Senin, 20 Juni 2016

Tangisan hati

Malam malam yang gelap kini menyerupai pekat di mataku
Langit yang mendung kini tak lagi bersinar denga  birunya
Bahkan bulanpun meninggalkan gemintang yang lagi sedih di derainyA

Angin kini tak lagi sejuk dengan terpaannya pada sebongkah pohon
Melainkan meninggalkan kealfaan yang mengantarkan rasa
Dan menjadikan derita malam yang tersumbuh dengan kenangan

Setitik embun tak lagi berpasrah menjatuhkan sejuknya yang memutih
Melainkan deras air matA pedih yang mengucur lelah di sela sela mataku

Ooooh malam....
Kini jiwaku merengkuh di sudut sepimu
Dan kini jiwaku melayang dengan kehampaan di sunyimu......
Dan kini tinggalah aku dan kenangan sendiri yang bermuara di hati

Jumat, 17 Juni 2016

Di matamu kuingin

Di matamu......
Ingin aku
Menjadi kunang kunang yang terang walau tak seterang gemintang di tubuh malam
Lalu mengerdipkan caha biru dari seluh tubuhku yang terang

Di matamu pula......
Ingin aku menjadi cahaya terang hinggap di daun alismu yang hitam
Menggantikan gemintang gemintang yang suram tertutup awan
Hingga tak dapat lagi keburaman engkau raih dalam kepalsuan

Dan di matamu jua.....
Ingin aku relakan menjadi tetesan Embun Pagi yang tak pernah lelah menyirami bunga bibirmu
Hingga keharuman menjadi sebuah harapan di setiap peniup seruling senja
Hingga tak ada lagi Gerimis Pagi yang berjatuhan dari kelamnya mimpi

Kamis, 16 Juni 2016

Kukatan

Aku sangat mengeras pada hatiku tentang sebuah perasaan yang tidakkan menjadi mungkin..untuk mendapatkan cinta yang sesungguhnya.serta sudah aku bilang pada kenyataan yang tidak akan mendapatkanya dan jua sudak aku katakan bahwa diriku jauh tiada hidup dalam kesempurnaan cintanya.namun masih saja anak anak rindu ini slalu ingin  mengejarnya hingga sampai keujung dunia..padahal kenyataan sudah di dekatkan bahwa cintanya bukanlah untukku...tapi kenapa perasaan ini slalu meronta ronta ingin bersamanya.....entahlah...hanya sebait doa yang dapat menjadi tonggak kesungguhan dan kemurahan dalam hatinya.untuk sebuah cinta yang terseguh untukku walau hanya sewaktu...

Lamaran sang hati

Sebelumnya saya minta maaf sebesar besarnya..aku hanyalah pesuruh hati yang tak mampu berbuat apa apa selain apa adanya....dan aku adalah insan yang tidak sempurna jauh dari kamu yang di sebut insani cantik bak bulan dalam gelap menerangi malam..aku di sini tidak ada lain selain ingin mengatakan sebuah cinta dan rindu untukmu...karena sang hati slalu mengatakan bahkan dalam doa doanya slalu menyebutmu...kedua kalinya...aku di suruh meminang kamu untuk di jadika permaisurinya sebagai isi istana jiwa kosong tanpa siapa siapa,...ketiga kalinya...lamaran ini sebagai tanda kesungguhan.hati menitipkan sebuah selendang sutra putih yang berukirkan bunga bunga indah dari hati.jika kamu mau...jika kamu tidak menerimanya izinkanlah semua bawaan ini untuk kau terima saja sebagai tanda persaudaraan yang taidak akan pernah putus di telan masa...dan hati juga menitipkan cincin kasih sebagai tanda bahwa engkau slalu di cintainya.walau engkau sendiri tidak mencintainya...demikian saya minta maaf karena saya hanya pesuruh kecil dari hati yang melamarmu..wassalam

Selasa, 14 Juni 2016

Kepergianmu

Aku yang batu sendiri di sini di tepian sunyi...
Engkau ciptakan  dingin dalam diriku hingga menggigil
Kau biarkan aku berpasrah di tengah lamunan
Yang selalu berharap dalam rajutan kasih dan sayang
Tak ku sangka engkau gerimiskan bening hujan yang menenggelamkan
Lalu kau jadikan badai badai masihkah yang terbuang

Dengarlah tukilan bagiku.....
Yang kau biarkan dalam sendirian tanpa engkau tahu
Desah ini adalah sapaan angin yang sejuk pada sekuntum bunga
Dan kata kata ini adalah sapa kumbang pada sarinya
Tentang cinta dan kasih sayang yang tak pernah hilang
Tentang rindu rindu yang membalut seluruh jiwa untukmu

Rasakanlah nyanyian pagiku....
Sesaat burung burung mulai menukik dan menari di atas ranting
Dan saat mentari tersenyum dengan biasnya yang bercahaya
Tuk menyinari bumi pagi yang baru saja terbangun dari tidurnyA
Engkau pasti akan tau betapa beratnyA dengan semuanya.......
Bukan lagi senyuman yang membingkai pada bunga bibirku yang memarah
Melainkan Gerimis Pagi yang menetes dari mataku.....
Iyalah kepadamu dan kepadamu