Rabu, 12 Juli 2017

Dalam sepi


Di ruang yang kosong masih tersimpan seraut wajahmu dan senyummu masih jelas dimataku kuncup kuncup bunga bibirmu yang membuka meski kini telah berguguran juga Masih jelas dan tersimpan di kelopak mataku Bahkan tak sedikitpun yang ada pada dirimu meski kau tak lagi bersamaku masih sangat jelas di kedalaman hatiku
Kasih mungkin kau saat ini sudah melupakan aku dan engkau saat ini sangat membahagiakan diri dengan sisa-sisa hidupmu bersamanya kau bersanding bercanda penuh dengan kebahagiaan tanpa ada tangis dan air mata dan kau mungkin saat ini sudah melupakan semuanya tentang kita semuanya tentang cinta kita dan semua tentang ikrar kita yang pernah kita janjikan yang pernah kita ikatkan pada hati kita
Kasih di ruang yang sunyi ini walaupun sangat pahit walaupun sangat pedih aku coba untuk menatap langit merajut kebahagiaanmu pula dengan mengikrarkan diri pada Sang Kuasa berdoa memuja demi ketenangan batin yang saat ini selalu teringat dirimu senyummu suaramu yang saat ini masih terngiang di telingaku dan di kelopak mataku
Kasih Aku hanya bisa berdoa dalam ruang dan sepi yang sangat sunyi ini dengan 1000 kepasrahan meski harus aku terluka Meski aku harus  tersiksa teringat akan semua kenangan kita yang mungkin saat ini kau sudah melupakan nya
Kasih di ruang yang sunyi ini biarlah air mataku akan menjadi saksi saksi bisu tentang cinta tentang kasih tentang sayang serta kerinduan yang masih tak dapat ku bendung meski dalam sekejap dan Biarlah sunyi dan air mata ini yang akan menjadi lembaran dan tinta tinta bening yang jatuh pada selembar sepi akan diriku teringat dirimu
Kasih aku ucapkan kepadamu Berbahagialah engkau disana sebagai tanda cintaku kepadamu Doaku selalu menyertaimu

Senin, 26 Juni 2017

Pedih dan luka

Kasih......
Mungkin bagimu luka ini adalah luka lama yang sorak sorak bermusim,sama halnya dengan gugusan bintang yang jatuh sebagai fenomena alam.lalu ribuan pecinta sama sama berdoa memohon,untuk di ijabahkan oleh tuhan.
Atau bagai sederas hujan yang jatuh dengan lebatnya,lalu sekejap ada terang dan bumipun yang tenar terturup

Dengarlah kasih......
Tentang nyanyian sesosok sunyi yang kau anggap kenangan atau masa lalu yang hilang,dalam riak suara laut,Rimbun rimbun kepedihan semakin membekak,
Dan luka luka semakin menganga,bahkan sesejuk anginpun tak mampu mengusap kepedihan yang ada dalam hati
taukah engkau kenapa........?
Karena aku terlalu patuh dan tunduk pada sebuah cinta yang kau ikrarkan kepadaku,

Kasih.....
Mungkin bagimu senyumanku adalah lambayan bunga bunga pagi yang lupa akan semua janji janjimu dulu,atau dari setiap kata kataku kau anggap sudah tidak pernah ada lagi kata kata ingatan tentang ikrarmu,yang pernah kau hibbahkan kepadaku
tidak kasih,Aku masih seperti dulu,sesosok rindu yang hanya mampu mendesah,dengan ribuan perih,sesosok sepi yang berpura pura bahagia dalam pedih,tentang sebuah rasa yang kau berikan kepadaku.

Sabtu, 03 Juni 2017

Kesendirianku ada kamu


Kenapa aku masih merindukanmu, padahal semua sudah aku tutup tapat di lubuk hatiku, karena kamu,bahkan sepertinya lebih banyak yang di janjikan mimpi mimpi, tentang kepalsuan yang sangat melukaiku,dan kini di setiap kesendirianku tak henti hentinya melamunkan senyummu, walau caraku untuk melupakan sudah pasti tak menghadirkan kamu kembali.
Entahlah kenapa engkau slalu Diam diam sepertinya tersimpan di dalam hati hingga menjadikan rindu pada sepasang katup bibirmu,dan menjadikan hujan berdatangan tak menghapus kenangan masa lalu,tentang kita dan cinta.
Bahkan sepertinya di setiap lamunan aku temukan sebaris sajak cinta kembali, yang mengiringi masa di setiap ujung pagi, tentang sepasang camar di matamu,saat saat kita masih menjadi satu

Takdir



Ternyata pada akhirnya kita tak akan mengenali aku dan kamu, meski kita sama sama  mencari di tiap tiap celah,  yang terhantar huruf dalam sajak sajak, barangkali mungkin karena kita semua sudah berubah beku.
Dan kini tinggalah ranum senyum yang membayangi kita saat terpetik rasa, meski pagi slalu kubacakan puisi jiwa,dan kini tinggallah kasih jelmaan tanpa nyata
Meski rindu kita serupa rasa yang tak terjamah mata
Meski tak letih kita menunggu aku dan kamu,yang berentan sama sama mengepak dalam puisi,semua tak mesti
Namun biarlah kita dulu menjadi sajak walau akhirnya hilang di antara kata yang memastikan patah,barangkali sedikit kerinduan kita dapat terobati

Semu

Ingin berteduh dari basah air hujan mataku,hingga mampu aku menatap dingin di balik jendela.yang ceritanya sejak cinta,namun apalah arti semuanya,sedangkan luka masih tak menemukan obatnya.barangkali memang hujan tak bermusim dan slalu mengiringi jiwa.

Ingin sekali Merangkak di lorong rindu,hingga  dapat menatap nanar seberkas cahaya diujung waktu
Namun apalah aku yang tak mampu dengan semua itu biarlah tuhan yang maha tau

Barangkali aku terlalu tergesa gesa berlari ke arah simpang jalan  untuk mengejar bayang bayang, untuk melepas rindu bisik air yang tak bosan bercerita tentang cinta,hingga aku harus terpental pada lembah nista