Kini matahari mulai mengecup pipi pipi bumi
hingga suara cintanya meriyuh di pantai dan lautan
bersama desiran angin yang menyapa malam
Bukit duduk merenung seperti patung
mengharap binar malam sang rembulan
tuk gantikan matahari pagi dan sore yang indah
Namun hanya gemerlap sang bintang di langit
memancarkan binar kasih penuh harapan
perginya sang rembulan yang lama tenggelam
di balik punggung bumi yang gersang dan tandus
Sungguh harapku kau akan hadir malam ini