Kamis, 28 April 2016

Kenangan malam

Malam....
Setapak janjimu melukiskan gelap yang sempurna
Tatapanku yang menusuk langit sama sekali tak membelahnya
Hingga kepekatan gelapmu memekat

Malam.....
Di derai air mata hujan yang membasahi bumi
Aku kini adalah hamparan desah yang mematah dalam sejak sepi
Menatap pasrah pada lukisan lukisan dinding
Yang sampai kini masih enggan mengusut terangnya...

Malam.....
Kini aku hanya ada di bawah gelapmu yang sendiri
Berteman sepi berkata sunyi dan mematung diri
Mengenang kenyataan yang begitu patah
Saat saat ada di bawah naungan senja

Seruan malam

Sungguh menyakitkan ketika rindu rindu mencubui malamku yang ingin melupakannya
Derai air mata tak terasa jatuh di daun alisku yang memulai runtuh dipacu waktu

Sementara rias wajahnya terus mengekalkan bayangan dan membuntuti mataku yang memejam
Ooh waktu yang berdetik kencang
Kenapa harus jatuh padaku undian derita yang tercatat lekat ini...
Sementara hatiku tak mampu tuk menahanya....

Lamaran Cinta

Pada saatnya nanti
Aku akan melamar seseorang dengan kalimat bismillah
Yang di hiasi dengan banyak kerohmatan
Hingga menjadikan keluarga sakinah mawaddah warohmah

Dan pada saat itu pula aku akan membawa segumpal emmas cinta padanya
Hingga dia akan berkata betapa aku sangat bahagia bersamamu tuk selamanya

Dan ketika di ajang pengabdian cinta di pelaminan
Akan aku kecup nanti dengan kalimat alhamdulillah
Serta akan aku katakan
Kau takkan aku biarkan jatuh terkulai dari jiwaku
Hingga menangis dan menderita karena aku.

Begitulah harapanku
Untuk yang aku cinta dan yang mencintaiku

Senin, 25 April 2016

SUDAHLAH

Kau datang dengan seribu alasan untuk melepaskan rindu rindu dalam jarakmu
Tapi aku tak punya satupun alasan lagi untuk mencintaimu
Karena aku adalah ranting yang dulu kau patahkan

Ingatlah....
Aku bukan malaikat penyebar sabar dalam diri
Tapi aku adalah manusia yang bersifat dan berfikir tak hingga tak satupun yang tertinggal dengan masa masa itu dalam hati

Maafkanlah aku untuk selamamu.karena hati ini sudah tertutup dengan bahasa cintamu
Biarlah luka menjadi mayat
Biarlah rasa menjadi pedih
Dan biarlah kerinduan dan kasih sayang menjadi batu batu hitam yang terinjak oleh masa kini

Jangan tanyak aku kenapa dan ada apa
Sadarilah pada waktumu saat bersamaku
Kenangkanlah saat saat engkau masih bersenyum di depan mataku
Dan kata kata mongil yang kau lantunkan kepadaku
Semuanya hanyalah sepah angin yang menyia nyiakan keiklasanku mencintaimu

Kini aku sudah bermulai dengan menyamakan hatiku pada sebuah harapan selain kamu

Dan lihatlah nanti
Kau akan tau seperti apa yang pernah aku rasakan
Engkau juga akan lebih merasakan

Pergilah sejauh mungkin
Jangan lagi kau tampakkan dirimu di mataku
Karena mataku kini kosong bagai anak kecil berharap bimbingan yang nyata.
Bukan dari kamu bukan dari cintamu bukan pula dari keluagamu
Melainkan dari pancaran hatiku yang akan mencintai selain kamu.
Terimakasih atas segalanya

Merpati patah

Sejak sejak berkepanjangan aku merpati lunglai di atas awan
Pekatnya engkau melukaiku hujan yang lebat
Dan kata kata rindumu adalah tangisan predator yang tak punya nyali

Hanya saja aku mengucap dalam senyum
Bodohnya aku yang terlalu mencintaimu hingga menangis
Dan tinta tintanya keluar dari kedua mataku yang tak lepas mengukir dirimu
Tapi semuanya adalah tidak keabadia
Aku bersyukur kepada allah maha pencipyaku
Karena kini aku melupakan segalamu yang slalu merobek robek jiwaku