Minggu, 08 Mei 2016

Kutipan Hati

Syukurlah engkau tak mengenaliku lagi seperti dulu
Dan bahagialah engkau dapat melupakan aku dari setiap waktu waktumu
Aku juga bahagia dalam sapa walau hati sangat terluka

Mungkin inilah bagian bagian dari serpihan waktu dan cinta yang tersyirat
Di lembar lembar daun yang hijau di atas ranting
Jatuh berguguran dan berserakan lalu mengering di terpa angin

Yaaaa...
Aku hanya dapat mendoakan dari balik jarak yang sangat jauh
Walau harus memupus diri bagai ranting yang patah
Lalu gersang dan rapuh termakan usia dan waktu

Terimakasih
Semuga usia cintamu yang muda dapat merasakan kebahagian seperti saat saat kita dulu yang tak kulupa
Dan berbahagialah engkau di sana bersama nafas nafas rasa..
Yang tak akan menemukan kelukaan dan kehampaan sepertiku kini yang nyata

Hampa

Ku eja huruf huruf yang tersirat di atas yang Langit Biru
Dan aku satukan setiap akasaranya yang mulai mengepal bak Mawar Hitam berkelambu
Namun masih saja seperti gerharhana yang tak dapat terbaca
Bahkan kini seperti pagi yang senantiasa bergirimis menunggangi hari sampai sore

Di dermaga tak bernama....
Matahari menjelaskan bahasa lelah pada bumi yang lapang
Sepertinya ada kepasrahan yang ditelan sesaat mengingat dirinya yang melambung di atas langit tanpa tali
Dan dengan cahayanya yang tak begitu cerah
Dia berlahan menutup dirinya di balik cadar petangnya

Sama seperti diri ini yang kini hanya mematung dan menatap tanpa sapa
Dan Hanya sedikit desiran angin laut yang menyapa jiwa
Lelah.pasrah.luka.beginilah cerita waktu yang terbawa...

Jejakku

Langkahku tak berarah...
Setapak janji yang kau tapakkan pada jalan setapak kini hilang tertutup tanah
Dan kini hanyalah sisaan sisaan kenangan lalu yang menekan

Waktu....
Kini hanyalah coretan lusuh di atas kertas langit yang mengembun
lalu berhujan dengan derasnya dan membanjiri lorong cinta menjadi jurang

Angin.....
Dialah kini menjadi seruhan seruhan pasti tentang hati yang hampa
Tentang perasaan yang lara  tentang pedih yang terbawa
Dan menjadikan segelincir pasrah pada kenyataan luka yang ada

Sabtu, 07 Mei 2016

Kenangan senja di pantai jerman

Di batas senja...
Batu ini adalah saksi saksi yang akan mengutarakan setiap apa yang ada di hatiku sesaat desah desah ini keluar dari hati

Laut ......
akan menjadi tinta yang menyiratkan semua kenangan kenangan senja ini yang menjadi sebuah goresan goresan rasa di atas kertas yang kosong

Langit.....
Adalah buku di mana semua syair syair ini akan tertulis indah akan sebuah nama yang tidak pernah hilang di telan masa
Hingga akhirpun mengambil semua raga

Jumat, 06 Mei 2016

Aku dan malam

Kesetiaan malam masih sudi menggantikan sesosok jiwa yang hilang
Dengan hembusannya yang sejuk malam slalu berkata tenangkanlah dirimu wahai kawan
Biarlah dia pergi bersama hati dirinya jangan engkau usik
Karena dibalik semua itu dia akan mengerti betapa besarnya cintamu padanya

Sementara di dermaga banyuwangi yang ramai didera pedagang yang memar
Aku bagai bocah kecil yang terkucil dari banyak banyak penyair
Yang memakan usia rendup,tanpa cinta tanpa kasih dan sayang.

Dihelai nafas panjang yang teramuk oleh deburan ombak menghantam karang
Aku biarkan diri ini dengan sepi nan sunyi yang tersuguh oleh malam ..
Berupaya tenang berupa sabar.halnya malam yang mekintang