Senin, 29 Juli 2013

Hempasnya Mutiara Cinta


Sepekat harapan yang menentang pada hati
 lalu menundukkan kisah kisah cinta yang biru

yang senantiasa mengalun lembut pada langit
dan melukiskan kisah cinta diantara jiwa

 Terpaan demi terpaan selalu berhembus mengiringi
pada keroncog jiwa yang senantiasa menyendiri
 diantara sapaan alam yang berhembus pada hati
 hingga meniteskan bening air mata lusuh dan luka

 Sementara batu batu cadas terus melirih pada kaki
untuk melukai kulit kulit cinta yang terengap
di antara jalan setapak tiada rumput yang hijau
 lalu menjadikan darah kerinduan yang memukau

Sungguh hati ini terhempas bagai serpihan kapas
yang mengambang lalu jatuh di derasnya sungai
dan tenggelam panuh kepiluan yang keram
 menyangkut pada batu basah yang dalam


Ketika mentari mulai duduk di persinggahan bumi
kuratap langit langit yang berwana biru
ada seutas senyum menyapa jiwa lalu merunduk
seakan ada cerita yang terbungkam dari senja

 melukiskan titik titik cinta yang suci
 pada kehampaan dan terpaan jiwa yang merintih

Tidak ada komentar: