Selasa, 19 Juli 2016

Di dinginnya malam

Di heningnya malam yang begitu gigil dengan dinginnya
Kujamah bayang bayang gelap yang menghitam disini.
Kucubiti daun daun manja yang mengepak
Dengan angin angin mesrah yang meniup

Di hening malam yang begitu meng kaku seluruhku
Selaras bahasa ku tulis dengan tinta yang jatuh dari mataku
Dan di setiap aksara aksara yang ku ukir indah di sini
Iayalah aksara cinta yang sangat aku rindukan darimu

Di dinginnya malam yang menyelimuti seluruh jiwaku
Aku hangatkan diri ini dengan senyum indahmu yang pagi
Sesaat engkau masih ada di sini.menemani dalam sendiriku..

Minggu, 17 Juli 2016

Saat pagi

Di pukul 6 pagi .....
jelmamu masih bunga bunga harum di kepala ingatanku
Setelah semalaman kau lambaikan kedua tanganmu yang pergi
Jadikan gigil resah pada jiwa lelah enggan tak berpisah

Di pukul 6 pagi
Nyaring suara burung menukik nukik namamu yang malam
Sepertinya ada kehilangan dalam jejak jejak matahari yang bersinar
Setelah kutatap kenang fotomu yang terhias di embun mataku
Hingga tak kuasa menahan angin yang luruh,menerpa dadaku

Di pukul 6 pagi.....
Aku teringat dirimu

Sabtu, 16 Juli 2016

Sendiri

Kini....
Kuterperangkap di kamar malam yang senyap dan sepi
Tiada remang cahaya walau hanya sedikit mengunang
Tuk menggantikan gelap walau sementara bercahaya

Kabut semakin menggulat tak membatasi mata
Seperti ombak menantang arus menutup ketajaman mata
Menjadikan pekat yang menghampar kepasrahan hati
Tentang sebuah titian titian waktu yang ingin kupijak

Semakin sepi....
Hanya detak detak jantung yang mendegup lusuh
Sedikit sedikit mengetarkan jiwa yang lelah
Serta angin pasrah tentang kenyataan yang kudesah
Tuk mencari masa depan yang pada berlarian di batas yang entah

Ooooh tuhan yang maha tau...
Tuntunlah aku.berilah aku.terangilah aku
Hingga dapat ku temukan sebuah keiyakan yang haq
Untuk slalu berjalan di atas kebenaran yang engkau muliakan....

Selasa, 12 Juli 2016

Aku yg kau lukai

Inilah aku yang dulu menangis di balik kacamata
Dan inilah aku yang menjerit jerit di balik senyum yang lara...
Aku tak membutuhkan siapa siapa apa lagi engkau yang dulu
Karena kini aku sudah menjadi aku yang melepas semuamu
Cinta.kasih.sayang dan kerinduan yang dulunya ada dalam jiwaku
Kini sudah ku usaikan bersama bisikan bisikan waktu

Pada saatnya nanti jika kau menangis tentang dirimu
Menangislah sepertiku yang pernah kau sakiti
Rasakanlah apa yang ada dalam perjalanan waktu
Tapi kamu hangan berharap setetespun bening air cinta
Untuk ku jatuhkan pada derita dan waktumu
Karena pasti semua akan kau dapatkan dengan sia sia tanpa apa apa.

Dan kini aku tersenyum bagai raja di singga sana menguwasai waktu
Karena aku sudah dapat melepaa semua derita yang kau pikulkan di hiwaku

Selamat malam
Dan selamat menikmati hari baru

Melupakanmu adalah kebahagiaanku

Malam ini aku sangat bahagia sekali bersama malam
Yang melebarkan sayap sayapnya di atas langit
Karena malam ini engkau tak lagi menjelma indah dalam kepalaku
Melainkan kau lepas bagai angin ada namun tak terlihat

Malam ini aku sangat bahagia sekali dalam peluk sunyi..
Biarpun dingin menyelimuti jiwa yang sepi
Kebahagiaanku kini lebih dari saat saat engkau menjelma disini...
Karena aku kini adalah bintang di langit dan leluasa menatap bumi
Walau tanpa sang rembulan bersinar indah di dekapku
Aku sangat bahagia dan aku sangat leluasa menatap segala galanya

Malam ini akan aku ciptakan sehelai cahaya indah dalam sendiri
Bukan untuk bulan.bukan untuk awan dan bukan untuk siapa siapa
Karena malam ini aku adalah raja sendiri dari jiwaku.bukan jiwa dulu

Terimakasih atas segala galanya yang kau tulis di atas daun daun yang hijau dulu
Karena malam ini aku sudah dapat membaca
Dari arti dan tujuan jejak jejak kasihmu melangkah

Maafkan aku yang dulu mencintai dan merinduimu slalu...
Walau dalam hatimu tak setitikpun ada rasa cinta dan rindu
Karena malam ini aku takkan mencintai dan merinduimu
Halnya kamu yang tak pernah ada aku dalam hatimu

Ttd
Sandy Nista