Senin, 31 Desember 2012

Sore penuh ratapan

Sore yang mendung
Gumpalan awan tebal  terus bersenambung

tak tarasa meniteslah bintik bintik hujan mewarnai bum

Sore ini kulihat bunga bunga mulai bermekaran
penuh keindahan menampakkan rasa keceriaan

alangkah indah sore ini
alangkah pesonanya hari ini
Sekejap hati melirih
bertanya bertanya pada angin

Adakah aku seperti itu
sedangkan aku hidup
hanya bisa menatap dan meratap




 

Kerinduan yang mendalam

Di  bawa desiran angin yang menyentuh kalbuku

masih terharum sejuk kenangan bersamamu
harapan yang mengalun lembut dari bibirmu yang manis
masih terngiang jelas di pelupuk telingaku

Walau semua tinggal kenangan
hatiku akan selalu tetap bersamamu
tetap mencintaimu dan selalu menemanimu
bersama doa yang senantiasa ku sebut namamu

Mungkin ini sudah suratan takdir
bagi aku untuk hidup bersama rindu

hanya bayangan yang senantiasa menemani
indah parasmu yang selalu hadir
walalu hanya sepintas bersama
remangnya malam yang gelap gulita


Di Batas Malam Aku Merindukanmu

Di batas malam yang sangat sunyi
ku selalu merindukan dirimu

walalu aku tahu kau tak akan bersamaku

Dibatas malam ini yang sangat sunyi
hatikuku selalu bertanya tanya

Adakah engkau disana merindukanku jua
sedangkan kau disana telah menemukan
impian yang menjadi impian orang tuamu

Biarlah kerinduan ini akan selalu menemaniku
Mungkin ini sudah takdir dari sang satu
tuhan yang menciptakanku




Malam yang sepi

Malam yang sangat pekat

tiada rembulan yang menyinari

seakan kaku menyentuhnya.

Desiran angin melambaykan dedaunan

lirih terhampar di sudut mata.