Sabtu, 21 Maret 2020

Tentangmu

Tersimpan rapi derai cerai asmara di punggung malam yang tak pernah usang
Tentang cinta dan kasih sayang yang begitu lama tertanam
Setelahnya aku memetik harus dengan kesendirian tanpa siapa siapa

Air mata tak lagi mampu untuk menetes di kedua pipiku
Barangkali langit mengerti hingga ia datang hujan dengan kilauwan peter sebagai penggati suaraku.. 
Rindu tinggalah kerinduan yang menyilam di sumbuh sunyi
Cinta tinggalah cinta yang hanya berakar namun tak berdaun... 
Bahkan batangnyapun seakan akan patah di kikis waktu.. 

Kini hanya kau tinggalkan kenangan yang begitu kokoh di jantungku yang senantiasa berdetas.. 
Bersama kerinduan yang slalu mengiringi gelap dan sepiku
Andai saja engkau tau malam dan waktuku
Mungkin engkau akan mengerti betapa deritanya jejak jejak tanpamu di sisiku..

Sampul Kenangan

Sampul kenangan yang begitu indah di kelambu malam
Hari dan waktu bahkan zamanpun tak mampu merubahnya menjadi anyir.. 
Kini tinggalah kerinduan yang senantiasa berbisik sendiri... 
Terkadang hati lemah ingin memastikan kapan akan di pertemuakan kembali

Malam yang telah menyiratkan sejuta makna dalam cinta... 
Pagi yang kucurkan bening bening cinta melalui embun sejukannya
Siang trotoar jejak langkah untuk melepaskan kerinduan.. 
Kini tinggalah aku yang harus diam dalam kesendirian... 
Meratap semua kenangan dan berbara api penuh kobaran..... 

Kenapa begitu tersuguh kepastian hidup tentang cinta ini
Apakah semua adalah ujian cinta yang harus di lalui bersama malam dalam sunyiku
Meratap bayang bayang,sekilas ia menghilang dengan senyum yang mengulas
Ooh tuhan yang maha mengulas segalanya.... 
Sampaikan semua detak dan kerindua serta cinta ini padanya
Kabarkanlah padanya,tentang doa doa maujut yang tak pernah usai dari bibir perih yang slalu menyebutnya... 

Segelas Teh angat

Dengan segelas teh hangat yang baru usai tersuguh
Jiawaku masih saja seperti dulu
Namun rasa ini bagaikan blatung di atas ranting yang kering
Mengambah terkatung katung tertiup derai angin yang semilir... 
Malam adalah caraku untuk memanggilmu di kesunyian
Supaya engkau mendengar segala suara dan degup jantungku yang senantiasa memanggil penuh kerinduan.. 
Andai saja engkau mengerti petapa pedih dan pahit hari dan waktu yang aku lalui
Mungkin engkau tak akan sirna di pupus waktu
Atau engkau memang mendengar namun sengaja engkau diam
Dan hanya menatapku dari balik cadar yang mendaun dari kedua matamu...

Minggu, 23 Februari 2020

sepotong cinta yang pedih

Kasih.... 
Takdir telah menghakimi kita yang begitu indah
Dan melahirkan anak anak rindu yang risau
Menumbuhkan derai derai rasa yang menyakitkan
Pada ulu hati yang dalam... 
Engkau yang aku cintai dan sayangi,kini tuhan telah lebih mencintainya hingga engkau di panggil keharibaanya,untuk selamanya
Meninggalkan aku dalam sunyi berteguk lutut,menatap sepi.. 

Kasih... 
Andai engkau tau apa yang aku rasa di setiap jejakku
Andai engkau tau derita batin di setiap waktu waktuku
Dan andai engkau mengerti rasa yang aku rasa tanpamu.. 
Setajam siletpun tak mampu mendatangkan perih dan pedih dalam sepi..... 
Maratap pasrah dan kesah,menahan rindu dan gelisah

Kasih.... 
Namun apa yang harus kita perbuat
Sedangkan kita hanyalah boneka yang tercipta sebagai pemeluk takdir
Lalu di kembalikan kepada asalnya.. 
Yaaaaa kita  berpisah,halnya saat ini yang selamanya kita takkan bersama lagi
Sampai akhirku jua kembali di peraduan sang maha suci.. 
Dan kini aku hanyalah mampu berpasrah dan saling doa tuk mewujutkan janji janji kita
Yang senantiasa kita syirat di buku langit tika senja datang dan Ketika malam bermuara pada sunyi...

Sehelai rindu

Kasih.... 
Andaikan waktu bisa terulang kembali... 
Takkan ku semai benih benih cinta yang tumbuh di pada hati
Andai waktu bisa terulang kembali.. 
Takkan ku biarkan rindu ini menyapa sunyi
Andai waktu bisa terulang kembali... 
Takkan ku berikan kasih sayang ini.... 

Kasih..... 
Malam adalah kesunyian yang menyingkap rasa menemui kenangan,meneteskan air mata
Malam adalah luka teringat akan keindahan,yang tak pernah surut di dekap cahaya
Dan kini tinggalah aku,yang hanya mampu menureh kesedihan dalam sendiri.. 
Andai semua kembali,mungkin rasa kesah dan pedih takkan sedemikian menyayat nyayat pada hati... 

Kasih..... 
Cinta kini hanyalah sebatang pohon tanpa daun,berdiri tegak dengan serimpi doa doa harapan yang patah
Rindu jua bagaikan kedap menyambar kesunyian,lalu menampung awan yang begitu gelap, datangkan hujan

Kasih.... 
Sungguh angkuhkah diri ini dengan menerima takdir tuhan
Sungguh sombongkah diri ini memintal rasa yang slalu berselimut awan... 
San slalu berhatap engkah ada di sini... 
Sedangkan ketiadaanmu,membuatku tak mampu tuk kembali senyum.. 

Kasih ....
Dengan tetes air mata yang melamunkanmu di setiap malamku
Ku hanya mampu berdoa menadahkan tangan kosong berharap  engkau di sana baik baik saja
Meski  aku harus berkeling dari waktu waktu menyembunyikan pedih dan luka...