Jumat, 05 Oktober 2012

Simpanlah Rinduku

Rindumu yang biru
 kupunguti satu satu butirannya
 kuronce berama untaian doa dalam telaga bening
 bawa damai bahagia dihamparan alam yang teduhkanku
 bersama aura lautan biru dibola matamu
  
Rembulan berkilau indah
 ketika kuselipkan didetak jantungmu
 cahayanya bertaburan warna warni

menerangkan telaga rindu
 di malam indah bercahaya

 bunga bunga hatiku bermekaran
 kelopaknya merekah menatap angkasa
 wanginya beraroma cinta terbawa di udara

berkilauan di angkasa
 menghiasi awan dan lautan

aku rangkai puisi dari indah rasaku
 terajut dari pintalan benang_benang rindu
 menyembul butir_butir kasih bersemi dikelopak hati

sentuhan kehangatan terkirim lewat mentari
 mengguyur seluruh tubuhku
 jemari lembut yang memetik senar hati

menggetarkan anak sungai

 mengaliri ladang hatiku

kulukis senyummu diatas kanvas
 bersama tetesan embun yang jatuh ditelaga
 menyejukkan malam penuh cinta

simpanlah rinduku
 di kotak ajaib hatimu
 ikatlah dengan sekumtum puisi
 dan benang benang kasih.

kau pun tahu
 ku kagumi dirimu
 pada setiap detak waktu yang berjalan
 pada setiap rasa yang membuncah





Sabtu, 15 September 2012

Kumpulan Puisi

Aku buatkan puisi yang indah
bercorak rindu pada kain sutra yang biru
menyimpannya dalam sebuah telaga
tempat kita memadu kasih

Bukankah hatimu tempat tinggalku
dari seluruh sajak yang aku buat
tempat aku meneduh dari pengembaraanku.

Cahaya Hati Biruku

aku terharu pada keindahan makna
tak bisa terungkap

ketika jemari rasa menyentuh kelopak hati
debar rasa bertalu mengusap lembut bilik jantung
terus menuju muara kalbu

aku jatuh cinta pada kelembutan nurani
pada ketulusan kasih lewat tatapan rindu

menggetarkan malam dengan belaian hangat jemarimu
mengalirkan rindu lewat bait bait puisi
kumandangkan getar cinta tereja dengan bahasa jiwa

Alam Biruku

Biarkan aku terbaring dalam hamparan rindu lelapku
karena jiwaku telah di rasuki cahaya rindumu

dan biarkan aku berbaring di hangatnya cintamu
karena batin ini memiliki segala kekayaan malam dan siang

nyalakan api cinta dan bakarlah dupa dupa kasih
yang mewangi di sekeliling ranjang cinta

dan taburi tubuh kita dengan wangian melati dan mawar
hingga kita lelap di bukit kedamaian.


Cahaya Hati Biruku

Unggun cinta meliuk seiring nada cinta yang mengalun
Malam pun menjadi terang benderang berpadu
tabuh gamelan rindu yang bertalu
mengantar rembulan kembali keperaduan

Daun daun berbisik seolah tau dirimu
resah di peraduan biru menanti belaian jemari rindu
Bintang menggoda, angin menggelitik
seolah tau aku pun sedang memikirkanmu

Cahaya Hati

Berteduh di hatimu
bermukim di jantungmu
bernyanyi di pelataran jiwamu
dalam alunan harpa menggetarkan sendi

kisah kasih asmara
terlukis dikanvas hati
tergurat dalam syair
seindah rasa yang tercipta

dawai dalam puisi
mengalun merdu
seirama detak jantung
 dalam nada seruling jiwa


Jemari Rasa

Alam Biruku

Kutatap ranum wajahmu
dengan dekapan embun yang biru.
meracik rasa dengan alunan nada

Bintang bintang dan rembulan tersipu malu
menawarkan cahayanya di bahasa malam
menjadi istana rindu yang megah

Puisipun hanya rangkaian yang tersimpan
hingga malam berganti dengan fajar


Puisi Malam

Embun-embun berjatuhan dari langit
ketika malam mulai mengembang

melepaskan kepenatan di cahaya rembulan
rerumputan melambai di hembus sepoy angin

embun embun mulai bersemayam di daun
seperti butir air mata yang jatuh ke pipi
lalu ku simpan dalam puisi malam
untuk menemani lelap tidurmu

Aku buatkan puisi yang indah
bercorak rindu pada kain sutra yang biru
menyimpannya dalam sebuah telaga
tempat kita memadu kasih

Bukankah hatimu tempat tinggalku
dari seluruh sajak yang aku buat
tempat aku meneduh dari pengembaraanku