Kepada takdir sudah aku tanyakan dari sekelompok burung di atas padi yang kuning
Namun kicawan burung hanyalah berkata sepi tak ada nyata tentang belahan jiwa,
Lalu aku hembuskan pada angin di atas daun yang mengepak lirih pada rantingnya
Namun Diapun sayup seakan lelah tak tau menau tentang harapan pasti...
Sesekali bunga bunga hanya tersenyum Sipu ketika ku tanyakan Jua padanya.
Pada nafas nafas yang senantiasa aku hembuskan
Keterpaksaan jiwaku tak pernah lelah menyebut namamu
Kutitipkan diiku yang tak pernah lelah dengan harapanku.