Rabu, 05 Juni 2013

Tak sanggup mati

Ya Allah .....................
Kiranya maut akan menjengukku dengan singkat
bukan aku tidak mau dengan semua kodratmu
kiranya malaikat turun membawa sepenggal ruhku
bukan aku tak sudi dengan kenyataan yang ada padaku
karna aku masih luka dan membusuk dengan dunia fana

Ya Allah....................
Engkau maha mengerti dari semua yang ada di hati
sedikit kurasa perih apa bila aku mati tiada berarti
bagai tulang belulang di tangah hutan tiada sentuhan
bagai harimau tercakar elang mati tak terurus mengambang

Ya Allah....................
Hadapkanlah aku dalam kasihmu yang menjulang indah
rindukanlah aku dalam bersihnya bening embun pagi
bagai mutiara menyinari kegelapan bersinar kebiruan
Layaknya zamrud diatas langit menembus dinding syurga

Allahu Allahu Allahu Allahu Allahu akbar Allahu karim

Pijakan sepi


Ya Allah.............
Kini ku bersandar pada dinding malam yang gelap
 dan kutundukkan kepala ini demi sentuhan kasihmu
lalu kukuras air pedih ini dalam jengkal kalbuku

Ya Allah ...........
 Tiada yang tahu yang ada dalam dekap hatiku

dalm jalan,dalam hamparan serta dalam kenistaan

Ya Yallah...........
Malam ini tak lagi kurasa sentuhan lembut
dari kekasih cinta yang selalu menjulang ceria
 selain dari helayan angin lembut memupus kalbuku

Ya Allah.............
Engkau yang maha membenari dan membenahi
dari setiap jengkal langkah yang selalu aku ayun
menyusuri kehidupan mencari jalan tuk masa depan

Ya Allah......Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar




Selasa, 04 Juni 2013

Sandaran malam


Ingin sekali kurebahkan tubuh ini pada malam
 yang gelap tanpa sinar rembulan yang indah

namun mata ini sedikitpun tak bisa terpejam

wajahmu terus menyelinap disela kelopak mataku
lalu tersenyum membingkai bagai bunga malam
mengharumi di setiap rongga jiwa ragaku

Kini baru ku mengerti arti sebuah kerinduan
dalam bagai lautan yang meluas deras ombak
lalu membentur kisah cinta yang tenggelam

Sepi



Sepinya malam kuratapi tanpa kau ada disini
sentuhan angin malam berlahan menemani
mencoba mengelus relung hati dan jiwaku
 yang sangat hampa,sepi,penuh kesendirian


Dari anak sungai kedengar suara rintihan lirih
kemericik bisik menangis meratap kepedihan
pada batu hitam dia bertanya tentang sesosok
yang pernah hinggap di derasnya pancuran

Bintang berkedip menyapaku dengan lirikan
sinarnya tak begitu indah seakan mengiri hatiku
yang hampa penuh derita,menanti belahan jiwa
yang kini sudah usai,tinggalkan seribu kengan

Kekosongan


Ku ratap ruang ini sangat kosong tanpamu
namun harum wangimu masih melakat tercium
dan kata katamu mesih kudengar indah lirih
Penuh cinta penuh pasti memenuhi relung hati

Selembar kain masih terpang pang di dinding
sesekali meliuk terterpa angin semilir yg sejuk
lalu hadirmu seakan nyata walau seutas rupa
lalu kujabat seperti yang pernah kita rasa