Rabu, 01 Mei 2013

Kulihat kau tersenyum

Alangkah Sempurna kulihat wajahmu,

rona malam sinar purnama
menggantukan diri di langit sepi,
sebarkan senyum pada sang bumi
Setiap kalimat tanyakan hati
seakan hidup penuh arti

 Oooh malam
kau senyumkan rembulan merasa
kekakuanya takpak menyala
Seakan malu setiap kusapa
kudengar detak di jiwanya


Selasa, 30 April 2013

Bertemu bulan


Baru saja aku menjadi bintang berjabat tangan dengan sang bulan
bercanda walau tak begitu ria,namun indanya sangat memupus jiwa
sentar angin lewat turut menyapa lalu pergi entah kemana
sedangkan sang daun terus menemaninya sambil berzikir dalam hatinya

Gemericik air terdengar jelas,turut serta menyapa jiwa
dinginkan suasana,hanyutkan malam dengan bisinganya
oh sungguh malam yang tercipta tak kusadari senyum menyapa
hingga malam tak tersa jampun berkumandang ria

Jumat, 19 April 2013

Kabut di wajahmu

Pagi ini mungkin wajahmu tertutup kabut tipis
di antara bunga mekar kelopak mata yang sangat indah
sehingga lentik bulu matamu dan senyummu hampir tak dapat kuraih


Tatapanmu yang sangat tajam tak dapat kubaca
namun di sana ada sinar kuat yang membentur dinding hati
lalu menyinari ruang ruang yang sangat kosong

Rias wajahmu tersapa mentari pagi
sehingga keindahan wajahmu hampir pudar 
dan tenggelam oleh bingar kehidupan yang sangat tajam



Oooh.....
Sungguh ingin kuraih Rahasia dibalik daun senyummu
yang mungkin saat ini mengering dan terjatuh di antara ranting
lalu tersapu oleh hambusana angin 
hinggap di batu batu yg keras




Ada ukiran di matamu

Di antara rintik hujan yang lebat
ku tatap wajahmu rembulan berseri

indah mewarnai hati yang sunyi

matamu sayup ku tatap ada tulisan disana
tentang kehidupan,tentang kepribadian

indah seakan kubaca mewarnai jiwa

Lalu kau tundukkan kepala dan tersenyum
bersama semilirnya angin yang megayun
pada rambutmu yang hitam

Sungguh Ku tak ingin terhapus
tulisan indah yang mengukir matamu
karna kaulah yang terukir di hatiku







Ku lihat wajahmu

Disinialah kulihat lentik bulu matamu yang indah
di iringi gemiricik hujan yang sangat lirih
lalu ku baca bening matamu seakan malu
menindih diantara senyum yang sangat tipis
lalu ku ayunkan seyum bingarkan canda
di balik tawa yang mengelitik
pada kata kata di antara rasa

Disinilah di tempat ini aku engkau berada
menari di antara lidah awan yg sangat tegang
lalu kau mengelupas pohon kehidupan
yang pernah aku rasakan
di antara ranting yg menjulang

Lalu kutatap dan ku tersenyum
sekilas wajahmu memirah
rona mawar yang sangat indah
hidupkan hati desahkan mimpi
pada hari yang kian menepi

Sungguh tak kurasa
sungguh kau hidupkan jiwa

25/04/13 
Diantara rintik hujan