malam kini sudah mendekap kesunyian
paruh wajah rembulan mulai tersenyum
menatap bintang yang bergantungan
menyisikan malam mewarnai biru langit
di bawah telapak kaki bumi
seruni malam melantung mewarnai kesunyian
menyanyi menebarkar rasa pada pucuk pucuk gelap
mengenangkan hati pada rungga dulu
seakan menyatakan ingatkan kisah lalu
pada hamparan kain hitam yang tergeletak
di jalan setapak lalu terbuang di bawak sampah kehidupan
seakan menyatakan ingatkan kisah lalu
pada hamparan kain hitam yang tergeletak
di jalan setapak lalu terbuang di bawak sampah kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar