sementara sang khoteb mulai naik ke mimbar
terbukala lembaran lembaran kitab yang dibacaDengan suara lirih sang khoteb membaca kitab itu
membuat hati ini gemetar,
suara lirih sang khoteb sangat menyentuh asaku
tak terbendung dari kedua mataku meniteslah
air mata penyesalan bak air sungai yang deras
Kini kutahu betapa tak berartinya hidup ini
hidup yang penuh kemewahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar