Rabu, 08 Juni 2016

Cerita Pagiku

Dengarlah cerita pagi yang tergores saat ini
Alam yang sangat pekat bahkan mendung semakin menggumpal
Sepertinya muara langit akan menetekas hujan yang lebat
Pada bumi yang malam pada bumi yang gelap pada bumi yang hampa

Sama halnya dengan diri ini yang hanya mampu menadahkan kedua tangan
Tuk di aminkan oleh seseorang sebagai pengabdi dalam kenyataan
Namun semuanya sia sia bagaikan air yang jatuh pada daun talas
Tergelincir dan lepas musnah di telan oleh kenyataan yg malang

Gelap semakin membuta,sunyi semakin tertawa
Sepertinya keduanya sangat senang dengan kenyataan walau begitu pahit
Tak seperti diri ini yang sudah tak mampu lagi dengan kehampaan
Air mata semakin meraja.bagaikan hujan yang menderas pekat.
desah semakin mematah,menyimpulkan hati yang menjerit jerit luka.

Tidak ada komentar: