Riyak bergelombang menyisir langit
dari balik gunung yang berhembus pekat
lalu menutupi mata gemintang yang bersinar
pada bumi untuk segumpal harapan yang mematang
namun pekatnya awan tak beranjak putih,hitam memekat
Kidung malam tak lagi terdengar riuh
yang senantiasa nyanyikan lagu cinta dan rindu
pada pucuk pucuk daun yang kedingin di atas ranting
hingga bunga malu terunduk suram pada bias kesunyian
Malam berantam sangat pekat di labgit
hingga birupun tertutup hitam tiada warna
selain hanya lekokan hitam membintik menutupi
mata bintang yang menyinari pada bumi malam yg gelap
Seperti malamku yang berharap tiada rajud
pada sapa angin yang menggoyangkan jiwa sedih
hingga keterpaksaan mata lelahku menites bening kasih
lalu jatuh di tanah yang tandus dan gersang tanpa bunga cinta