Selasa, 05 Juli 2016

Dalam mimpi

Siapakah engkau yang slalu menyelinap dalam tidurku
Ketika dalam keletihan yang begitu mencubiti jiwaku
Ketika dalam lenyap dalam seribu khyalaku
Kau hadir tak berubu alasan dengan senyummu

Siapakah engkau yang menjadi bayang bayang gelap
Ketika ku terlelap dan meluaskan jiwa raga yang sempit penuh luka
Dan ketika aku pasrah dengan semua jejak dan langkah
Kau hadir dengan bunga yang merah seakan akan nyatakan cinta

Entahlah,kenapa hadirmu terang dalam samar
Kau tunjukkan segala rasa pada jiwa yang hampa
Namun kau hilang saat ku terbangun dan memetik bunga...

Terlalu berharap

Mungkin hanya harapanku saja terlalu jauh melayang ke awan
Hingga mengembun lalu mengepal di bawah langit hingga berhujan
Akan keadaanmu di setiap lenggang langkah tangan kiriku
Namun jauh di hatimu tiada aku yang terharap indah di hatimu

Harapanku melayang memukul keras di dinginnya malam
Yang senantiasa menyelimuti kesunyian berharap sejuknya kehangatan
Namun jauh di binar matamu yang bercahaya adalah bayang ketiadaanku yang nyata
Sungguh terlalu besar harapan yang mengikat hati ini
Hingga harus bergerimis pedih menyumut hati....

Aah....kenapa harapan ini mengindahkan khyalaku yang diam
Sedangkan senyumnyapun tak memastikan sebuah kata kata
Dan matanyapum masih bisu dalam arti keiyaan tentangku
Mungkin hanyalah besar harapanku saja tentang hadirnya
Yang takkan mungkin menjadi seikat pasti pasti dalam diri.....

Minggu, 03 Juli 2016

Mencintai dalam diam

Andai saja kau mengisinkan aku mengucapkan sebuah kata
Mungkin di setiap hari akan berbahagia dalam sendiriku
Namun kau hanya tersenyum dan tertawa
Sepertinya dalam diamku hanyalah hamparan rupa....
Rupa yang tak begitu indah dan rupa yang tak begitu bahagia.....

Andai saja kau mengisinkan aku menyebut nyebut namamu.
Betapa indahnya dunia yang kupijaki setiap hari...
Mungkin penuh makna dan jua penuh nukta
Yang menyiratkan sebuah cinta.cinta yang begitu nyata
Namun apalah arti diriku dimatamu yang bening
Sedangkan aku hanyalah segumpalan tanah liat yang kering
Dan tak menumbuhkan bunga bunga harapan tentang dunia

Tapi aku sudah berbahagia dengan semua yang kurasakan ini
Karena aku sudah dapat merindukanmu walau dalam diam
Dan mencintaimu dalam dalam,walau tak bisa aku nyatakan dalam terang...

Untukmu yang ku cinta

Sayang......
Kau senantiasa berkata tabah yang di iringin rindu rindu
Dan kau syiratkan aksara yang mengartikan jiwa cinta
Seperti langit hingga meneteskan hujan berbasah
Tapi apalah engkau pernah bertanya pada secawan hitam
Tentang dingin yang tak pernah pergi memelukku

Sayang......
Lihatlah jarum waktu yang senantiasa berputar
Dan dengarlah dentinganya yang slalu berbunyi
Bahkan dalam perjalanannya tak pernah merasa lelah...
Sepertiku yang slalu menanti ketabahan pulangmu di bumiku

Sayang.....
Aku tau dalam detikmu ada resah yang memeluk erat di hatimu
Dan Dalam jiwamu kau slalu kajikan jarak dan waktu
Seakan akan kita ada di sebuah lubang yang dalam
Dan hitungannya tak dapat terukur oleh kita
Namun percayah sayang...
Jarak ini jauh ini bahkan perpisahan ini hanyalah untuk mempererat rasa hati kita tentang cinta..
Yang senantiasa kita jatuhkan bersama dengan air mata kita...

Kau

Sepagi inikah embun di matamu yang jatuh tentang rindu rindu
Yang lara di lepas malam menutup segala galanya tentang hati
Atau seindah burung yang kau katakan tak pernah ada rindu lagi
Sedangkan di sebelah jiwa yang jauh dari jarak memandang gerimis di mataku

Malam begitu pekat,tandusnya menyamarkan segala yang ada di hati
Tentang rindu dan kasih sayang tentang cinta yang terhalang
Sejak sejak pengabdian segala jiwa yang sudah ku serahkan
Atas dirimu dan dirimu yang tak pernah lepas dari kepalaku