Senin, 27 Juni 2016

Kau

Jiwa Aksara Cahaya Senja......
Mataku adalah telunjuk dosa ketika metap keindahanmu
Yang begitu samar dari balik senyum yang menyapa puisi
Dan desahku adalah kertas kosong yang tertulis atas nama namamu
Lepaskanlah belenggu ini supaya dapat ku nikmati hari bari ini bersama sari pati

Jiwa......
Kau kusebut dengan empat bait yang merangkum segala aksaraku
Bahkan titik dan komapum masih tak dapan aku hentikan walau sedetik
Dan kini masih dalam ulasan jari jariku yang mensyirat namamu

Antahlah......
Harus dengan aksara apa lagi aku harus menulismu
Sedangkan cahaya senjamu tak henti hentinya menyilaukan mataku
Babkan beninya menembus segala ragaku nan bermuara di jantungku

Tidak ada komentar: