Di ruang yang kosong masih tersimpan seraut wajahmu dan senyummu masih jelas dimataku kuncup kuncup bunga bibirmu yang membuka meski kini telah berguguran juga Masih jelas dan tersimpan di kelopak mataku Bahkan tak sedikitpun yang ada pada dirimu meski kau tak lagi bersamaku masih sangat jelas di kedalaman hatiku
Rabu, 12 Juli 2017
Dalam sepi
Di ruang yang kosong masih tersimpan seraut wajahmu dan senyummu masih jelas dimataku kuncup kuncup bunga bibirmu yang membuka meski kini telah berguguran juga Masih jelas dan tersimpan di kelopak mataku Bahkan tak sedikitpun yang ada pada dirimu meski kau tak lagi bersamaku masih sangat jelas di kedalaman hatiku
Senin, 26 Juni 2017
Pedih dan luka
Mungkin bagimu luka ini adalah luka lama yang sorak sorak bermusim,sama halnya dengan gugusan bintang yang jatuh sebagai fenomena alam.lalu ribuan pecinta sama sama berdoa memohon,untuk di ijabahkan oleh tuhan.
Atau bagai sederas hujan yang jatuh dengan lebatnya,lalu sekejap ada terang dan bumipun yang tenar terturup
Dengarlah kasih......
Tentang nyanyian sesosok sunyi yang kau anggap kenangan atau masa lalu yang hilang,dalam riak suara laut,Rimbun rimbun kepedihan semakin membekak,
Dan luka luka semakin menganga,bahkan sesejuk anginpun tak mampu mengusap kepedihan yang ada dalam hati
taukah engkau kenapa........?
Karena aku terlalu patuh dan tunduk pada sebuah cinta yang kau ikrarkan kepadaku,
Kasih.....
Mungkin bagimu senyumanku adalah lambayan bunga bunga pagi yang lupa akan semua janji janjimu dulu,atau dari setiap kata kataku kau anggap sudah tidak pernah ada lagi kata kata ingatan tentang ikrarmu,yang pernah kau hibbahkan kepadaku
tidak kasih,Aku masih seperti dulu,sesosok rindu yang hanya mampu mendesah,dengan ribuan perih,sesosok sepi yang berpura pura bahagia dalam pedih,tentang sebuah rasa yang kau berikan kepadaku.
Sabtu, 03 Juni 2017
Kesendirianku ada kamu
Kenapa aku masih merindukanmu, padahal semua sudah aku tutup tapat di lubuk hatiku, karena kamu,bahkan sepertinya lebih banyak yang di janjikan mimpi mimpi, tentang kepalsuan yang sangat melukaiku,dan kini di setiap kesendirianku tak henti hentinya melamunkan senyummu, walau caraku untuk melupakan sudah pasti tak menghadirkan kamu kembali.
Takdir
Meski rindu kita serupa rasa yang tak terjamah mata
Namun biarlah kita dulu menjadi sajak walau akhirnya hilang di antara kata yang memastikan patah,barangkali sedikit kerinduan kita dapat terobati
Semu
Ingin sekali Merangkak di lorong rindu,hingga dapat menatap nanar seberkas cahaya diujung waktu
Namun apalah aku yang tak mampu dengan semua itu biarlah tuhan yang maha tau
Barangkali aku terlalu tergesa gesa berlari ke arah simpang jalan untuk mengejar bayang bayang, untuk melepas rindu bisik air yang tak bosan bercerita tentang cinta,hingga aku harus terpental pada lembah nista