Senin, 25 April 2016

Merpati patah

Sejak sejak berkepanjangan aku merpati lunglai di atas awan
Pekatnya engkau melukaiku hujan yang lebat
Dan kata kata rindumu adalah tangisan predator yang tak punya nyali

Hanya saja aku mengucap dalam senyum
Bodohnya aku yang terlalu mencintaimu hingga menangis
Dan tinta tintanya keluar dari kedua mataku yang tak lepas mengukir dirimu
Tapi semuanya adalah tidak keabadia
Aku bersyukur kepada allah maha pencipyaku
Karena kini aku melupakan segalamu yang slalu merobek robek jiwaku

Kamis, 21 April 2016

Kau siksa aku

Kenapa engkau datang.......
Setelah engkau menanami benih benih cinta lalu kau pergi
Yang kini masih menguat di setiap getar getar hatiku yang pedih
Rasa ini.sakit ini.pedih ini menampakkan wujut wujut derita yang mematung
Bagai tumpukan tumpukan tembok yang menghujat di setiap waktuku

Kenapa engkau datang......
Setelah beberapa waktu aku memulai belajar dengan menerima ribuan derita yang kau suguhkan
Untuk tak harus meneteskan deras air mata tentang kepergianmu saat itu

Kenapa engkau datang.....
Setelah ribuan waktu yang berputar putar aku lalui untuk membuang kenanganmu yang senantiasa menyiksa hari hariku
Dengan sebuah tanya akan diriku

Kenapa engkau tega padaku
Cinta yang berwujut sudah kau hancurkan dengan jejak jejak senyummu yang menjadi debur ombak yang pasang di hatiku
kau bunuh ribuan rasa yang menyiksaku
Hingga menjadikan deras ombak menghantam karang di hatiku
Sungguh ....kedatanganmu menambahkan ribuan luka yang tak dapat terhitung dalambjiwaku

Kau siksa aku

Kenapa engkau datang.......
Setelah engkau menanami benih benih cinta lalu kau pergi
Yang kini masih menguat di setiap getar getar hatiku yang pedih
Rasa ini.sakit ini.pedih ini menampakkan wujut wujut derita yang mematung
Bagai tumpukan tumpukan tembok yang menghujat di setiap waktuku

Kenapa engkau datang......
Setelah beberapa waktu aku memulai belajar dengan menerima ribuan derita yang kau suguhkan
Untuk tak harus meneteskan deras air mata tentang kepergianmu saat itu

Kenapa engkau datang.....
Setelah ribuan waktu yang berputar putar aku lalui untuk membuang kenanganmu yang senantiasa menyiksa hari hariku
Dengan sebuah tanya akan diriku

Kenapa engkau tega padaku
Cinta yang berwujut sudah kau hancurkan dengan jejak jejak senyummu yang menjadi debur ombak yang pasang di hatiku
kau bunuh ribuan rasa yang menyiksaku
Hingga menjadikan deras ombak menghantam karang di hatiku
Sungguh ....kedatanganmu menambahkan ribuan luka yang tak dapat terhitung dalambjiwaku

Rabu, 20 April 2016

Jawablah

Dalam sejak sejakku hati besar berharap akan menjadikan engkau sebagai pelengkap sayap sayapku yang patah.namun dalam renungkku yanh bersayap satu.engkau sama sekali hanya meninggalkan senyum di balik harap yang tergantung.......kapankan engkau akan menjawab semua tanyaku.atau haruskah aku sebagai batu hitam yang membeku.....jawablah.dalam sadarku aku.jgn kau gantung aku sebagai gemintang yang bergerimis.aku mohon sama kamu.jawablah.aku akan menerima semua apa yang kau katakan di dakamnya dengan penuh arti

Tamparan hati

Mata tertutup rapat tersilau dengan matahari yang tajam menyengat
Seketika wajahmu menjelma di setiap manusia manusia yang tersenyum di bibir rusa
Dalam diri hati memanggil aksara aksara rasa yang sudah berdiri tegak
Dengan ribuan ribuan prajurit kebencian yang tak pernah usai
Tahukah engkau kenapa dengan ribuan kebecian itu sehingga tak pernah ada ampun
Karena ribuan kebencian itu adalah makluq mahluq yang tercipta untuk bertaubat
Namun engkau taburi dia dengan paku paku tajam dan silet hingga memar dan berdarah