dan menepis kerinduan yang membungkam
pada setetes cinta yang terhalang
lalu menjadikan syair syair cinta yang terbuang
Pagiku pohon cemara yang hijau
tinggi namun terhempas oleh seruan angin
hingga patah dan tergeletak dijurang yang dalam
lalu aku tak mampu berlari untuk mengejar mimpi
Pagiku menangis bersama tetesan embun
yang jatuh hinggap di tanah tak berbunga
lalu mengering dan menjadi serpihan serpihan abu
hingga pagiku rasa luka dalam hati dan jiwa