Senin, 02 September 2013

Langitku tak lagi indah


Teruntuk ukiran langit memadati bening mataku
lalu jadikan hati menjerit yang menuang di keheningan
dengan tetesan bening air mata lusuh tak berharap lagi
 akan kehadiran cinta sebening malam yang indah

seperti yang pernah kau tinggalkan dalam hati ini

Sore menyapa dengan rayuan jingga penuh warna
rentangannya sama seperti kau ukir dalam laba jiwa
namun kebulan asab pekat dari balik gunung memadatinya
hingga mataku patah dalam kepakan pandangan senja





Mungkin sore ini air laut sudah surut dan kembali
pada cela cela lubangnya atau berpindah tempat
dari pulau kepulau tuk tinggalkan kenangan indah
lalu menjadikan pasir pasir di pantai mengering
dan terinjak injak oleh kaki rasa yang menentang

Tidak ada komentar: