Selasa, 17 September 2013

Malamku tanpamu


Sayang.....
Tanpamu kidung malam tak kudengar
 nyanyian senjapun hilang terampas angin

yang mendayung buih di tengah tangah lautan
hingga menyampah pada geramnya hati dan jiwa

Sayang......
Terlalu sunyi hati ini,menambat kesendirian
seperti gemintang yang merayap rayap di langit
kau yang jauh,seperti bungkusan bungkusan malam
memekatkan kehampaan lalu meneteskan bening air hujan

Sayang........
Seperti ukiran langit yang terukir indah
sapa katamu masih terang kumendengar
barsama pupusan pupusan malam yang lembut
oleh desiran angin yang menyapa daun nan hijau


Aku Lelah


Sayang........

Lelahku bersama bintang menatap bumi

memupuk hati mengelola jiwa dengan sabar

biarpun sesaat angin berkata,aku bodoh

dan burung burung menokik cerita tentang hati

 akan ku jalani hidup ini dengan segompal kenangan yang ada


Doaku Bahagiamu


Sayang.....
Lelapkah engkau malam ini
 dengan tidur pulasmu yang terbangkan mimpi

atau masihkah engkau sepertiku,mengisak tangis malam
yang selalu meniteskan bening mutiar kasih dan sayang

Sayang.......
Jikala engkau sudah lelap dengan malam
pintaku bawalah aku walau sepenggal malam
dalam mimpi mimpi indahmu walau sebatas semu
dan keesokan harinya kabaril;ah aku walau hanya sebait mimpi

Sayang......
Jauhku selalu menatapmu
penuh rasa cinta dan kasih sayang
serta kerinduan yang merentang kelam
 pintaku dan harapku untukmu bahagia slalu

Kamis, 12 September 2013

Tinggallah Kenangan Dan Air Mata


Rintik rintik deras air mait mata langit
tanpa bendung membasahi bumi hati
serta petir berkecambuk mirah mematahkan
 pohon pohon cinta yang tertanam dalam taman hati

menyamangatkan diri untuk merangkay gubah
yang sudah tarangkut oleh derasnya air mata langit
namun petir terus mengkilat dan menyayat kesunyian
hingga ku terpaksa membungkam diantara kegelapan

Sungguh dirimu nama yang tak ternama
seperti bayangan yang berkelebat
serta membungkus malam
 dengan seribu kenangan yang indah
lalu kau buang dan kau tinggalkan
hingga keterpaksaan ku harus merajut
di antara siamnya pekat yang lekat
 bersama tetes bening air mata pedih 
yang semakin mengguyur lebat pada bumi jiwa

Jiwaku Yang Sedih


Riyak bergelombang menyisir langit
dari balik gunung yang berhembus pekat
 lalu menutupi mata gemintang yang bersinar

pada bumi untuk segumpal harapan yang mematang
namun pekatnya awan tak beranjak putih,hitam memekat

Kidung malam tak lagi terdengar riuh
yang senantiasa nyanyikan lagu cinta dan rindu
pada pucuk pucuk daun yang kedingin di atas ranting
hingga bunga malu terunduk suram pada bias kesunyian

Malam berantam sangat pekat di labgit
hingga birupun tertutup hitam tiada warna
selain hanya lekokan hitam membintik menutupi
mata bintang yang menyinari pada bumi malam yg gelap

Seperti malamku yang berharap tiada rajud
pada sapa angin yang menggoyangkan jiwa sedih
hingga keterpaksaan mata lelahku menites bening kasih
lalu jatuh di tanah yang tandus dan gersang tanpa bunga cinta