Rabu, 03 April 2019

Bulir bulir air mata

kini pagi meletup kembali, 

menjilat semangat setelah ku rebahkan pada Malam, 

dan kini kembali membakar mataku yang jelang,

 bagai pemimpi malang, yang karam di jantung sungai harapan.

kau telah mengambil bahagia ini dariku,

dan kau tinggalkan pedih perihmu di sini, 

kalau bisa, serahkan juga air mata, serahkan semua kenangannya.

akan aku terima semuanya meski jiwa tak lagi gigih seperti semula

dan kini aku hanya mampu berkaca pada anak sungai meski tak jernih, di mana air mengalir sampai muara, meski tak begitu utuh memberi manfaat bagi tiap likuku yang terlewati.

Renungan

Jika kedua orang tua kita merindukan kita,pulanglah dan bersimpuhlah di hadapannya
Memintalah ampun kepadanya karena doanya segalanya buat kita.
Sebodoh apapun orang tua kita dan sepintar apapun diri kita, maka kita tidak ada apa apanya di hadapannya..

Orang tua berani bohong karena kita,lalu bagaimanah tentang kita
Orang tua kita sakit,dia bilang tidak sakit
orang tua meneteskan air mata,dia pura pura tersenyum..
Orang tua gak punya apa apa,dia berusaha tenang demi kita.
Lalu bagaimana kita kepada orang tua.

Sebaik baiknya anak kepada orang tua,bukanlah harta yang kita beri kepadanya
Melainkan menemaninya setiap harinya
Menenangkannya ketika dia dalam keluhan
Memberikan senyumnya ketika ia dalam penderitaan..

Harta yang kita beri kepadanya sebayak apapun harta yang kita kasik kepadanya
Di bandingkan apa yang telah beliu berikan kita

Renungan

Satu kata sedih dan rindu dari orang tua kita..
Dengan apa kita harus membayarnya..
Dengan hartakah, tidak,karena orang tua kita lebih awal member harta kepada kita
Dengan berdoalah, tidak,karena orang tua telah lebih awal mendoakan kita.

Dari kecil kita slalu di beri apa yang kita inginkan,bahkan orang tua kita slalu berusaha demi kita,biarpun dia harus meneteskan air mata,biarpun dia menderita,bahkan ketika mau sholatpun dia terkadang tidak sholat karena kita, Karena dia slalu berusaha demi anak anaknya
Maka dengan itu harta tidak cukup untuk kita berikan kepada orang tua kita yang dalam kerinduan dan kesedihanya. Melainkan pelukan dan ciuman dari anaknya
Pulanglah dan bersimpuhlah di hadapanya
Karena dialah yang mejkadikan kita manusia dewasa

Tinggalkan hartanya,tinggalkan jabatanya dan tinggalkan pekerjaan kita
Datanglah kepada orang tua kita lalu bersimpuhlah
Karena jabata dan harta kita serta pekerjaan kita
Tidaklah mulia dan barokah tanpanya...

Selasa, 05 Maret 2019

Tentang cinta

Izinkan aku bercerita tentang kita yang menjadi kisah yang abadi
Aku tak ingin semua menjadi sebuah ilusi
Yang hanya bayangmu tak mampu kujumpai
Dan lenyap tanpa kusadari...
Serta hilang tanpa sempat kumiliki
Lalu meninggalkan kenangan yang menghujam di relung hati

Dan Aku tak ingin semua itu menjadi jadi seperti debar debur ombak mematahkan karang di bibir pantai melukiskan harapan di atas batu cadas setelahnya runtuh karena masa telah Mengisap dengan baranya
Lalu tersungkur jauh kedalam pada lembah lembah derita

Harapanku adalah segumpal rasa kita,yang gigih kuat bagai batu meski hitam namun mampu mengekalkan dirinya dengan ruang dan ruas waktu yang tak bisa runtuh oleh zaman..
Bersama zikir dan doa yang maujut di bawah tangan tangan tuhan

Jumat, 15 Februari 2019

Untukmu yang Kurindu

Sayang..
Sehari bagai kegelapan tanpa suara 

dan senyummu
Keindahan malam yang senantiasa kita rasakan dalam rengkuh meski jauh
Tanpa suara dan senyummu bagaikan pesisir tanpa pantai
Yang adahanyalah kekeringan dan gersang tersumut bara

Sayang...
Bagaikan ruas di padang ilalang yang diam tanpa angin yang menerpa
Aku bagaikan kunang kunang yang tak mampu kepakkan kedua sayap sayapku yang ingin hinggap di peraduanmu
Untuk menanyakan sebait kabar disana

Sayang..
Sungguh malam ini kurasa sepi sekali
Dinginnya mencubiti setiap hulu yang berlubang di antara kulit kulit ariku..
Aku hanya bisa mendesah,aku hanya bisa menunduk dan aku hanya bisa diam..
Fb,yang mengawali kita kau kucari sepertinya iapun diam tak memberiku kabar..
Wamu yang aku tunggu meski setegur sapa senyummu yang bias
Kini sepertinya sunyi...

Sayang..
Adakah di sana seperti aku yang bertemu gerhana sunyi yang malam,gelap nan sepi
Merindu berpeluk dengan bayang bayang
Dan bercinta dengan kabar rasa yang diam...

Sayang..
Hadirlah dalam sepiku,datanglah dalam sunyiku
Seperti kemaren malam yang tak pernah berlalu dengan senyum meski kaca telah membendung kita
Namun hati kita sama sama bahagia tanpa terasa