Malam.....
Di derai air mata hujan yang membasahi bumi
Aku kini adalah hamparan desah yang mematah dalam sejak sepi
Menatap pasrah pada lukisan lukisan dinding
Yang sampai kini masih enggan mengusut terangnya...

Malam.....
Kini aku hanya ada di bawah gelapmu yang sendiri
Berteman sepi berkata sunyi dan mematung diri
Mengenang kenyataan yang begitu patah
Saat saat ada di bawah naungan senja

Seruan malam

Sungguh menyakitkan ketika rindu rindu mencubui malamku yang ingin melupakannya
Derai air mata tak terasa jatuh di daun alisku yang memulai runtuh dipacu waktu

Sementara rias wajahnya terus mengekalkan bayangan dan membuntuti mataku yang memejam
Ooh waktu yang berdetik kencang
Kenapa harus jatuh padaku undian derita yang tercatat lekat ini...
Sementara hatiku tak mampu tuk menahanya....

Lamaran Cinta

Pada saatnya nanti
Aku akan melamar seseorang dengan kalimat bismillah
Yang di hiasi dengan banyak kerohmatan
Hingga menjadikan keluarga sakinah mawaddah warohmah

Dan pada saat itu pula aku akan membawa segumpal emmas cinta padanya
Hingga dia akan berkata betapa aku sangat bahagia bersamamu tuk selamanya

Dan ketika di ajang pengabdian cinta di pelaminan
Akan aku kecup nanti dengan kalimat alhamdulillah
Serta akan aku katakan
Kau takkan aku biarkan jatuh terkulai dari jiwaku
Hingga menangis dan menderita karena aku.

Begitulah harapanku
Untuk yang aku cinta dan yang mencintaiku

Senin, 25 April 2016

SUDAHLAH

Kau datang dengan seribu alasan untuk melepaskan rindu rindu dalam jarakmu
Tapi aku tak punya satupun alasan lagi untuk mencintaimu
Karena aku adalah ranting yang dulu kau patahkan

Ingatlah....
Aku bukan malaikat penyebar sabar dalam diri
Tapi aku adalah manusia yang bersifat dan berfikir tak hingga tak satupun yang tertinggal dengan masa masa itu dalam hati

Maafkanlah aku untuk selamamu.karena hati ini sudah tertutup dengan bahasa cintamu
Biarlah luka menjadi mayat
Biarlah rasa menjadi pedih
Dan biarlah kerinduan dan kasih sayang menjadi batu batu hitam yang terinjak oleh masa kini

Jangan tanyak aku kenapa dan ada apa
Sadarilah pada waktumu saat bersamaku
Kenangkanlah saat saat engkau masih bersenyum di depan mataku
Dan kata kata mongil yang kau lantunkan kepadaku
Semuanya hanyalah sepah angin yang menyia nyiakan keiklasanku mencintaimu

Kini aku sudah bermulai dengan menyamakan hatiku pada sebuah harapan selain kamu

Dan lihatlah nanti
Kau akan tau seperti apa yang pernah aku rasakan
Engkau juga akan lebih merasakan

Pergilah sejauh mungkin
Jangan lagi kau tampakkan dirimu di mataku
Karena mataku kini kosong bagai anak kecil berharap bimbingan yang nyata.
Bukan dari kamu bukan dari cintamu bukan pula dari keluagamu
Melainkan dari pancaran hatiku yang akan mencintai selain kamu.
Terimakasih atas segalanya

Merpati patah

Sejak sejak berkepanjangan aku merpati lunglai di atas awan
Pekatnya engkau melukaiku hujan yang lebat
Dan kata kata rindumu adalah tangisan predator yang tak punya nyali

Hanya saja aku mengucap dalam senyum
Bodohnya aku yang terlalu mencintaimu hingga menangis
Dan tinta tintanya keluar dari kedua mataku yang tak lepas mengukir dirimu
Tapi semuanya adalah tidak keabadia
Aku bersyukur kepada allah maha pencipyaku
Karena kini aku melupakan segalamu yang slalu merobek robek jiwaku

Kamis, 21 April 2016

Kau siksa aku

Kenapa engkau datang.......
Setelah engkau menanami benih benih cinta lalu kau pergi
Yang kini masih menguat di setiap getar getar hatiku yang pedih
Rasa ini.sakit ini.pedih ini menampakkan wujut wujut derita yang mematung
Bagai tumpukan tumpukan tembok yang menghujat di setiap waktuku

Kenapa engkau datang......
Setelah beberapa waktu aku memulai belajar dengan menerima ribuan derita yang kau suguhkan
Untuk tak harus meneteskan deras air mata tentang kepergianmu saat itu

Kenapa engkau datang.....
Setelah ribuan waktu yang berputar putar aku lalui untuk membuang kenanganmu yang senantiasa menyiksa hari hariku
Dengan sebuah tanya akan diriku

Kenapa engkau tega padaku
Cinta yang berwujut sudah kau hancurkan dengan jejak jejak senyummu yang menjadi debur ombak yang pasang di hatiku
kau bunuh ribuan rasa yang menyiksaku
Hingga menjadikan deras ombak menghantam karang di hatiku
Sungguh ....kedatanganmu menambahkan ribuan luka yang tak dapat terhitung dalambjiwaku

Kau siksa aku

Kenapa engkau datang.......
Setelah engkau menanami benih benih cinta lalu kau pergi
Yang kini masih menguat di setiap getar getar hatiku yang pedih
Rasa ini.sakit ini.pedih ini menampakkan wujut wujut derita yang mematung
Bagai tumpukan tumpukan tembok yang menghujat di setiap waktuku

Kenapa engkau datang......
Setelah beberapa waktu aku memulai belajar dengan menerima ribuan derita yang kau suguhkan
Untuk tak harus meneteskan deras air mata tentang kepergianmu saat itu

Kenapa engkau datang.....
Setelah ribuan waktu yang berputar putar aku lalui untuk membuang kenanganmu yang senantiasa menyiksa hari hariku
Dengan sebuah tanya akan diriku

Kenapa engkau tega padaku
Cinta yang berwujut sudah kau hancurkan dengan jejak jejak senyummu yang menjadi debur ombak yang pasang di hatiku
kau bunuh ribuan rasa yang menyiksaku
Hingga menjadikan deras ombak menghantam karang di hatiku
Sungguh ....kedatanganmu menambahkan ribuan luka yang tak dapat terhitung dalambjiwaku

Rabu, 20 April 2016

Jawablah

Dalam sejak sejakku hati besar berharap akan menjadikan engkau sebagai pelengkap sayap sayapku yang patah.namun dalam renungkku yanh bersayap satu.engkau sama sekali hanya meninggalkan senyum di balik harap yang tergantung.......kapankan engkau akan menjawab semua tanyaku.atau haruskah aku sebagai batu hitam yang membeku.....jawablah.dalam sadarku aku.jgn kau gantung aku sebagai gemintang yang bergerimis.aku mohon sama kamu.jawablah.aku akan menerima semua apa yang kau katakan di dakamnya dengan penuh arti

Tamparan hati

Mata tertutup rapat tersilau dengan matahari yang tajam menyengat
Seketika wajahmu menjelma di setiap manusia manusia yang tersenyum di bibir rusa
Dalam diri hati memanggil aksara aksara rasa yang sudah berdiri tegak
Dengan ribuan ribuan prajurit kebencian yang tak pernah usai
Tahukah engkau kenapa dengan ribuan kebecian itu sehingga tak pernah ada ampun
Karena ribuan kebencian itu adalah makluq mahluq yang tercipta untuk bertaubat
Namun engkau taburi dia dengan paku paku tajam dan silet hingga memar dan berdarah

Senin, 18 April 2016

Terimakasihku

Terimakasih atas derita yang kau suguhkan
Akan nikmati senikmat mungkin walau pahit memekat
Terimaka kasih atas rasa yang kau tabur pada hati
Akan aku biarkan sebagai kenangan akhir yang tak perna mati
Terimakasih atas air mata yang pernah kau teteskan di bahuku
Hingga mengalir pada lembah lembah rasa hatiku
Akan aku biarkan semua itu sebagai lembah lembah kepalsuan cintamu padaku

Ttd
Sandy Nista

Untuk Sang jiwa

Kirananya mencari cinta
Kini aku terjatuh pada lembah lembah yang dalam
Menyimak waktu tersendiri menatap langit yang nan sunyi
Berharap kasih seusai haujan dengan penumbuhan bunga bunga indah bak syurga

Kiranya mencari cinta......
Kuterdiam di antara ranun renun nasib yang begitu rengkuh
Berharap dengan seribu doa.tuk tertuangkan serubu makna

Kiranya mencari cinta
Andai saja sang dewi langit jatuh dengan kepakannya
Mungkin dialah bidadari syurga yang tersuguh untukku sang jiwa

Pasrah Dan Luka

Terdiam seribu kata menatap bahasa langit
Yang kini runtuh menjadi kehujanan yang lebat
Desah angin berkecambuk peka menampar kesunyian
Yang tadinya tenang dengan desiranya
Kini mencadi gumpalan ombak yang menghantam karang

Di mana bahasamu dulu yang kau alirkan menjadi sebening embun
Di mana suaramu yang dulunya lembut yang senantiasa menyapa dedaunan hingga mengepak
Aku rindu.aku menangis aku menjerit.
Dan kini Hatiku berbumi gersang tanpa setitik air

Cintamu.ternyata menjadi bungkaman arofah yang tandus di dalam hati
Menjadikan gugurnya daun yang terpeluk mati
Kau jadikan aku ranting yang patah patah
Kau jadikan aku anak sungai tanpa air
Yang ada hanyalah tetesan air mata luka.luka dan luka

Sabtu, 16 April 2016

Kepedihan

Di antara sudut sudut arofah Cinta yang indah 
Serta kerinduan yang menggebu gebu dengan birunya
Suara tangis yang menjerit jerit tanpa suara kini tak berenti
Bahkan Hari demi hari semakin melengking pekat

Di antara gurun hati yang gersang tanpa air
Serombongan serigala rasa yang mencabik cabik luka kini semakin mengganas
Dengan kukunya yang menusuk nusuk 
Kini semakin terasa pedih dengan cobak cabiknya yang mendalam.

Ooh waktu yang tersisa...
Nyawa kini sebagai hantaran tubuh pedih
Ruh yang berdiri tegak dalam tubuh ini...Keluarlah
biarlah raga menjadi raga sebagai roti santapan kasih sayang yang kini menjelma srigala
Dan biarlah darah menjadi tetesan susu yang hina
Yang terjilat oleh kegersangan Dan teriknya matahari yang panas.
Sehingga meninggalkan tulang belulang yang gosong 
Tertimbun tanah,tertimpa batu,dan biar menjadi patah.

Mungkin itulah kebahagian yang haqiqi
Daripada melengking dengan suara suara yang mendalam
Dengan tangisan tangisan tragedi Cinta yang tersuguh oleh pengembalanya.
Aku rela ,aku bahagia,dengan kematian yang tak pernah ada,kau dimata.

Rabu, 13 April 2016

Luka

Terimakasih atas luka yang Kau suguhkan kepadaku
Dan akan aku bawak luka ini sampai titik terahirku nanti.
mungkin ini adalah terahir kalinya untuk aku ucapkan Cinta Dan kasih sayang kepadamu
Cinta yang membuatku menderita.kasih yang membuatku luka.
Serta sayang yang membuatku harus menghilang.
Sekali lagi maafkanlah aku yang tak dapat menghadiri pernikahanmu nanti..
Aku hanya berharap.....
Berbahagialah dengan semua yang Kau dapatkan Dan bergembiralah dengan apa yang Kau inginkan..karena semua yg Kau harapkan sudah Kau dapatkan.
Biarlah derita Dan luka ini kan ku bawah jauh dari matamu.bersama harapan harapan Cinta yang menusuk jiwaku.
Sekali lagi maafkanlah aku..mungkin ini adalah terahir kali yang dapat aku ungkapkan kepadamu.bahwa sampai kini aku slalu mencintai Dan menyangimu.

Selasa, 12 April 2016

Perjalanan dan waktu

Di atas bis malam ....
Aku lintasi banyak dedaunan yang terlihat redup
Dan Rantingnya yang kokoh sepertinya terlihat pula 
Dia menyandar di bahun pohon yang rekang..
Sepertinya dia lelah Dan sepertinya dia pasrah
Hingga tak mendengar suara suara pengendara yang lusuh dengan cepatnya.

Di atas bis malam...
Penjelasan alam gelap sangat bercerita tentang pekat.
Sepertinya dari kejauhan remang remang lentera yang tak begitu asik mulai meliak liuk tertiup angin sejak.
Sepertinya keresahan malam akan menuturkan hujan yang lebat 
Dengan kenangan kenangan pahit di waktu siang yang terang

Kamis, 17 Maret 2016

Jika

Jika memang setiap kata kataku tak pantas untuk kau baca maafkanlah aku yang mengganggumu
Jika semua SMSku tak pantas untuk aku kirimkan kepadamu
Maafkanlah aku yang senantiasa menggangu setiap waktu.
Dan jika setiap kata kataku sudah tak lagi menjadi sebuah kasih sayang di hatimu.
Aku takkan lagi mengganggumu

Aku hanyalah orang yang penuh harap akan Cinta Dan kasihmu
Jika memang itu tak patut untukku
Maafkanlah semua itu...

Aku memang tak layak mendapat cintamu
Aku memang tak layak mendapat kerinduamu
Dan aku mengerti bahwa aku hanyalah seorang yang hanya membuatmu sibuk dalam setiap jejakmu...

Jika memang semua itu adalah kenyataan yang memahitkanmu...
Akan aku usahakan dengan tuk meninggalkanmu selamanya

Kepadamu Aku memohon

Ya Allah di mana lagi Aku harus mencarinya
Kemana lagi langkah kaki ini harus Aku daki
Sedangkan Titik2 bayangannyapun tak Ku temu

Ya Allah kini kuberserah kepAdamu atas segalanya
Kini Aku pasrahkan Kepadamu atas takeirku
Hanya engkaulah yang maha tau Dari segLa hatiku

Ya Allah bumi yang Ku pijak sepertinya melebarkan sayapnya
Lautan yang luas sepertinya kini semakin meluaskan airnya
Hingga tak mampuku tuk terus membijakkan kakiku
Dan kini Aku hanya pasrah dengan segalanya doa doa Kepadamu

Senin, 29 Februari 2016

Aku yg sepi

Mungkin aku hanyalah tercipta sebagai setumpuk sepi yang penuh harap
Akan sebuah Cinta Dan harapan yang tak pernah henti

Atau mungkin aku hanyalah setumpuk sunyi yang tak pernah berahir menemani hari memapar hati.

Biarlah jika memang itu adalah jalan kemilau rebah yang lapang di jejakku
Akan aku jalani dengan setapak tabah di hati tanpa harus ada yang mengerti
Baha aku slalu di antara kenangan air yang berlimpah pada doa doa yang maujut

Doa

Ya allah...
Jangan biarkan rasa ini keluar pada yang tak harus engkau cintai..
Dan jangan biarkan rasa ini pergi pada seseorang yang tak engkau sayangi
Biarkanlah rasa ini aku genggam dalam hati sebagai rohmat yang engkau beri....

Doaku

Ya allah...
Jika harapanku adalah dosa untuk banyak harap.
Jangan biarkan bayang bayang slalu menemaniku dalam hidup 
Biarkan diri ini menyentuh gelap yang sangat hampa.
Untuk sekali kali dapat maufirohmu

Ya allah....
Jika keinginanku adalah fitnah untuk jarak. Menjauh dari kasih sayangmu.
Dan jika keinginanku adalah hamparan air penuh. Dosa dosa.
tidurkanlah aku dalam terangnya dunia untuk lepaskan semua keinginan supaya tak lagi ada keduanya di hati ini...

Ya allah...
Dan jika keduanya adalah fitroh untuk Lebih dekat denganmu
Kuatkanlah Dan sabarkanlah hambamu ini untuk menanti Dan berjalan hingga sampai akhir hayatku.

Inilah Aku

Aku bukanlah ihsan yang mampu meneduhkan langit panas
Aku bukan pula ihsan yang bisa menebus hati seseorang
Tapi aku adalah sang pengharap akan setiamu
Untuk berjalan di jalanku.

Aku bukan ihsan yang Baik seperti apa yang kau harap 
Dan aku pula bukan seorang ihsan yang pantas engkau jempolkan di setiap tuturku

Melainkan aku adalah seorang hamba yang tak banyak berharap
Selain hanyalah tebusan dosa dosa yang lama aku genggam.

Ya malika Bilqis

Ya malika...
Bukanlah  harapan harta yang Ingin kuraih dalam istanamu
Bukan emas Dan permata  aku harap di singgasanamu
Melainkan tabah dalam tunggu sepi yang kuharap dari hatimu.

Ya balkis...
Bukan cantik Ingin ku genggam dari setiap mataku menatapmu
Bukan pula indah senyum di bibirmu penuh mesra yang membunga bunga
Melainkan takwa kejayaan jiwa Ingin ku bawa pada seribu harapan hingga di istana syurga.

Ya ratu balqis...
Aku bukanlah sulaiman yang mampu memindahkan istana dulu
Dan aku bukan pula sulaiman Putra nabi daud yang mampu
Namun aku adalah sang pemuhon dengan banyak kerohmatan di waktu waktu
Untuk berharap akan slalu bersamamu.

Doaku

Ya allah jgn biarkan jiwa ini pasrah dengan harapan..
Isikanlah hati ini dengan semangat perjuangan di jalanmu
Dan jangan biarkan hati ini lelah dalam setapak waktu 
Untuk melangkah menujumu
Kuatkanlah hati ini supaya mampu mewujutkan harap di setiap jejakmu

ya allah..
Hangatkanlah jiwa yang menggigil dingin di peraduan sepi 
Suapaya mampu untuk berjejak menujumu
Bangunkanlah hati yang telah tidur panjang menuju kematian ini 
Suapay berzikir akan nama namamu.

Ya allah tak perlu syuurga tak perlu istana
Tak perlu indah Dan tak perlu jaya
Cukuplah aku dalam cintamu selamanya.

Ya hayyu ya qoyyumi lahaula wala quwwatan illah billah...

Jumat, 26 Februari 2016

Inilah Aku

mungkin kau menatapku jauh dari matamu
Namu aku slalu beruhasa menjadi bintang
Yang slalu bersinar terang untukmu
Walau terkadang awan pekat menutupinya
atau aku kau anggap adalah serpihan kata kata
Yang tak pernah bermakna di setiap syair syair malam yang menjadikan kunang kunang berhiaskan
lampu
Tapi bagiku tidak,karena setiap kata kata itu sudah
kujelaskan di dalamnya itu adalah kamu yang
senantiasa aku sebut.
Bagitulah caraku Dan bagitulah hatiku Ketika menyebut nyebut engkau yang ku Cinta
Serpti mainan,tapi pasti itu adalah kamu yang tak
pernah hilang dalam harapanku,untuk slalu
mencintaimu.

Percayalah

Mungkin kau anggap aku adalah donging yang
hanya membuatmu tersenyum
Dan mungkin pula aku kau anggap adalah
serpihan kata kata yang tertulis tanpa di ingat
Bagaikan angin yang melambaikan dedaunan
namun tak jelas Tapi bagiku tidak,karena semua apa yang tersyirat
pada hari Dan waktu
Hingga melebar di tubuh langit yang biru semua itu
nyata.
Tentang Cinta,tentang rindu Dan juga tentang
sayang. Semua itu bukanlah dusta jiwa
Melainkan semua itu adalah kata hati yang tak
dapat aku ungkapkan dari lisanku padamu.

Kamis, 18 Februari 2016

Jaminan Keluarga Yg Baik

(Apa yg menjamin dalam kekeluargaan yg baik.)
jika seorang laki laki atau perempuan mencintai karena dia cantik maupun Tampa..
Tentu juga sepasang keluarga itu serasi dalam dunia.
Tetapi semua itu tidak menjamin keluarga yg Baik..
Karena di setiap manusia mempunyai keinginan.(nafsu)apa lagi ketika kt bertambah usia.makan kecantikan Dan ketampanan akan berubah menjadi keriput.

Apakah harta...?
Tentunya tidak.jika karena harta kita mencintai,bbagaimana jika harta itu sudah di kecilkan oleh allah,karena setiap manusia tidak di tentukan slalu banyak harta ,terkadang rizqi mengecil Dan terkadang jua meninggi,itu semua adalah qodrat allah atau ketentuan yg di berikan kepada kita.

Lalu apa yg membuat jaminan keluarga Baik.
Tentu setiap manusia menginginkanya.
Dalam alquran Dan hadis,allah Dan rusulnya berpesan
Bertakwalah engkau kepadaku Dan bertakwalah engkau kepada rusulmu(NB Muhammad)
Insya allah semua akan menjamin keluarga yg Baik Dan harmunis.
jika kita bertakwa kepada allah tentunya kita tau mana yg haq Dan mana yg batil.Atau mana yg harus kita cintai Dan mana yg harus kita jauhi.
NB Muhammad.jika kita mengikuti ajarannya tentunya kita tau syariat syariat mana jln yg Baik mana jalan yang tidak Baik.
Insya allah semua akan menjadi keluarga syakinah mawaddah warohmah.amiiin.

Jaminan Dlm Kubur

( apa yg menjamin kita ketika sdh berada dlm kubur)
Setiap manusia tentunya Ingin Baik dunia Dan akhirat,maka dengan itu manusia ada yg mengumpulkan harta benda,dan Mencari kemewahan,supaya hatinya tentram hingga sampai akhirat,terkadang juga manusia berkata,kalau masalah akhirat tergantung nanti,sebetulnya kata2itu sudah salah dalam berbahasa.

Rusulullah berpesan.tiga Hal yg dapat membuat kamu Baik dunia Dan akhirat.
1 .Perbanyaklah bersodekah,dengan jgn mengungkap ungkapkan apa yng sudah engkau beri kepada seseorang,(menceritakan)kata manusia jika kau memberi dengan tangan kanan jangan sampai tau tangan yg kiri,(iklas)

2 beramallah engkau yg baik,atau mengerjakan perbuatan perbuatan yang Baik,supaya di setiap langkahmu tertulis perbuatan yg slalu Baik.
Atau kita slalu mengalah demi satu kebaikan dalam segala kebaikan.

3.anak yg senantiasa mendoakan orang tuanya,(anak sholeh)karena dengan anak anak kita kita punya jaminan keselamatan dunia apa lagi akhirat,setiap perbuatan anak tentunya orang tuanya akan merasakannya,contohnya jika anak di hukum,tentunya nama orang tuanya juga di cantumkan dalam pasal pasal negara,(di dunia) jika di akhirat tentunya demikian atau bisa bisa Lebih dari yang kt bayangkan.
Maka dengan demikian perbaiklah anak anak kita supaya mengerti dengan agama,bukan mengerti masalah dunia.
insya allah kita dalam dunia akan Baik Dan di akhirat punya jaminan walaupun setumpuk dosa kita punya,tapi anak kita menjadi anak sholeh maka kita akan menuju ampunan di dalam kubur,hingga sampai di hadapan allah swt.
Amiiin

Minggu, 14 Februari 2016

KAU

Kau....
Di helai nafas malam yang mendesahkan angin sejuk
Geloranya merangkai langit  dengan cahaya bulan berpurnama.
Hingga tak dapat ku elak aku mencintaimu dalam diam.

Kau...
Menata bahasa malam dengan indah setinggi langit ku tatap
Mataku yang tadinya terpejam lesuh di balik cadar gelam kini tak dapat ku elak.
Kau adalah penyempurna bahasa tanpa titik Dan koma yang indah.

pada jejakmu Ingin ku melangkah,tuk mengajukan  hidup pada waktu waktumu
Tapi aku takut,tapi aku malu,
Karna jauh dari pandangan setiamu yang sungguh.

Jumat, 12 Februari 2016

Doaku

Ya allah ...
Jika kau temukan aku dengan seseorang
Temukanlah aku dengan serpihan Tulangku yang
patah karena hakmu
Yang slalu mendampingiku untuk berjalan di
jalanmu... Dan dapat menjadi sejadah hidup di Saat aku jauh
dari petunjukmu
Ya allah....

Jika kau temukan aku dengan seseorang
Temukanlah aku dengan bidadari bidadari dunia
Yang mampu menyinari dalam gelap mataku yang sudah pekat
Hingga ku slalu dapat melihat kebaikanmu Dan
bersyukur kembali kepadamu
Ya allah...

Jika aku kau temukan dengan seseorang...
Temukanlah aku dengan sebagian hidupku yang patah
Saat engkau ciptakan Adam di syurga hingga Hawa
yang tercipta...

Ya allah...
Yang kuharap adalah takdirmu untukku
Yang ku harap ialah tuntunanmu Dan yang ku jalani ialah seruanmu
Demi masa demi masa Dan masa selamanya

Rabu, 10 Februari 2016

Kenangan

Sepotonga kisah yang menjadi paku paku alam
Kini senantiasa menusuk
Pada setiap jejak jejak langkahku yang berkiprah.
Di atas bebatuan,lukisan berwarna yang di hapus oleh
hujan kini masih berbentuk rias wajahmu yang indah.
Bahkan ukiran ukiran ini semakin melengkapi dengan senyuman
Yang tak bisa aku lupakan
Di atas dedaunan......
yang pernah menjadi lembar lembara kertas Cinta
Kini semakin membirui jiwa dengan tulisan tulisan
kita Dengan rasa Cinta yang begitu nyata...
Pada angin aku berkata riang
Jatuhkanlah daun daun itu hingga kering pada bumi.
Namun angin berkata dengan hembusan yang begitu
sayup

Biarkanlah daun ini bengkembang dengan mekarnya Dan lalu menumbuhi bunga bunga yang harum
Karena pada waktu Dan sisa sisa hidup yang kau
miliki akan menjadi bermakna
Tentang Cinta tentang kasih
Dan yangmu yang tak pernah hilang untuk
selamanya.

Dalam Sepi

Di sepotong sepi yang terpotong oleh sunyi..
Aku lukiskan kau sebagai wajah wajah malam
Yang tak henti hentinya menemaniku
Raut wajahmu yang senantiasa mengumbar senyum
dengan tawa riang
Aku rias dengan dengan angan angan rindu yang biru. Pada sepi aku bercerita...
Kau adalah bidadari yang tak pernah hilang dalam
malam
Hingga mentari kembali menjemputnya dengan pagi.

Dan kau kukatakan pada sepi
Bahwa kau yang slalu ada di hati. Tak pernah hilang tak pernah pergi
Walau sepi itu sendiri berkata
Kini hanyalah kau Dan aku yang nyata.
Namun ku katakan pada sepi
Kehadiramu adalah ranjau yang mengusik hati,namun
tak membuatku musnah Melainkan aku semakin Cinta dengan dekapnya
engkau sepi.
Kepadanya Dan kepadanya,hanya kepadanya

Jarak kita

Mungkin hanyalah waktu yang memisahkan kita..
Dan juga jarak yang menjahui kita
Namun kau harus yakin Dan percaya cintaku tetap
sedekap jiwa....

Tak usah mengeluh,tak usah berpasrah
Setiap sejak tanganku bertasbih Nama Namamu slalu ku sebut
Dengan putaran putaran dengan mutiara yang
bening
Biar kau slalu ada walau jauh Dan jarak
Mengukur kita dengan gelapnya mata
Namun kau harus yakin,di kedalaman mataku Kau bening bercahaya menyinari ruang jiwa.

Kau yang tak kulihat

Wahai yang tak kulihat...
Aku menangis karenamu
Aku mengeluh karenamu
Aku tertunduk karenamu
Dan aku mendesah karenamu..
Wahai yang tak kulihat.. Sinar yang terang menjadi pekat
Lentera jalanan menjadi lelap..
Sepertinya aku tak tau lagi arah kaki melangkah
Melainkan keyakinan yang kuat atas dirimu...
Wahai yang tak kulihat
Kalam kalammu lembut menyusup hati Salam santunmu sayup menyapa hati
Aku tertunduk,aku malu,Dan aku takut untuk
kehilangan dirimu...

Selasa, 09 Februari 2016

Cinta yg terpendam

Cinta yang terpendam begitu menyisakan kerinduan
yang begitu dalam
Jejeka jejak langkah yg senantiasa kita jejaki
Kini semakin menyiksaku dalam diri.
Entahlah aku harus berbuat apa dengan semuanya ini
Yang ku tau hanyalah desah berkepanjangan menatap setiap potret kenangan dalam lamunan
gelapku Saat Saat bersamamu.
Sungguh kau tak begitu asing dalam kepalaku
Bahkan di setiap desah desahkupun yang ku dengar
dalam diri hanyalah seruhan nafasmu yang
senantiasa tersenyu di mataku... Kau sungguh tak hilang dalam penat jiwaku
Sungguh kau tak pernah pergi dari setiap tatapan
tatapanku yang tak berwaktu...
Namun aku harus berkata apa padamu
Dan aku harus bercerita apa padamu
Sedangkan isi hatimu belum ku tau bahwa kau juga sepertiku
Aku yang senantiasa mencintaimu.

Biarlah waktu yg menjawab

Pada malam.....
senantiasa ku adukan tentang Cinta.
Cinta yang kini semakin mereka
Cinta yang kini semakin meraja Lela
Bahkan Cinta ini semakin tumbuh Dan tumbuh
menjadi bunga bunga rindu. Yang menguntum setiap jari jari waktuku
Pada malam...
aku tanyakan bagaimana Cara menepis semua ini.
Rasa Cinta Dan kasih sayang yang begitu kuat

Dan rasa Cinta yang kini sudah menumbuhi bunga
bunga yang rekah.. Yang kian hari kian menyiksaku dalam diri.
Namun malam hanya bisa tersenyum tak menjawab.
Dan malam hanya diam sediam diamnya menunduk
Hingga kini aku tak menemukan jawaban...
Selain hanya jawaban sang waktu yang ku tunggu...
kau berkata aku juga mencintaimu..

Rindu

Rindu...
Bagaimana caranya untuk menghapus segalanya di
hatiku
bahkan semakin hari hati slalu berkata rindu..
Hingga dalam zikirpun tak lupa akan dirimu.
Rindu... yang kini semakin mengorek ngorek jiwaku kini
semakin menjadi jadi.
Bahkan dalam waktu waktukupun kini semakin
terbelut rindu...

Rindu...
Haruskah menjadi abu abu pilu. Yang semakin hari semakin menindihku
Bahkan dalam lelapkupun kau slalu melukis rindu...
Hingga lukisan itu terbawa dalam lamunan nyataku.
Rindu....
pergilah kau dari pangkuanku
Aku sudah tak sanggup untuk menimangmu Pulanglah Dan pergilah,katakanlah
Bahwa aku dalam sempit melodi rindu...

Senin, 25 Januari 2016

Kesaksian Malam

Malam akan selamanya menjadi saksi kita
Tentang rajutan gelap yang menyumut lentera
Tentang tiupan kita yang menanyakan angin tanpa kata.
Dan tentang singgasana yang pernah kita duduki bersama.

Malam akan menjadi sejarah kita
tentang Cinta yang tulus Berahir luka
Tentang  kasih yang menyiratkan luka
Dan jua sayang yang lambaikan dedaunan di pucuk pucuk cemara
Hingga mematahkan ranting di atas durjana.

Malam akan mengekalkan sejarah kita
Tentang lambaimu yang tulus meninggalkan jejak bersamaku
Dan meninggalkan sebait kata di hatiku,jauhilah aku untuk selamanya
Kepergianku kepastian hasratku untuk tak lagi bersamamu.

Berahirlah semuanya

Cinta kini berahir luka....
Air mata yang jatuh bukan lagi tinta bening yang mencatat kasih Dan sayang
Dan kini air mata melukiskan sejarah kenangan yang kan berlalu hingga menjadi hampa.

Rindu......
Kini hanyalah sayap sayap patah yang tak lagi mengepak di ujung malam
Ketika gelap mulai menyapa ketika dingin mulai berkata,akulah malam yang hampa.

Kini tinggalah aku Dan serakan kasih yang tak bernama,tengtang engkau tentang kita,tentang aku Dan semuanya.

Sabtu, 07 November 2015

Ketenangan Diriku

Di hatimulah..
Cinta yang aku rasakan tak pernah henti hentinya kusimak
Dan di sana pula aku rasakan keindahan hari hariku jauh di fana.

Padamulah...
Dzikirku slalu menyebut nyebut namamu rindu yang tak pernah memupus dan tertahan oleh waktu waktu waktu.

Dan jiwamulah...
Bahasa syairku berindah indah tak mengenal lelah,dan senantiasa kusyiratkan pada nokta cinta di jiwa.
karena bahasamu adalah lisan lugu membendung ribuan rinduku

Tatapan senja

Tatapan nanarmu pada senja menyiratkan sepenggal kisah; Gincu. merah delimamu ternyata hanya pelarian luka
Sedangkan di langit yang jauh, Ada rindu yang diterbangkan angin, percikan katanya hilang bersama senja merah yang melekat di permukaannya. 
Hingga Temaram rindu melewati engsel jendela, menuju senyum wanita berkerudung merah muda yang kutahu.